Cermin Nusantara

50 Prajurit Korem 152/Baabullah Ikut Donor Darah

TERNATE, CN – Bertempat di Benteng Orange, Gedung Museum Rempah-Rempah Kota Ternate, telah dilaksanakan Kegiatan Donor Darah yang di selenggarakan Oleh Tim Bantuan Medis Fakultas Kedokteran dan Badan eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Senin (13/1/2021).

Kegiatan yang di selenggarakan oleh Tim Bantuan Medis Fakultas Kedokteran dan Badan eksekutif mahasiswa Fakultas Kedokteran meminta Bantuan Kepada Jajaran Korem 152/Baabullah untuk ikut Serta mengikuti Kegiatan yang bertema “Mewujudkan Individu yang Sehat dengan Jasmani yang kuat”.

Komandan Korem 152/Baabullah, Brigjen TNI Imam Sampurno Setiawan, memerintahkan agar Kasi Pers Memerintahkan Beberapa Personel Jajaran Korem 152 mengikuti kegiatan Kemanusiaan tersebut.

Kegiatan itu bertujuan Mewujudkan Individu yang sehat dengan jasmani yang kuat. Di samping itu juga guna membantu Ketersediaan Stok darah untuk Masyarakat yang membutuhkan, Dalam hal ini melalui Kegiatan Donor darah di ikuti oleh 50 Prajurit Jajaran Korem 152/Baabullah.

Komandan Korem 152/Baabullah meminta untuk selama kegiatan berlangsung di harapkan agar tetap melaksanakan Protokol Kesehatan untuk memutus mata rantai Virus Covid 19, Sesuai dengan petunjuk pemerintah Demi Kelancaran Kegiatan Tersebut.

Jumlah Darah yang di Dapatkan :
Gol Darah. B : 10
Gol AB : 10
Gol O : 20
Gol A : 10

(Ridal CN)

Ikatan Pelajar Mahasiswa Nguta-Ngute Tolak Vaksin Corona

HALSEL, CN – Ikatan Pelajar Mahasiswa Nguta-Ngute (IPMN MU) menyatakan sikap menolak keras jika Vaksin sinovac masuk ke Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel).

Melalui unggahan di Sosial Media di salah satu Groub Facebook, Akun Che Goefik Che Geofik menyebut bahwa dari Mahasiswa Kecamatan Kayoa Selatan Desa Ngute-Ngute tolak untuk divaksin.

“Ini Torang (Kami) mahasiswa Ngute-Ngute Kayoa Selatan yang tolak divaksin,” cuit Akun Facebook itu, Rabu (13/1/2021).

Selain itu, Akun Facebook Che Goefik menegaskan, jangan asal-asalan. Sebab kematian itu hanya kuasa Allah SWT.

“Jangan asal-asalan. Kami tidak percaya. Sebab, yang kami percaya itu sudah diatur oleh yang kuasa Allah SWT. Bukan dijamin oleh vaksin,” tegasnya. Sembari menghimbau semuanya harus paham.

“Semoga sampai sini kalian paham akan paradigma yang rasional,” tukasnya. (Red/CN)

Harita Nickel Peringati Bulan K3 Nasional Di Masa Pandemi

HALSEL, CN – Perusahaan pertambangan dan hilirisasi Harita Nickel yang beroperasi di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) tetap menggelar kegiatan peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di saat pandemi Covid 19, Rabu (13/1/2021).

Peringatan ini berlangsung sejak 12 Januari – 12 Februari 2021 yang digagas Kementerian Ketenagakerjaan RI, guna membudayakan K3 pada setiap sektor usaha.

Rangkaian Bulan K3 Nasional diawali dengan upacara pembukaan di Perusahaan-perusahaan yang berada di bawah naungan Harita Nickel. Salah satu perusahaan hilirisasi nikel yakni Halmahera Persada Lygend (HPAL). Dalam pembukaan Bulan K3 menggelar upacara pembukaan. Sementara laporan yang dibacakan itu Tomy Bongga selaku Safety Engineer Supervisor, dijelaskan bahwa selama 2020, HPAL tidak mengalami Lost Time Injury (LTI). Dengan kata lain, tidak ada kasus cedera atau kecelakaan yang berdampak pada berkurangnya Jam kerja.

Olehnya itu, demi menciptakan lingkungan kerja yang semakin baik pada Tahun 2021, Tomy mengajak segenap karyawan untuk melakukan Dua hal.

“Yakni mematuhi setiap peraturan yang telah ditetapkan karena sejatinya itu untuk kebaikan bersama. Kedua, tolong ingatkan rekan Anda yang berperilaku tidak aman. semua harus bertindak sebagai petugas keselamatan yang bertanggung jawab kepada diri dan lingkungan sekitar.” ujar Tomy.

Sementara itu, Kristianto selaku Pembina Upacara menyampaikan sambutan Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah terkait penyelenggaraan Bulan K3. Ia mengatakan, para pekerja harus benar-benar memperhatikan langkah 3M dalam mencegah penyebaran Covid-19, yakni mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak. Selain itu, perlu juga diperhatikan konsep 3N dalam penerapan K3.

“Dalam pelaksanaan K3, kita buat istilah 3N yaitu nihil kecelakaan kerja, nihil pelanggaran norma K3, dan nihil penindakan hukum K3,” ujar Kristianto yang merupakan Health, Safety, Environment (HSE) Superintendent HPAL.

Tema Bulan K3 Nasional yang diusung pada Tahun ini yaitu “Penguatan Sumber Daya Manusia yang Unggul dan Berbudaya K3 pada Semua Sektor Usaha”.

Untuk mewujudkan tema tersebut, beragam kegiatan pun telah disediakan Harita Nickel. Kegiatan itu berupa lomba yang berkaitan erat dengan edukasi K3, antara lain lomba memasang alat pelindung diri (APD), lomba pertolongan pertama (first aider), lomba penyampaian informasi K3 (Safety talk), lomba berkendara aman. (Red/CN)

Nikmat Keamanan yang Terlupakan (Hal. ke-1)

Oleh: Sabri Habib, S.Sy

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

KEAMANAN adalah Nikmat besar yang Kita Dustakan, nikmat yang selalu kita lupa untuk mensyukurinya.
Yang dengannya tujuan pembentukan Syariah dapat terpenuhi. Terdapat 5 Maqasid Syariah. Yakni, Setiap Undang-undang yang diatur dalam Syariah oleh setiap ayat dan setiap hadits, semuanya demi memenuhi lima Tujuan Maqasid Syariah;

  1. Hifdzu Diin (Menjaga Agama)
  2. Hifdzu Nafs ( Menjaga Jiwa)
  3. Hifdzu Nasl ( Menjaga Nama Baik dan Keturunan)
  4. Hifdzu Maal (Menjaga Harta)
  5. Hifdzu Aql (Menjaga Akal)
    Semua aturan agama yang di atur oleh Syariah islam, demi menjaga Lima nilai ini pada Manusia. Dan kelima nilai ini tidak dapat terrealisasi didalam sebuah negeri yang berkecamuk perang Saudara. Dimana setiap kelompok memusuhi kelompok yang lain.

Apabila kita melihat sejarah Fitnah, Fitnah dalam artian kejadian besar. Dimana kejadian tersebut diluar kuasa manusia, yang dengan itu dimana terjadi pembunuhan dan penjarahan. Fitnah dalam artian keamanan yang hilang sehingga teror yang merata diantara hati masyarakat.

FITNAH, yang sebagaimana Huzaifa Radhiallahu Anhu (RA) katakan dimassa tersebut, “Akan terjadi Fitnah-Fitnah dimana akal-akal sehat manusia akan hilang, dikarnakan akan buramnya membaca situasi yang ada“. Dan “Tidaklah minuman keras lebih efektif menghilangkan akal manusia daripada Fitnah yang terjadi“.

Apabila kita melihat sejarah umat islam, fitnah pertama muncul terbunuhnya Umar Bin Khattab. Dimasa pemerintahan Usman Bin Affan, Munafik dan Zindiq Abdullah ibnu saba. Abdul Fitan pada massanya bergerak dengan gerakannya, dia bergerak di negeri-negeri muslimin dengan team worknya. Dia berpesan pada tim kerjanya, “Tampaklah Pada Manusia Dengan Akhlak yang Manis, Dengan Itu Kalian Dengan Mudah Meraih Hati Manusia“. dan “Tampakkanlah Pada Para Manusia, Praktek Amar Ma’ruf Nahi Mungkar, yang Dengan itu Kalian Senantiasa Mencela-cela dan Memaki-maki Penguasa yang Ada Pada Mereka“.

Demikianlah amar ma’ruf nahi mungkar, sejak jaman fitnah awwal. Ditunggangi fitnah tersebut, amar ma’ruf nahi mungkar menjadi sebuah nilai yang dengan itu seorang hamba, seorang muslim mencela-cela dan memaki-maki menyebutkan keburukan, menggunjing dan memfitnah para penguasa yang ada, semua itu dengan jargon amar ma’ruf nahi mungkar.

Tidaklah kita lihat Sejarah Berulang ???

Kemudian dengan gerakannya, dengan isu-isu serta kabar-kabar dusta yang disebarkan diantara kaum muslimin tentang Usman Bin Affan Radhiallahu Anhu (RA), terprofokasilah kaum muslimin. Semakin dipupuk dan terbentuklah kebencian mereka pada Usman Bin Affan Radhiallahu Anhu (RA).

Dikatakan, Usman Seorang yang mengutamakan keluarga-keluarganya, dan membagi harta kekayaan hanya pada keluarganya. Usman adalah seseorang yang menaruh jabatan-jabatan hanya pada keluarganya. Usman Radhiallahu Anhu (RA) menghilangkan Mushaf-Mushaf Al-Qur’an dan menjadikannya satu Mushaf.
Lihat, prestasi yang dibuat seolah-olah hal tersebut menjadi aib atasnya. Usman, Usman, Usman, dan terus demiakan.

Dipupuk kebencian masyarakat pada Usman Bin Affan. Sehingga merekapun bersepakat, pada suatu hari untuk bergerak di negeri kaum muslim yang jauh dari pusat islam di Madina.
Mulai dari Mesir, dari Kufa, dari Basrah dan negeri-negeri lain semua bergerak dalam jumlah yang sangat besar, untuk mendemo Usman Bin Affan RA.
Itulah demonstrasi pertama didalam sejarah Islam, yang disunnahkan Yahudi Zindiq, Abdullah Ibnu saba.
Mereka mengepung rumah Usman, menuntut Usman, memaksa kehendaknya atas Usman. Usman RA pun dengan sabar menghadapi mereka.

Adullah Inbnu Zubir Radhiallahu Anhu (RA), Abdullah Ibnu Umar dan para sahabat lain berkata, “Perangi Mereka Wahai Amirul Mukminin, Sesungguhnya Kau Memiliki Hak Untuk Memerangi Mereka“.
Namun Usman memilih cara lain, Usman berkata, “Kita Maafkan, Kita Berdamai dan Kita Jelaskan“.
Akhirnya dikumpulkan para demonstran dan dia bertanya, “Apa yang Kalian Keluhkan Atas ku?”
Dan tidaklah mereka membawa satu keluhan mereka kecuali pasti langsung diklarifikasi oleh Usman Bin Affan Radhiallahu Anhu (RA), maka tenanglah mereka dan dapat dijinakkan hingga kembalilah mereka ke negeri mereka Masing-masing.

Namun, hati-hatilah kaum munafikkin yang tidak meridhoi stabilitas keamanan dan ketentraman kaum Muslimin, tidak Berhenti sampai disitu.
Mereka membuat Makar, membuat Fitnah kembali atas nama Usman Radhiallahu Anhu (RA). Seolah-Olah Usman memerintahkan agar para Wali-Wali di Negeri-Negeri tempat mereka berasal, tangkap dan bunuh mereka atas perinta Usman.
Disebarkan kembali Fitnah ini, melalui surat palsu, cap Usman Radhiallahu Anhu (RA).

B E R S A M B U N G …!!!

Nikmat Keamanan yang Terlupakan (Hal. ke-2)

Oleh: Sabri Habib, S.Sy

Halaman . . . . . . . . 2

Para kaum muslimin kembali terbakar amarahnya dan kembali mereka ke Madina mengepung rumah Usman Bin Affan RA. Hari tersebut dikenal Hari Yaumuddar, hari diaman dikepung-Nya Amirul Mukminin, zunurain Usman Ibnu Affan RA. Dan kemudian kaum Munaffikun menggiring arah demonstrasi mereka yang dimana kedatangan awal mereka menuntut kebijakan-kebijakan penguasa, menjadi tuntutan untuk melepaskan jabatannya. Tak sampai disitu, gerakan mereka terus digiring hingga halal darahnya Usman Bin Affan RA.
Terjadilah yang terjadi, pembantaian atas Amirul Mukminin Usman Bin Affan Zunurain (seorang makhluk, bahkan para malaikat malu padanya) sebagaimana sabda Rasulullah. Dituduhkan keburukan dan kemungkaran atasnya dengan nama agama, nama kesalehan dan keadilan, dibantainya Usman Bin Affan RA.

Perumpamaan mereka yang merusak, sebagaiman Allah kisah kan didalam Firman-nya:
“”Janganlah kalian membuat kerusakan di muka bumi.” Mereka pun menjawab, Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.”
Kemudian Allah pun mendustakan pengakuan mereka, dengan ayat selanjutnya: “Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadarinya“.

Setelah kita melihat singkat sejarah Fitnah yang terjadi. Ketahuialah, Bahwa Alllah janjikan senantiasa sejarah berulang, dari situ Allah SWT banyak bawakan kisah-kisah kaum terdahulu didalam kitabnya.

Tidakkah kita melihat seper tiga isi dari Al-Qur’an adalah kisah-kisah kaum yang telah lalu ?
Tujuannya apa Allah mengisahkan hal demikian ?. Agar kita dapat mengambil petunjuk. PETUNJUK.
Jadi, kejadian yang terjadi sekarang, sungguh dulu pernah terjadi.
Disitulah Ali Bin Abu Thalib berkata, “Ambilah petunjuk dari perkara-perkara yang telah terjadi dalam menghadapi apa yang sedang terjadi“.

Diantara taktik musuh islam di era ini, yang kita kenal GAYA PERANG GENERASI KE EMPAT.
Dimana peperangan dan penjajahan tidak lagi dengan mengirim Tank Tank maupun Jet perang dan pasukan2 lainnya. Melaikan penjajahan di era ini adalah yang dicontohkan oleh Ibnu Saba dimasa Awwal Fitnah. Yang dimana perang inti mereka adalah menyebarkan Dusta-dusta dan Hoax yang membawakan kebbencian antara unsur-unsur masyarakat yang ingin mereka Taklukkan sehingga Terbentuklah kebencian antara rakyat dan penguasanya. Antara ras dengan ras yang lain, antara satu suku dengan suku yang lain, antara satu agama dengan agama yang lain.

Tidakkah demikian cara Abdullah ibnu Saba?

Tambang Kusubibi Dibuka Lagi Setelah Usman Sidik Resmi Dilantik Jadi Bupati Halsel

HALSEL, CN – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Maluku Utara (Malut), Jasri Usman angkat bicara pada Selasa (12/1/2021) persoalan Tambang Rakyat di Desa Kusubibi Kecamatan Bacan Barat Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel). Sebab, Jasri Usman merupakan Putera asli asal Desa Kasubibi.

Oleh karena itu, Wakil Walikota Ternate terpilih itu, saat di wawancarai sejumlah awak media pada saat Musyawarah Wilayah (Muswil) PKB Malut pada Sabtu 9 Januari kemarin menyampaikan, ada 2 hal yang perlu di bahas.

“Yang pertama, kehadiran Tambang saat ini memberikan dampak kepada masyarakat. Sebelumnya, Desa Kusubibi sunyi sepih, namun setelah hadirnya Tambang Rakyat, suasananya berubah, ramai seperti Satu Kecamatan dan itu memulihkan perumbuhan ekonomi Desa Tetapi di sisi yang lain saya juga mengkhawatirkan apabila Tambang tersebut tidak terkontrol. Maka akan merusak lingkungan,” ucap Jasri usai Muswil PKB di Hotell Ayu Lestari Kelurahan Bastiong Karance.

Jelas Jasri, Tambang Kusubibi harus di kelola dengan baik, sehingga bisa menguntungkan masyarakat karena ada dampak pengelolaan yang bisa merugikan. Maka semestinya Pemeritah Daerah harus menata Tambang tersebut. Sehingga di kelola masyarakat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Saya sebagai anak dari Desa Kusubibi berharap Pemkab Halmahera selatan harus lebih jelih dan mencermati secara baik karena dampak kesehatan itu harus di kendalikan. Jangan melihat dengan Kacamata hitam putih, tapi melihat hal ini sebagai sesuatu yang lain,” tutur Jasri.

Disentil informasi yang beredar bahwa ada perusahan Tambang asing yang di berikan ruang datang beroperasi. Dirinya menegaskan sudah ada koordinasi dengan Bupati Terpilih, Hi. Usman Sidik. Jika Hi. Usman Sidik secara resmi sudah dilantik sebagai Bupati Halsel. Maka dipastikan Tambang Kusubibi di buka kembali dengan catatan melengkapi persyaratan ijin Tambang.

“Saya sudah berkoordinasi dengan Bupati Terpilih, Hi. Usman Sidik, kalaupun Tambang di tutup, tetapi untuk maksimalkan Tambang Kusubibi harus mengurus ijin serta di tata dengan baik dan bisa di kelola lebih maksimal lagi agar di satu sisi lingkungannya jadi baik untuk di dinikmati masyarakat umumnya,” tutup Jasri. (Red/CN)