oleh

Di Tengah Boikot, PDAM Halsel Tetap Mengalirkan Pelayanan

HALSEL, CN – Kala amarah warga Desa Buton, Kecamatan Obi, meluap seperti mata air yang tertekan batu, Kantor Unit Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), tetap memilih jalan pelayanan. Senin pagi, 30 Juni 2025, saat warga menggembok gerbang dan menyuarakan protes, petugas PDAM tetap berjalan di jalur pengabdian.

Aksi itu bukan tanpa sebab. Warga menggugat kebijakan tarif air bersih kategori R1, R2 dan R3 yang dinilai mencekik serta menolak sistem pembayaran berbasis aplikasi. Mereka menuntut pengembalian dua bak penampungan air yang selama ini digunakan PDAM untuk didistribusikan kepada pelanggan. Mereka ingin mengelola air, hak dasar kehidupan secara mandiri.

banner 650250

Desakan warga juga menyasar pada buruknya fasilitas dan jaringan instalasi air yang kerap bocor dan tak berpihak. Namun, di tengah tekanan, Direktur PDAM Halsel, Soleman Bobote, memilih berdiri tenang dalam badai.

“Pelayanan tetap jalan. Kami tetap melayani pelanggan karena PDAM hadir bukan untuk bisnis semata, tapi untuk pengabdian,” ucapnya, tenang namun tegas.

Ia menegaskan bahwa tarif yang diberlakukan telah mengacu pada Surat Keputusan Bupati Halmahera Selatan Nomor 186 Tahun 2022. R1 ditujukan bagi warga berpenghasilan rendah, R2 untuk menengah, dan pemakaian dihitung berdasarkan konsumsi yang terekam dalam sistem digital.

Terkait keluhan tagihan yang membengkak hingga Rp 400 ribu–Rp 500 ribu, Soleman menjelaskan, itu karena tunggakan sebelumnya dan pemakaian yang melewati batas. Ditambah lagi, banyak instalasi pelanggan yang bocor dan satu meteran dipakai beberapa rumah. Tanggung jawab kami hanya sampai meteran, selebihnya urusan pelanggan.

Tentang tuntutan pengembalian dua bak air, Soleman menjelaskan bahwa keduanya adalah aset Balai Wilayah Sungai (BWS) Malut.

“Kami sudah bersurat ke BWS. Jika regulasi mengizinkan dikelola warga, kami siap mengembalikan. Tapi saya ingin katakan: rugi jika aset itu tidak digunakan. Misi PDAM adalah mengalirkan pelayanan, bukan menampung konflik,” pungkasnya. (Hardin CN)

banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250

Komentar