Program 2024 Tuntas, Kades Tabalema: Terimakasih Kepada Seluruh Perangkat Desa dan Tokoh Masyarakat

HALSEL, CN – Program kerja fisik dan non-fisik yang bersumber dari Dana Desa Tahun anggaran 2024 di Desa Tabalema, Kecamatan Mandioli Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), telah selesai 100 persen. Hal ini disampaikan Abidin Talib, kepada wartawan cerminnusantara.co.id, Sabtu (8/1/2025).

Menurutnya, Dana Desa digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa, kualitas hidup dan penanggulangan kemiskinan. Dana Desa juga digunakan untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Sehingga itu, Abidin memastikan bahwa seluruh kegiatan dan Program dalam Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) Tahun Anggaran 2024 telah rampung dan tuntas.

Dimana, program yang dimaksud, diantaranya, penyaluran BLT-DD, merealisasi program Ketahanan Pangan, rehab Bodi Desa, pembangunan Pagar Desa dengan volume 200 meter, penerangan lampu jalan dan Penyerahan anggaran Sekretariat mahasiswa Tabalema yang sudah berjalan 2 Tahun, yakni Tahun 2023 sampai dengan 2024.

“Dana Desa Tabalema Tahun 2024 yang mencakup pekerjaan fisik dan non-fisik semuanya telah rampung 100 persen,” ujar Abidin Talib.

Orang nomor satu di Desa Tabalema itu bilang, penyelesaian berbagai program kerja ini, tidak terlepas dari peran serta masyarakat yang mendukung penuh setiap agenda Pemerintah Desa. Semua program yang telah terlaksana ini, tercatat dalam APBDes 2024.

“Kami mengucapkan terimakasih banyak kepada masyarakat atas kebersamaannya. Harapan kami, sinergi antara Pemerintah Desa dan masyarakat akan terus berlanjut di Tahun 2025 dan seterusnya,” harapnya.

Meski begitu, Kades yang baru menjabat 2 Tahun lebih itu kembali mengapresiasi semua perangkat pelayanan di Desa, berkat kerja sama semuanya, program Desa bisa dilaksanakan dengan tuntas dan tepat waktu tanpa hambatan.

“Saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh perangkat Desa dan tokoh masyarakat yang telah support Kegiatan dan Program Desa, mulai dari fisik pembangunan,  Pembagian BLT, ketahanan pangan dan seluruh kegiatan yang ada di Desa Desa Tabalema,” ucap Kades Tabalema mengakhiri. (Hardin CN)

AJI dan IJTI Malut Desak Investigasi Penyebab Ledakan Kapal Basarnas Ternate

TERNATE, CN – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Ternate dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pengda Provinsi Maluku Utara (Malut), meminta Tim SAR gabungan perpanjangan  pencarian terhadap salah satu jurnalis MetroTV bernama Sahril Helmi.

Sahril Helmi adalah hilang, akibat meledaknya kapal rigid inflate able boat (RIB) milik Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Ternate.

Pencarian korban yang dilakukan Tim SAR gabungan sejak Minggu (2/2/2025) dan akan berakhir pada Jumat (7/2/2025) besok.

Ketua AJI Ternate, Ikram Salim, mengatakan sesuai ketentuan pencarian orang hilang hanya dapat dilakukan selama tujuh hari. Namun, ia berharap jika korban belum ditemukan, pencarian dapat diperpanjang hingga korban ditemukan dalam kondisi apapun.

“Kami berharap, meskipun sesuai ketentuan hanya tujuh hari, dan jika belum ditemukan dapat diperpanjang lagi. Ini juga harapan yang kami dengar dari pihak orang tua, agar Sahril dapat ditemukan dalam kondisi apapun. Jadi tolong diperpanjang misi pertolongan,” katanya, Kamis (6/2).

Sejauh ini, menurutnya operasi SAR pencarian terhadap Sahril Helmi oleh Tim SAR gabungan sudah cukup baik.

Namun, agar lebih maksimal lagi jika tim SAR, dapat menggali setiap informasi sekecil apapun terkait korban, dari sejumlah korban selamat, warga dan nelayan saat sebelum dan sesudah insiden itu terjadi.

Selain itu, perlu adanya penambahan personil dalam pencarian serta memperluas jangkauan pencarian.

Menurut Ikram, akan lebih baik lagi, jika dapat dilakukan melalui pantauan dari udara, sehingga dapat memperluas visibilitas.

“Sangat perlu di back up oleh Basarnas pusat. Karena peralatan yang dimiliki oleh Basarnas Ternate masih minim. Sehingga perlu adanya tambahan personil dan armada. Wilayah ber pulau-pulau seperti Maluku Utara ini, akan sangat ideal jika menggunakan Helikopter sehingga dapat memperluas jangkauan visibilitas,” cetusnya.

Lanjutnya, sebagaimana diketahui, Sahril Helmi merupakan salah satu jurnalis televisi nasional yang ditugaskan di wilayah Maluku Utara.

Kontribusinya dalam menginformasikan pembangunan dan misi-misi kemanusiaan dihampir seluruh pelosok di Maluku Utara. Terlebih, Sahril dalam insiden ini sedang menjalankan fungsi pers-Nya.

“AJI dan rekan-rekan jurnalis di Maluku Utara ini berharap unsur Pemerintah Daerah, baik Pemerintah Provinsi Maluku Utara, Kota Tidore, Halmahera Selatan, termasuk Kota Ternate dan semuanya. Sehingga, mereka dapat mengerahkan segala sumberdaya yang dimiliki, untuk membantu. Jangan hanya sebatas pada ucapan belasungkawa saja,” ujarnya.

AJI Ternate juga mendesak Badan SAR Nasional (Basarnas) segera menerjunkan Tim Investigasi, terkait dengan insiden yang menewaskan 3 Tim SAR, 7 luka-luka dan 1 orang hilang.

Sebab, kata Ikram, kalau dilihat, ada dugaan peristiwa meledaknya RIB dengan jenis yang sama juga pernah meledak di Ambon dan di Cilacap.

“Kalau melihat rentetan peristiwa yang ada itu, artinya kapal RIB yang dimiliki Basarnas ini tidak safety. Karena sebelum menyelamatkan korban, kan harus memastikan keselamatan diri terlebih dahulu,” jelasnya.

Hingga saat ini, masih menjadi pertanyaan korban yang mengalami kaki robek hingga patah disebabkan oleh apa. Karena kondisi kapal RIB ini hanya separuhnya rusak, mesin terlihat utuh dan masih mengapung dengan baik.

“Justru kapal RIB ini menjadi ancaman. Jadi investigasinya harus segera dilakukan secara menyeluruh bukan hanya di Ternate saja. Kami tidak ingin ada korban-korban (Tim SAR) lainnya,” tegasnya.

Ikram menegaskan, jika permintaan perpanjangan pencarian korban belum ditemukan dan urung juga dilakukan investigasi, maka AJI Ternate akan tetap mengawal dan melakukan advokasi secara serius.

“Kami dari AJI akan mengadvokasi dengan serius dan akan berkoordinasi terus dengan teman-teman sejumlah lembaga bantuan hukum, pengacara dan civil society. Kami akan lakukan hingga Sahril ditemukan. Kami dan keluarga korban juga mau informasi secara utuh dan detail dari pihak berwenang,” tegasnya lagi.

Ikram bilang, sosok Sahril adalah jurnalis yang sangat berdedikasi, cukup berbeda dengan yang lain. Jika memang ada panggilan kemanusiaan dan itu tugasnya, dalam kondisi apapun akan lakukan.

“Dia seperti tak kenal lelah jika itu berkaitan dengan dengan masyarakat yang membutuhkan. Setiap ada bencana dia akan selalu di garis depan menginformasikan. Dia luar biasa,” ucapnya.

Tambahnya, Sahril juga sosok yang sangat menghargai orang lain. Meskipun dia bukan anggota AJI Ternate, namun dia sangat dekat dengan AJI Ternate dan bahkan semua orang.

“Pernah kami undang dalam kegiatan sebelum peristiwa ini, kegiatan jam sembilan, jam lima dia sudah datang terlebih dahulu, dan bergabung bersama rekan-rekan AJI. Sering dia seperti itu. Untuk itulah, kami rekan-rekan AJI merasa sangat kehilangan,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua IJTI Pengda Malut, Mufrid Tawary, mengatakan bahwa sangat mengapresiasi kinerja tim SAR dalam melakukan operasi pencarian terhadap Sahril.

Namun, jika operasi yang dilakukan sudah cukup maksimal dan batas waktu tujuh hari tapi Sahril belum ditemukan, berharap ada penambahan waktu.

“Jika nanti belum ditemukan dan batas waktu pencarian tim SAR sudah selesai, maka kami atas nama IJTI meminta agar waktu proses pencarian diperpanjang,” katanya.

Mufrid cukup menyesalkan sikap Pemerintah Daerah dalam insiden tersebut, yang terkesan diam. Padahal, Sahril sebagai seorang jurnalis punya kontribusi besar terhadap pembangunan daerah ini, melalui karya jurnalistik-Nya.

Dia juga mendesak agar lembaga berwenang untuk segera melakukan investigasi atas insiden meledaknya kapal RIB milik Basarnas Ternate ini.

“Agar insiden ini jadi bahan evaluasi tim SAR. Sehingga, harapan kita ke depan masalah serupa tidak terulang lagi,” pintanya.

IJTI Pengda Malut, kata Mufrid, jelas sangat terpukul dan merasa kehilangan salah satu anggota terbaiknya.

“Di mata saya pribadi dan institusi, Sahril Helmi adalah sosok jurnalis yang punya semangat tinggi. Dedikasinya tak diragukan lagi. Dia orang baik. Dia adalah sosok jurnalis sesungguhnya,” tutupnya. (Hardin CN)

Speedboat Basarnas Ternate Meledak, 1 Jurnalis Belum Ditemukan

TERNATE, CN – Speedboat RIB 04 milik Basarnas Ternate meledak dalam pelayaran pada Minggu (2/2/2025) malam sekira pukul 23.00 WIT.

Saat ledakan, Speedboat dalam perjalanan untuk evakuasi nelayan yang mengalami mati mesin Long boat di perairan Gita, Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara (Malut).

Informasi yang dihimpun dalam peristiwa tersebut, Speedboat ditumpangi 11 anggota Tim evakuasi. Speedboat, kemudian meledak saat dalam posisi melaju.

3 orang dilaporkan meninggal dunia dalam peristiwa itu. Para korban meninggal adalah anggota Ditpolairud Polda Malut Bharatu Mardi Hadji serta anggota Basarnas Fadli M Malagapi dan M Riski Esa.

Sedangkan satu korban masih dinyatakan hilang dan dalam upaya pencarian yakni Jurnalis Metro TV, Sahril Helmi.

Sedangkan korban selamat sebanyak 7 orang, dievakuasi ke Gita untuk mendapatkan perawatan medis fasilitas kesehatan. Mereka adalah Kasi Ops Basarnas M Syahran Laturua, Ryan Azur Ali (PNS SAR Kota Ternate), Hamja Djirun (PNS SAR Kota Ternate), Darmanto rauf (PNS SAR Kota Ternate), Maretang (PNS SAR Kota Ternate), Bripka Irwan Idris (anggota Dit Polairud Polda Malut), dan Bripda Putra Nusantara Ruslan (anggota Dit Polairud).

Para korban selamat awalnya ditemukan Kapal Cepat KM Cantika Lestari 10 yang bertolak dari pelabuhan Gita menuju Manado. Korban lantas dievakuasi ke pelabuhan Gita dan mendapat perawatan medis di Puskesmas Payahe.

Selanjutnya, para korban dievakuasi KM Pandudewanata ke Ternate. Sedangkan korban yang belum ditemukan, masih dalam upaya pencarian . (Hardin CN)

Nasib Sedih, Istri Oknum Kades di Bacan Timur Cerita Anaknya Hamil Diluar Nikah Diduga Kecewa Ayahnya Selingkuh

HALSEL, CN – Kisah sedih anak pertama perempuan oknum Kepala Desa (Kades) di Kecamatan Bacan Timur, yang baru berusia 16 Tahun.

Perempuan 16 Tahun itu sebut saja Bunga, saat ini telah hamil diluar nikah dengan seorang lelaki berasal di satu Desa di Kecamatan Bacan Timur Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut).

Bunga pun kini menunggu kedatangan keluarga dari sang lelaki untuk dinikahkan karena nasib sedihnya. Hal ini diungkapkan YW, ibu Bunga.

YW menuturkan bahwa Bunga hamil karena tak sanggup dengan kelakuan sang ayah yaitu oknum Kades di Bacan Timur, HM.

Mulanya, belum lama ini di 2024, Bunga meninggalkan rumah di Desa Sayoang, Kecamatan Bacan Timur dan rela tinggal di Desa Songa, Kecamatan Bacan Timur Tengah, hingga hamil dengan lelaki lain karena faktor kecewa dengan perlakuan ayahnya yang setiap saat hanya hidup berselingkuh dengan Wanita Idaman Lain (WIL) yang bekerja ditempat hiburan malam atau Cafe.

“Umur anak kami baru masuk 15 Tahun, masih anak-anak,” ungkap YW, saat duduk bersama dengan anak laki-laki keduanya didepan rumahnya, kepada wartawan cerminnusantara.co.id, Rabu (29/1/2025).

Padahal, kata YW, anak perempuan satu-satunya itu direncanakan untuk diikutkan tes Polisi Wanita (Polwan), setelah lulus Sekolah Menengah Atas (SMA).

“Saya menyesal, kasihan, saya mau dia tes Polwan. Biar saya jual kebun dan kerja sudah setelah dia tamat SMA juga tidak apa-apa,” kata Yunita.

Istri oknum Kades itu juga menceritakan, masa depan anak terputus karena kecewa dengan ulah ayahnya sendiri. Bukan karena hal lain. Bahkan setiap hari, ia seorang ibu, selalu menyaksikan tangisan anak-anaknya di meja ketika mau duduk makan bersama tanpa sang ayah dirumah.

“Ini gara-gara perempuan itu sudah (WIL oknum Kades) sampai anak kami lari dari rumah selama 3 hari dan ketemu dengan laki-lakinya (pacar). Disitu saya hanya menangis dan menyesal ketika mendengar anak saya hamil,” ujar sang istri oknum Kades.

Padahal kata dia, seharusnya suami-istri itu mencari dan bekerja untuk menghidupi anak demi masa depan mereka.

“Tapi kalau begini, anak saya yang mau ikut tes Polisi juga sudah tidak bisa,” kata YW, sembari mengungkapkan bahwa saat ini, pihaknya hanya menunggu waktu untuk menikahkan anak mereka. (Hardin CN)

Wisata Kali Swis di Amasing Terpaksa Ditutup, Ini Masalahnya

HALSEL, CN – Penggunaan media sosial mampu menciptakan tren baru dikalangan masyarakat dengan begitu mudah. Hanya dengan menambahkan beberapa hashtag atau tagar dalam sebuah postingan, maka sudah bisa digunakan untuk mencari suatu informasi.

Nggak heran kenapa banyak tempat wisata yang mendadak viral dan ramai dikunjungi para pengunjung setelah diposting dalam media sosial. Salah satu yang menarik perhatian masyarakat akhir-akhir ini adalah pemandangan Kali Swis di Desa Amasing Kali, Kecamatan Bacan, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), yang begitu viral.

Namun, akibat kondisi tempat wisata tersebut terjadi banjir, dengan terpaksa, ditutup oleh Pemerintah Desa (Pemdes) setempat, melalui Surat Resmi Nomor : 140/001/D-AK/I/2025.

“Sehubungan dengan terjadinya Bencana Alam Banjir di Desa Amasing Kali, maka saya atas nama Kepala Desa Amasing Kali dan Pemdes memutuskan untuk menutup tempat wisata Kali Swis, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kepada pengunjung,” demikian surat resmi dari Pemdes Amasing Kali menutup Kali Swis yang diterima wartawan pada Senin (27/1). (Hardin CN)