Prarekontruksi Pembunuhan 3 Warga di Hutan Halmahera

TERNATE, CN – Pasca Pembunuhan Tiga warga di Hutan Halmahera, Kepolisian Daerah Maluku Utara (Malut) melakukan penegakkan hukum dan berbagai upaya dalam menangani kasus tersebut.

Pada Senin (29/3/2021), Polri dalam hal ini Polres Halteng yang di back up Polda Malut telah menggelar pra rekonstruksi penanganan kasus dugaan tindak pidana pembunuhan oleh suku pedalaman yang terjadi di Hutan Halmahera tengah, tepatnya di tanah merah kali Gwonle Desa Masure Kecamatan Patani Timur.

Kabidhumas Polda Malut Kombes Pol. Adip Rojikan, S.I.K., M.H. pada Rabu (31/3) menjelaskan bahwa pelaksanaan pra rekonstruksi merupakan upaya Penyidik agar mendapat gambaran rill kejadian dan proses pembunuhan yang diperagakan berdasarkan keterangan saksi yang melihat langsung kejadian pembunuhan tersebut.

“Pra rekonstruksi dilakukan di Kali Beb desa Pantura Jaya Kecamatan Patani Utara yang melibatkan Personel Dit Reskrimum Polda Malut dan Sat Reskrim Polres Halteng serta para saksi,” ujarnya.

Kabidhumas menjelaskan, Pra rekonstruksi dilakukan sebanyak 11 adegan dengan memerankan adegan para korban yakni Alm. H. Masani, Alm Risno dan Alm. Yusuf Kader dan pelaku Pembunuhan serta saksi, yang diperankan anggota Polri.

“Dalam pelaksanaan Pra Rekonstruksi ini, penyidik juga menghadirkan para saksi hidup yang berada di tempat kejadian perkara untuk dapat menjelaskan posisi yang sebenarnya pada saat terjadinya peristiwa dugaan tindak pidana pembunuhan,” terangnya.

Pra rekontruksi ini merupakan progres yang bagus menuju gelar perkara peningkatan status penyelidikan menjadi penyidikan.

Kabidhumas menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk menyerahkan serta mempercayakan seluruh proses penegakkan hukum kepada pihak Kepolisian.

“Mari saling jaga satu sama lain, agar situasi tetap kondusif,” tutup Kabidhumas. (Ridal CN)

Pentingnya Mahasiswa Beroganisasi

Organisasi adalah suatu wadah untuk tempat berkumpul, bertukar pikiran dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Sangat banyak organisasi yang ada di lingkungan kampus maupun masyarakat. Namun kurangnya kesadaran berorganisasi bagi mahasiswa yang menyebabkan sangat sedikit mahasiswa yang berminat untuk bergabung di organisasi. Kebanyakan mahasiswa menjadi Kupu-Kupu (Kuliah-Pulang Kuliah pulang) atau Kunang-Kunang (Kuliah nangkring-Kuliah nangkring). Tak banyak yang pandai menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang bermanfaat contohnya berorganisasi. Sebagian besar mahasiswa sekarang hanya datang ke kampus untuk mendengarkan materi yang diberikan dosen lalu pulang atau nongkrong bersama teman-teman nya.

Saat ditanya, kenapa tidak ikut organisasi? Berbagai macam jawaban, ada yang menjawab, mau fokus kuliah, tidak sempat, tidak bisa bagi waktu, takut karena suka demo-demo, dan lain-lain. Sebagai mahasiswa yang dikatakan bagian dari kaum intelektual seharusnya kita bisa menghabiskan waktu untuk hal-hal yang bermanfaat. Tidak hanya kuliah, pulang, nongkrong, nonton, makan sama teman. Hal itu hanya menghabiskan waktu dan menghabiskan uang tentunya.

Berorganisasi juga bukan karena ikut-ikutan saja. Banyak manfaat yang kita dapatkan ketika kita berorganisasi yaitu, memperluas pergaulan, meningkatkan wawasan (Pengetahuan), meningkatkan kemampuan komunikasi, melatih kepemimpinan (Leadership), memperluas jaringan, belajar mengatur waktu, membentuk pola pikir yang baik, dan banyak manfaat lainnya yang kita dapatkan.

Saat ini kalau hanya mengandalkan gelar saja, tak cukup untuk mendapatkan pekerjaan. Tiap tahunnya semua universitas negeri maupun swasta juga meluluskan wisudawan/ti terbaiknya. Kita harus bersaing dengan mereka. Kita tidak bisa hanya mengandalkan hard skills tapi harus mempunyai soft skills yang berbeda dengan yang lain.

Dengan berorganisasi juga kita dapat menemukan jati diri sebagai mahasiswa intelektual, tidak hanya duduk mendengarkan teman mempresentasikan makalahnya atau duduk mendengar dosen memberi perkuliahan. Kita bisa mengenal dunia kampus lebih luas. Dalam berorganisasi inilah kita dilatih mengenai kepemimpinan. Karena pada dasarnya setiap diri adalah pemimpin terutama pemimpin untuk diri sendiri. Yang tadinya tidak bisa atau gugup ketika berbicara didepan orang banyak, maka di organisasi lah dilatih untuk itu. Kita juga dapat menjadi mahasiswa yang kritis terhadap sesuatu, sebagai mahasiswa yang intelektual kita harus kreatif dan inovatif. Berbeda dengan orang yang tidak pernah ikut organisasi, mereka pasti malu untuk berbicara didepan orang banyak bahkan untuk memberikan pendapat di dalam diskusi kecil pun dagdigdug rasanya.

Berorganisasi sangat banyak memberikan manfaat, kita bisa mendapatkan teman yang banyak, dari yang tidak kenal menjadi kenal, berteman tidak hanya dari satu kelas atau satu jurusan saja, tapi mempunyai teman dari jurusan yang berbeda, fakultas yang berbeda bahkan universitas yang berbeda. Jangan jadi mahasiswa kupu-kupu atau kunang-kunang, bahkan jadi batu. Kita juga harus memberikan dampak positif untuk diri kita sendiri dan orang lain.

Dalam berorganisasi kita juga harus pandai memilih organisasi yang cocok dengan kita. Memang pada dasarnya semua organisasi itu baik yang tidak baik adalah ketika orang tersebut menyalahgunakan organisasi tersebut yang akan merugikan organisasi tersebut maupun orang-orang yang ada didalamnya. Ketika kita masuk disebuah organisasi kita juga harus menunaikan hak dan kewajiban kita, harus sadar akan fungsi dan peranan kita didalam organisasi tersebut. Jangan hanya datang ketika dipanggil saja, atau ketika ada perlu saja. Bahkan kadang menghilang begitu saja setelah dia mendapat apa yang ia inginkan di organisasi tersebut. Itu tidak pantas untuk ditiru.

Mahasiswa yang berorganisasi juga harus bisa menyeimbangkan antara organisasi dengan akademiknya. Terkadang ada orang yang tidak bisa menyeimbangkan, maka akademiknya akan terganggu. Namun bukan organisasinya yang salah melainkan orangnya yang tidak bisa membagi waktu antara organisasi dengan akademik. Maka dari itu, marilah berorganisasi, apapun itu organisasinya, yang terpenting tujuannya baik. Manfaatkan waktu dengan berorganisasi dan mematangkan diri lewat organisasi.

Harga Minyak Tanah Rp 5 Ribu Per Liter, Irwan M Zen: Kami Jual ke Orang Speed

HALSEL, CN – Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Minyak Tanah yang di peruntukan bagi masyarakat dengan harga Rp 3,500.000 (Tiga Ribu Lima Ratus Ribu Rupiah), tapi ternyata diduga dijual sebagian ke luar dari masyarakat setempat dengan harga Rp 5.000 (Lima Ribu Rupiah) Perliter. Hal ini terjadi disalah satu pangkalan minyak Tanah di Desa Tomori Perumahan Habibi Labuha Kecamatan Bacan Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Maluku Utara.

Minyak Tanah dari Pangkalan tersebut diduga kuat dipasarkan diluar dengan Harga Rp 5. 000/liter. Hal ini diakui Pemilik Pangkalan Minyak Tanah Risdoh, Hi. Irwan M. Jen.

“Kami jual ke masyarakat itu semuanya dengan HET Rp 3,500.000/liter minyak tanah. Tapi kalau ada lebihnya sebanyak 2 atau 3 Drum kami jual ke luar biasanya di jual ke orang Speed dengan harga Rp 5 ribu perliter. Tapi kami belum tahu apakah mereka itu benar orang speed atau bukan,” aku Irwan saat ditemui wartawan, Minggu (28/3/2021).

Ia mengatakan, untuk jumlah Kepala Keluarga (KK) yang ada di Perumahan Habibi berkisar 266 KK. Sementara minyak yang masuk di pangkalan sebanyak 5 ton.

“Satu kali minyak yang masuk itu 5 Ton. Tapi kami jual ke masyarakat itu tidak merata, ada yang dapat 20 liter dan ada yang lebih dari itu. Namun sistem jualnya pakai Kupon, jadi ada cap-Nya. Maka kalau selesai dijual ke masyarakat baru sisanya dijual ke luar,” kata dia.

Irwan juga kembali mengaku bahwa sudah 2 kali dijual minyak tanah tersebut di luar dari masyarakat Perumahan Habibi dengan harga Rp 5 ribu/liter.

Hingga saat ini, kata Irwan, dari Agen sendiri belum tahu bahwa minyak tanah yang dipasarkan ke luar dengan harga Rp 5. 000/liter itu sebanyak 2 Drum dari sisah minyak yang ia jual ke masyarakat perumahan Haibibi tersebut.

“Jadi 1 Drum terisi itu 115 liter dari 2 Drum minyak tanah yang dijual ke luar itu,” pungkasnya. (Red/CN)

Gerakan Pemuda Marhaenis Gelar Dialog Publik Bahas Pertambangan

TERNATE, CN – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) Maluku Utara (Malut) menggelar Dialog Publik dengan tema ‘Peran Pertambangan dan Kebijakan Pemerintah Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Maluku Utara’, bertempat di Royal Resto Ternate, selasa (30/3/2021) malam.

Panitia Penyelenggara yang diketuai oleh Sarjan Hud Rifai, menghadirkan sejumlah narasumber diantaranya, Kepala Dinas ESDM Malut Hasim Daeng Barang, Wakapolda Malut, Drs. Eko Prasetyo Siswanto M.Si, Anggota Komisi III DPRD Malut Julkifli Hi. Umar ST.MT, Akademisi Dr Aziz Hasyim SE. MS.i, serta Moderator Irfandi Mustafa S.Pd, sebagai pemandu dialog.

Ketua DPD GPM Malut, Sartono Halek, dalam sambutannya menyebut alasannya dalam mengambil tema dialog tersebut. Ia menyampaikan bahwa diakhir-akhir ini ramai sekali perbincangan isu soal pertambangan yang ada di provinsi Maluku Utara.

“Saya ingin sampaikan bahwa ditengah ramainya isu pertambangan, hemat kami bahwa banyak sekali permasalahan soal tambang yang kemudian ada di provinsi Maluku Utara yang lebih spesifiknya mungkin dari tenaga kerja ataupun izin dan lain-lainnya,” ujarnya.

Kata dia, kegiatan tersebut bertujuan untuk melihat kontribusi pertambangan terhadap pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan daerah Provinsi Provinsi Maluku Utara.

“Dialog ini mungkin akan menambah wawasan dan semangat kita dalam pengembangan ilmu pengetahuan,” ucap Sartono. (Ridal CN)

Perbakin Halsel Resmi Dilantik

HALSEL, CN – Pengurus Persatuan Penembakan Sasaran dan Berburu (Perbakin) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Provinsi Maluku Utara (Malut) resmi dilantik, Senin (29/3/2021) di ruang Aula Hotel Jenisi Desa Tomori Kecamatan Bacan.

Pelantikan tersebut dipimpin langsung Ketua 1 Perbakin Malut, Agus Supriyadi. Kegiatan ini dengan tema “Upaya mendorong atlet-atlet penembak terbaik Kabupaten Halmahera Selatan”.

Dalam kesempatan itu, Ketua 1 Perbakin Malut, Letnan Jenderal TNI, Agus Supriyadi berharap bahwa kepercayaan yang sudah berikan ini bisa menjadi motivasi bagi seluruh pengurus Perbakin Halsel yang dilantik.

“Terimakasih kepada pengurus yang baru dilantik untuk mengembangkan olahraga menembak serta membantu alet olahraga menembak meraih prestasi di masa yang akan datang,” ucap Agus.

Selain itu, ia menambahkan, Organisasi Perbakin berbeda dengan organisasi lainnya. Karena kata dia, Perbakin merupakan organisasi yang berkaitan dengan senjata.

Ia menegaskan, pada substansinya Perbakin merupakan organisasi yang bebeda dengan organisasi lainnya.

“Maka dari itu, saya berharap kepada seluruh pengurus Perbakin agar taat betul terhadap organisasi,” tegasnya.

Sementara itu, Sarjan Taib sebagai Wakil Ketua Perbakin Halsel yang mewakili Ketua Umum dalam sambutannya mengajak seluruh pengurus yang baru agar segera membentuk club-club Perbakin. Sehingga mendapatkan atlet penembak terbaik untuk generasi di Halsel.

“Saya mewakili Ketua mengajak ke pengurus yang baru harus lebih selangka maju dalam membangun Perbakin ke depan, guna lewat pembentukan club-club supaya kita mendapat atlet penembak terbaik bagi generasi atlit lewat kelompok club,” tutur Sarjan Taib. (Red/CN)

Paripurna, Hanya 11 Anggota DPRD Halsel Hadir dalam Rapat LKPJ Bupati 2020

HALSEL, CN – Rapat paripurna penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) tahun 2020 di DPRD Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Selasa (30/3/21) tidak memenuhi kuorum, karena mayoritas fraksi tidak mengikuti sidang.

Sidang paripurna yang dijadwalkan mulai pukul 14.00 WIT, molor hingga pukul 16:00 WIT. Meski telah molor kurang lebih 2 jam, sidang paripurna hanya dihadiri 11 anggota DPRD, sementara 19 anggota lainnya tidak menghadiri paripurna.

“Karena ada 11 anggota yang hadir dari 30 anggota maka dengan demikian sidang kita lanjutkan karena sudah memenuhi kuorum,” kata Wakil Ketua II DPRD Halsel yang memimpin sidang, Muslim Hi Rakib.

Kata Muslim, pihaknya sudah menunggu selama 10 menit, sehingga dengan keterwakilam 11 anggota tersebut, telah terpenuhi sehingga rapat paripurna dilanjutkan sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

“Beberapa anggota tidak bisa hadir karena ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan,” kata Muslim dalam sambutan sidang.

Sementara itu, di ruang sidang, 11 anggota DPRD yang hadir diantaranya, Ruslan Muchdar (Gerindra), Ridha Hasim (Gerindra), Hi Sagaf Hi Taha (Golkar), Gufran Mahmud (Golkar), Niko Kurama (Nasdem), Robi Sondak (Hanura), Alwan Bode (PKB), Roni Golf (PKPI), Akmal Ibrahim (Nasdem), Umar Soleman (Golkar), dan Muslim Hi Rakib (PKB). (Red/CN)