Hadiri Bimtek Siskeudes, Kades Talimau Apresiasi Terobosan Kadis PMD Halsel

HALSEL, CN – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), mengadakan bimbingan Teknis sistem Pengelolaan Siskeudes kepada 249 Kepala Desa (Kades) dan Kaur keuangan pada Jumat 16 Mei 2025.

Dimana, Bimtek Siskeudes adalah pelatihan penting bagi Kades dan Kaur keuangan untuk meningkatkan kemampuan dalam mengelola keuangan Desa.

Sehingga itu, kegiatan ini diikuti Kades Talimau, Kecamatan Kayoa serta Kades-Kades lainnya.

Dalam pelatihan tersebut, para Kades belajar tentang cara menggunakan aplikasi Siskeudes dengan baik dan benar. Aplikasi itu sangat penting untuk membantu Desa mengelola keuangan secara transparan dan akuntabel.

Kades Talimau, Khatab Sanaky kepada media ini mengatakan bahwa dirinya sangat antusias mengikuti Bimtek tersebut. Ia berharap, ilmu yang didapat bisa diterapkan di Desa Talimau agar pembangunan Desa semakin maju.

Selain itu, Kades Talimau juga memberikan apresiasi kepada Kepala Dinas (Kadis) di  Pemerintah Daerah (Pemda), terkhusus kepada Kadis PMD Halsel yang telah sukses menyelenggarakan Bimtek. Ia menilai, terobosan yang dilakukan Kadis PMD Halsel, Muhammad Zaki Abd Wahab sangat membantu dan menekankan  meningkatkan disiplin dan kinerja para Kades di Halsel.

“Bimtek ini sangat bermanfaat bagi kami. Kami jadi lebih paham tentang pengelolaan keuangan Desa dan termotivasi untuk bekerja lebih baik lagi,” ujar Kades Talimau, Khatab Sanaky.

Selain itu, Khatab bilang, kegiatan Bimtek Siskeudes ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pengelolaan keuangan Desa di seluruh wilayah.

“Dengan pengelolaan keuangan yang baik, Desa dapat membangun infrastruktur yang lebih baik, meningkatkan pelayanan publik dan mensejahterakan masyarakatnya,” tutupnya mengakhiri. (Hardin CN)

Harita Bersama Pemdes dan Pemkab Halsel Buka SAPA Kawasi 2025, Sekaligus Resmikan Kawasan Perekonomian di Permukiman Baru

HALSEL, CN – Harita Nickel bersama Pemerintah Desa (Pemdes) Kawasi dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), resmi membuka SAPA Kawasi 2025 (Semarak Pasar Rakyat Kawasi), sekaligus meresmikan kawasan perekonomian di permukiman baru Desa Kawasi, Jumat (16/5).

Acara ini menjadi tonggak penting dalam membangun pusat pertumbuhan ekonomi berbasis masyarakat di Pulau Obi.

Lebih dari sekadar pesta rakyat, SAPA Kawasi adalah hasil kolaborasi antara masyarakat, pemerintah dan industri. Selama satu bulan penuh, kegiatan ini menghadirkan lebih dari 70 pelaku usaha lokal yang mengisi stan-stan bazaar dengan beragam produk, dari kuliner tradisional, kerajinan tangan hingga kebutuhan harian.

Bupati Halsel, Hasan Ali Bassam Kasuba, yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasi atas inisiatif yang dilakukan Harita Nickel. Dan berharap, kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Desa Kawasi sebagai pusat ekonomi baru yang mampu meningkatkan taraf hidup mereka.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten, saya mengapresiasi peresmian kawasan perekonomian ini. Ini pertama kalinya saya meninjau langsung Kawasan Ekonomi Desa Kawasi, dan saya melihat potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya UMKM. Semoga Kawasi tumbuh menjadi kawasan yang sehat, sejahtera dan berdaya saing,” ujarnya.

Ifan Farianda, Ketua Panitia SAPA Kawasi sekaligus Community Development Manager Harita Nickel, menyebut bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menjadi agenda tahunan untuk memperkuat denyut ekonomi lokal.

“SAPA Kawasi adalah momentum awal yang kami harapkan dapat menjadi agenda tahunan. Dengan menghadirkan bazaar UMKM, hiburan hingga partisipasi karyawan Harita Nickel. Kami ingin memperkenalkan kawasan komersial ini sebagai motor pertumbuhan ekonomi baru di Pulau Obi. Terima kasih atas dukungan dari Pemdes Kawasi, Pemkab Halsel dan seluruh unit bisnis Harita Nickel di site Obi,” jelasnya.

Ifan turut menjelaskan bahwa kegiatan ini akan berlangsung selama satu bulan ke depan dengan puncak acara yang akan diadakan pada tanggal 24 Mei 2025 dengan menghadirkan Alan Darmawan sebagai bintang tamu utama.

“Intinya SAPA Kawasi adalah milik kita. Mari kita rayakan semangat kemajuan ekonomi desa dengan berdendang bersama Alan Darmawan,” tambahnya.

Semangat kebersamaan juga ditegaskan oleh Frans Datang, Sekretaris Desa Kawasi, yang mengajak seluruh warga untuk mendukung inisiatif ini sebagai upaya membangun kemandirian desa.

“Kawasan Ekonomi ini tidak hanya untuk Desa Kawasi, namun juga Desa Soligi. Mari kita bangun persatuan untuk kemajuan ekonomi bersama,” ucap Frans.

Melalui acara soft opening SAPA Kawasi ini, Harita Nickel hadir sebagai mitra yang aktif membangun ruang-ruang kolaborasi untuk memperkuat ekonomi masyarakat di sekitar area operasional perusahaan. (Hardin CN)

Kembali Lakukan Penertiban, Polres Halsel Akan Panggil Para Pemilik Rendaman dan Tromol Tambang di Desa Kubung

HALSEL, CN – Tim Gabungan Sat Reskrim Polres Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), kembali melakukan penertiban Pertambangan Emas Tanpa Ijin (Peti) di Desa Kubung Kecamatan Bacan Selatan, Rabu 7 Mei 2025 sekitar pukul 11.00 WIT.

Penertiban tersebut berada di 2 (dua) lokasi yaitu lokasi Rendaman yang bertempat di gunung Kompleks Tanjung Kurango dan Lokasi Tromol di pesisir Pantai Desa Kubung.

Dalam penertiban tersebut, Tim Gabungan Sat Reskrim melakukan pemasangan garis polisi pada lubang galian material Emas, bak rendaman yang menggunakan terpal, material Emas yang berisi di dalam karung yang berada di atas gunung Kompleks tanjung gurango dan Tromol yang bertempat di pesisir Pantai Desa Kubung.

Kasat Reskrim Polres Halsel, Iptu Gian C. Jumario Laapen S. Tr. K mengatakan bahwa penertiban tersebut sesuai dengan Instruksi Kapolda Malut, dalam rangka penertiban Peti di Wilayah Malut khususnya di Wilayah Halsel – Polres Halsel.

Perwira dua balak itu bilang, pihaknya akan memanggil para pemilik rendaman dan pemilik Tromol untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

“Kami menghimbau kepada masyarakat di lokasi lingkar Tambang agar menghentikan kegiatan dalam bentuk apapun pada lokasi yang sudah dilingkar dengan garis Polisi,” imbuhnya. (Hardin CN)

Harita Nickel Sabet Indonesia CSR Award 2025

JAKARTA – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel, perusahaan pertambangan nikel terintegrasi berkelanjutan, mendapat penghargaan The Best Corporate Social Responsibility Award 2025 for Empowering Local Communities through Social and Economic Innovation dari Warta Ekonomi Group, Rabu (30/4/2025). Harita Nickel dinilai sebagai perusahaan yang memiliki komitmen kuat dalam tanggung jawab sosial terhadap masyarakat dan lingkungan.

Hadir dalam gelaran ke-13 Indonesia Corporate Social and Environmental Award (Indonesia CSR Award) 2025 Staf Ahli Bidang Kelestarian Sumber Daya Keanekaragaman Hayati dan Sosial Budaya, Noer Ali Wardojo.

Dalam sambutan yang dibacakan oleh Noer Ali, Menteri Lingkungan Hidup/ Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup RI menyampaikan apresiasi atas berbagai upaya mendorong kedisiplinan penerapan CSR oleh perusahaan.

“Di antara strategi yang dapat digunakan perusahaan adalah perusahaan memahami isu lingkungan dan sosial yang paling relevan dan berdampak pada bisnis dan pemangku kepentingan, meningkatkan kolaborasi multipihak, penguatan kapasitas komunitas lokal, dan pengukuran dampak yang terukur. Salah satunya adalah dengan metode social return on investment (SROI), yang kami perkenalkan di dalam program PROPER oleh KLH,” papar Noer Adi.

Head of External Relations Harita Nickel, Latif Supriadi dalam sambutannya saat menerima penghargaan menyampaikan ucapan terima kasih bahwa inovasi yang dilakukan Harita Nickel di sekitar wilayah operasional di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), tidak luput dari monitoring.

Lebih lanjut, Latif memaparkan berbagai inovasi dan komitmen keberlanjutan di bidang lingkungan dan sosial yang diadopsi Harita Nickel tidak hanya mengacu pada standar-standar nasional, tapi juga internasional.

“Komitmen keberlanjutan di bidang lingkungan dan sosial yang terbaru dari Harita Nickel adalah saat ini kami sedang menjalankan audit Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA). Ini adalah standar internasional yang memastikan bahwa kami beroperasi secara bertanggung jawab. Ini sangat ketat dan sangat transparan. Harita Nickel adalah perusahaan tambang dan pengolahan nikel pertama yang secara sukarela mengadopsi standar IRMA,” ujar Latif. (Hardin CN)

Jaga Warisan Alam Obi, Harita Nickel Lestarikan Flora dan Fauna Endemik Lewat Pemantauan dan Edukasi Karyawan

HALSEL, CN – Harita Nickel terus menunjukkan komitmennya terhadap perlindungan lingkungan hidup, salah satunya melalui program pemantauan flora dan fauna yang dijalankan secara rutin. Fokus utama diberikan pada area reklamasi dan re vegetasi serta sejumlah titik operasional di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), wilayah yang dikenal kaya akan keanekaragaman hayati.

Menurut Deputy Department Head of Health, Safety, and Environmental (HSE) Harita Nickel, Muharwan Syahroni, perusahaan secara aktif memantau perkembangan ekosistem di area yang pernah terganggu oleh aktivitas tambang. Pemantauan ini dilakukan setahun sekali dengan durasi sekitar tiga minggu, melibatkan pihak ketiga yang independen untuk menjamin objektivitas hasilnya.

“Kita lakukan monitoring, survei rutin, menggunakan pihak ketiga, pihak independen. Kita amati flora dan fauna yang ada di sana, sebelum dan sesudah penambangan serta setelah ada reklamasi dan re vegetasi,” jelas pria yang kerap disapa Iwan.

Salah satu hasil yang menggembirakan dari upaya tersebut adalah kembalinya sejumlah flora dan fauna lokal ke habitatnya. Beberapa jenis tumbuhan endemik kini mulai tumbuh kembali di area reklamasi. Selain itu, fauna seperti burung-burung lokal dan reptil juga mulai menunjukkan keberadaan mereka secara alami.

Secara khusus, tren populasi satwa dari kelompok mamalia, burung, herpetofauna dan serangga terpantau stabil. Di antaranya terdapat spesies endemik khas Kepulauan Maluku seperti Kubu Hijau (Dobsonia viridis), sejenis kelelawar buah dan Burung Kapasan Halmahera (Lalage aurea), burung cantik dengan bulu mencolok yang hanya ditemukan di wilayah Halmahera.

Dalam kategori serangga, penelitian mencatat 28 spesies capung dari 8 famili dan 46 spesies kupu-kupu dari 4 famili. Keberadaan capung dan kupu-kupu ini menjadi indikator penting bahwa kualitas lingkungan di sekitar area reklamasi tetap terjaga dengan baik.

“Beberapa tahun ke belakang, kami juga telah berhasil melihat tren stabil pada populasi satwa liar, termasuk spesies endemik yang menjadi indikator keseimbangan ekosistem alami,” tambah Iwan.

Salah satu spesies yang juga menjadi perhatian adalah Burung-madu sahul (Cinnyris frenatus), burung penghisap nektar yang banyak dijumpai pada pohon-pohon berbunga di sekitar area re vegetasi. Kemunculannya menandakan keberhasilan upaya pemulihan vegetasi, sekaligus menunjukkan rantai ekologi mulai terbentuk kembali.

Namun, tidak cukup hanya dengan pemulihan lingkungan secara fisik. Harita Nickel juga menjalankan program edukasi berkelanjutan untuk seluruh karyawan dan pemangku kepentingan di wilayah operasionalnya. Salah satu pesan utama dalam edukasi ini adalah larangan berburu dan mengganggu satwa liar, yang merupakan langkah preventif untuk menjaga keberlangsungan spesies endemik Obi.

“Kami tekankan pentingnya menjaga keseimbangan alam. Edukasi soal larangan perburuan satwa liar menjadi agenda penting di seluruh unit bisnis Harita Nickel,” ungkap Iwan.

Dengan kombinasi antara pemantauan rutin, penguatan habitat dan edukasi lingkungan, Harita Nickel berupaya memastikan bahwa kekayaan hayati Pulau Obi dapat terus terjaga. Langkah ini menjadi bagian dari strategi perusahaan dalam menjalankan pertambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. (Hardin CN)