Warga Desa Baru Kehilangan Kepercayaan, BPD Rekomendasikan Pemberhentian Kades Munir H. Halek

HALSEL, CN – Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Baru, Kecamatan Obi, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara), secara resmi merekomendasikan pemberhentian Kepala Desa (Kades) Baru, Munir H. Halek, usai rapat bersama masyarakat yang digelar pada 19 Agustus 2025.

Rapat tersebut dihadiri langsung oleh Kades, perangkat Desa, tokoh masyarakat, serta mendapat pengawalan dari aparat Polsek Obi dan Koramil.

Rekomendasi pemberhentian ini muncul atas desakan warga yang mempertanyakan transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana potensi desa sebesar Rp 279 juta yang diterima dari PT. Poleko. Dalam rapat, Pemerintah Desa (Pemdes) menyampaikan bahwa dana tersebut telah dibagikan kepada perangkat desa, dengan variasi Rp 700 ribu hingga Rp 1 juta, termasuk kepada Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

Sejumlah tokoh masyarakat juga mengungkapkan kejanggalan lain, antara lain:

Dana Desa (DD) 2023 yang dijanjikan untuk pembangunan masjid sebesar Rp 100 juta dan gereja Rp 50 juta tidak tersalurkan. Bahkan, panitia masjid menyebut Kades sebelumnya berjanji mengalokasikan Rp 250 juta untuk pembangunan masjid, namun hingga kini tak kunjung terealisasi.

Pembangunan gapura batas desa tahun 2023 yang dalam laporan pemerintah desa disebut menelan anggaran Rp 148 juta, ternyata merupakan hibah dari PT. Intim Mining Sentosa, sebagaimana tertulis dalam prasasti peresmian.

Melihat berbagai temuan itu, masyarakat Desa Baru secara bulat menyatakan telah kehilangan kepercayaan terhadap kepemimpinan Kepala Desa. Atas dasar itu, Ketua BPD Desa Baru, Erwin Jaelan, bersama tiga anggota BPD lainnya langsung membuat Berita Acara Pemberhentian Kepala Desa dengan tiga poin utama:

1. Masyarakat menuntut pemberhentian Kepala Desa dari jabatannya.

2. Masyarakat menyatakan sudah tidak percaya lagi terhadap kepemimpinan Kepala Desa Baru.

3. Keputusan diambil berdasarkan kesepakatan bersama antara masyarakat dan BPD Desa Baru.

Tokoh masyarakat Desa Baru, Abdon Gogerino, membenarkan langkah yang diambil BPD. Ia menilai keputusan tersebut sudah sesuai dengan aspirasi masyarakat.

“Selama ini banyak janji pembangunan yang tidak terealisasi. Warga sudah kehilangan kepercayaan. Maka, keputusan BPD ini kami dukung penuh,” tegas Abdon.

BPD Desa Baru menegaskan keputusan tersebut akan segera disampaikan secara resmi kepada pihak berwenang, termasuk Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Halsel, untuk diproses sesuai aturan yang berlaku. (Hardin CN)

Kades Dolik Gerak Cepat Bantu Anak Gizi Buruk, Harumkan Nama Desa di Tengah Warga

HALSEL, CN – Pemerintah Desa (Pemdes) Dolik, Kecamatan Gane Barat Utara, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), kembali menunjukkan kepedulian nyata terhadap warganya. Seorang anak bernama Ramdani Mustafa, yang menderita gizi buruk dengan kondisi memprihatinkan akhirnya mendapat perhatian khusus dari Kepala Desa (Kades) Dolik, Iswadi Ishak.

Rabu (20/8/2025), Iswadi bersama anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Kepala Puskesmas (Kapus) Gane Barat Utara mendatangi langsung rumah keluarga anak tersebut. Tubuh kecil Ramdani Mustafa yang sudah berusia 2 tahun tampak tidak seperti anak seusianya. Berat badan yang jauh dari normal membuat Iswadi tergerak membantu biaya transportasi agar segera dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuha.

“Hari ini saya mendapat laporan dari pihak Puskesmas bahwa ada keluarga di Desa yang anaknya mengalami gizi buruk. Saya langsung mendatangi rumah mereka dan memberikan bantuan biaya transportasi agar bisa segera ditangani di RSUD Labuha,” tutur Iswadi kepada cerminnusantara.co.id, Kamis (21/8).

Menurutnya, meski pasien sempat mendapat penanganan di Puskesmas, keterbatasan biaya membuat orang tua Ramdani Mustafa yakni pasangan Mustafa dan Diana Jamal tidak mampu membawa anak mereka ke Rumah Sakit (RS) rujukan. Melihat kondisi itu, Iswadi pun turun tangan menggunakan anggaran Dana Desa (DD) untuk membantu warganya.

“Ini adalah program Desa yang memang kami siapkan untuk keadaan darurat seperti ini. Semoga dengan berobat di RSUD Labuha, anak kita ini bisa cepat sembuh. Insya Allah, amin,” ucapnya penuh harap.

Tak lupa, orang nomor satu di Desa Dolik itu juga menyampaikan apresiasi kepada pihak Puskesmas dan BPD yang ikut mendampingi dalam penanganan awal.

“Terima kasih banyak kepada ibu Kapus, ibu Anti, dan Pak Upi dari BPD atas kerjasamanya. Semoga apa yang kita lakukan ini membawa manfaat dan keberkahan bagi warga,” tambah Iswadi.

Langkah cepat Kades Dolik itu menuai apresiasi masyarakat, karena dinilai mengharumkan nama Desa yang menjadi bukti nyata kepedulian Pemdes terhadap warganya yang membutuhkan. (Hardin CN)

Dialog Budaya Dorong Pelestarian Halua Kenari sebagai Ikon Kuliner Tradisional Makian

HALSEL, CN – Pada 15 Agustus 2025, digelar dialog budaya penting yang diselenggarakan oleh panitia pelaksana dengan dukungan fasilitasi promosi kebudayaan dari Balai Pelestarian Wilayah XXI Provinsi Maluku Utara (Malut). Kegiatan ini mengangkat tema “Pelestarian dan Promosi Halua Kenari sebagai Ikon Kuliner Tradisional Khas Makian” yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama pelaku kuliner dan generasi muda, tentang pentingnya melestarikan kuliner tradisional Indonesia.

Halua Kenari merupakan camilan khas Makian yang terbuat dari kenari dan gula. Makanan ringan ini tidak hanya lezat, tetapi juga kaya manfaat kesehatan karena mengandung protein tinggi dan rendah lemak. Halua kenari telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kuliner Makian.

Dialog budaya ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya melestarikan kuliner tradisional, mempromosikan halua kenari sebagai ikon kuliner tradisional Makian, serta mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam memasak dan menginovasi resep tradisional Makian.

Untuk melestarikan halua kenari sebagai warisan kuliner, generasi muda (Generasi Z) didorong untuk men digitalisasi pengetahuan kuliner melalui pendidikan, budaya, dan promosi, serta mengembangkan kreativitas dalam memasak halua kenari.

Dialog budaya ini diharapkan mendorong pemerintah kecamatan, pulau Makian, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), dan seluruh lapisan masyarakat untuk berkolaborasi menjadikan pulau Makian sebagai destinasi wisata kuliner halua kenari. Langkah ini juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan ekonomi berbasis kuliner.

Selaku Ketua Panitia Dialog Budaya, Sunarti Mahmud berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halsel, khususnya Dinas terkait, dapat memberikan dukungan dan fasilitasi dalam pengembangan usaha kuliner berbasis halua kenari.

“Kami berharap pemerintah dapat mengalokasikan anggaran, membangun rumah produksi halua kenari, serta mengembangkan program pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan kualitas produk, infrastruktur pendukung, dan keamanan pangan halua kenari,” ujarnya. (Hardin CN)

Satgas TMMD Ikut Upacara HUT RI ke-80 di Makian Barat

HALSEL, CN – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, anggota Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) turut serta dalam upacara bendera yang digelar di Lapangan Desa Mateketen, Kecamatan Makian Barat, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), Minggu (17/8/2025).

Anggota Satgas TMMD yang sehari-hari melaksanakan kegiatan fisik dan nonfisik, pada momentum ini tampil gagah dengan seragam resmi. Mereka berbaris penuh disiplin bersama peserta upacara lainnya.

Bertindak sebagai inspektur upacara Camat Makian Barat, Ersan Ahmad, sementara Komandan Upacara dipercayakan kepada Sertu Bahar. Upacara tersebut diikuti oleh personel Satgas TMMD, para pelajar SD, SMP, SMA, ASN se-Kecamatan Makian Barat, serta tamu undangan.

Di tempat terpisah, Dansatgas TMMD Letkol Inf Syamsul menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan upacara pengibaran bendera Merah Putih yang digelar Pemerintah Kecamatan Makian Barat. Ia menilai, kegiatan ini berlangsung dengan khidmat dan mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat.

“Dengan adanya peringatan Kemerdekaan RI, kita diajak untuk terus bersyukur dan menghormati jasa para pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan. Momentum ini juga penting untuk menumbuhkan semangat bela negara di kalangan generasi muda,” ujarnya.

Letkol Syamsul menambahkan, semangat kebersamaan dalam memperingati kemerdekaan harus diwujudkan dalam membangun negeri dan membina generasi penerus, baik dari rumah, sekolah, maupun lingkungan masyarakat.

Adapun upacara penurunan bendera pada sore hari akan dipimpin oleh Dan SKK sebagai inspektur upacara. (Hardin CN)

HUT RI ke-80 di Kayoa, Kades Talimau: Menyongsong Indonesia Emas 2045

HALSEL, CN – Dalam khidmat upacara pengibaran Sang Saka Merah Putih pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia tahun 2025, Kepala Desa (Kades) Talimau, Kecamatan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), Chatab M. Sanaky, menyampaikan apresiasi mendalam atas suksesnya rangkaian kegiatan dan pelaksanaan upacara.

“Selamat HUT RI ke-80 untuk Bangsa Indonesia. Saya juga menyampaikan selamat kepada jajaran Pemerintah Kecamatan Kayoa yang telah berhasil menyelenggarakan upacara pengibaran bendera merah putih pada 17 Agustus 2025 ini,” ucap Chatab penuh rasa syukur seusai upacara di halaman Kantor Kecamatan Kayoa, Minggu (17/8).

Ia menaruh harapan agar semarak peringatan HUT RI di tahun-tahun mendatang kian bertambah meriah, menjadi ruang kebersamaan yang semakin mempererat persatuan.

“Semoga di masa depan, peringatan HUT RI semakin semarak dan meriah, lebih indah dari tahun ini,” ungkapnya penuh optimisme.

Sebagai pemimpin Desa Talimau, Chatab pun menitipkan asa agar masyarakat, khususnya di Kecamatan Kayoa, terus melangkah maju dan siap menyongsong cita-cita besar Indonesia Emas 2045.

“Harapan saya, seluruh masyarakat Indonesia, khususnya di Kecamatan Kayoa, mampu melangkah lebih maju demi menyongsong Indonesia Emas 2045,” tandasnya. (Hardin CN)

Figur Muda Bertarung di KNPI Halsel, ‘Saruma – Satu Rumah’ Jadi Slogan Pemersatu

HALSEL, CN – Di tengah kebutuhan Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), akan figur muda yang visioner, lahirlah satu nama yang membangkitkan harapan yakni Muklas Adam, S.Pi.
Tokoh muda asal Makian Kayoa (Makayoa) ini mencalonkan diri sebagai Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Halsel, periode 2025–2030. Ia datang dengan semangat persatuan yang terangkum dalam satu slogan: “Saruma – Satu Rumah”.

Muklas bukan sekadar nama di kertas pencalonan. Ia adalah penggerak sosial dan kepemudaan, pembangun jembatan antara perbedaan, serta penyala api kolaborasi.

“Saya hadir bukan untuk mendominasi, tetapi menjadi penghubung antara semua unsur perubahan. Bersama pemuda, kita bangun masa depan bangsa,” ujarnya tegas, Sabtu (16/8).

Baginya, kekuatan pemuda terletak pada persatuan gagasan dan aksi nyata. KNPI, dalam pandangannya, harus menjadi rumah besar bagi semua, pusat kreativitas, forum diskusi, dan ladang pengabdian yang berbuah manfaat bagi masyarakat.

Dukungan untuk Muklas mengalir deras, terutama dari generasi muda Halsel yang melihatnya sebagai wajah baru pembawa semangat segar. Kehadirannya diyakini mampu menghapus sekat perbedaan dan menyatukan potensi demi kemajuan Halsel.

Dengan identitas sebagai Penghubung Aspirasi, Pemuda, dan Perubahan, Muklas Adam melangkah mantap. Niatnya murni, tanpa kepentingan pribadi. Hanya keikhlasan untuk bertarung demi masa depan pemuda Halsel yang lebih terbuka, produktif, dan siap menjawab tantangan zaman. (Hardin CN)