Jaga Warisan Alam Obi, Harita Nickel Lestarikan Flora dan Fauna Endemik Lewat Pemantauan dan Edukasi Karyawan

HALSEL, CN – Harita Nickel terus menunjukkan komitmennya terhadap perlindungan lingkungan hidup, salah satunya melalui program pemantauan flora dan fauna yang dijalankan secara rutin. Fokus utama diberikan pada area reklamasi dan re vegetasi serta sejumlah titik operasional di Pulau Obi, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), wilayah yang dikenal kaya akan keanekaragaman hayati.

Menurut Deputy Department Head of Health, Safety, and Environmental (HSE) Harita Nickel, Muharwan Syahroni, perusahaan secara aktif memantau perkembangan ekosistem di area yang pernah terganggu oleh aktivitas tambang. Pemantauan ini dilakukan setahun sekali dengan durasi sekitar tiga minggu, melibatkan pihak ketiga yang independen untuk menjamin objektivitas hasilnya.

“Kita lakukan monitoring, survei rutin, menggunakan pihak ketiga, pihak independen. Kita amati flora dan fauna yang ada di sana, sebelum dan sesudah penambangan serta setelah ada reklamasi dan re vegetasi,” jelas pria yang kerap disapa Iwan.

Salah satu hasil yang menggembirakan dari upaya tersebut adalah kembalinya sejumlah flora dan fauna lokal ke habitatnya. Beberapa jenis tumbuhan endemik kini mulai tumbuh kembali di area reklamasi. Selain itu, fauna seperti burung-burung lokal dan reptil juga mulai menunjukkan keberadaan mereka secara alami.

Secara khusus, tren populasi satwa dari kelompok mamalia, burung, herpetofauna dan serangga terpantau stabil. Di antaranya terdapat spesies endemik khas Kepulauan Maluku seperti Kubu Hijau (Dobsonia viridis), sejenis kelelawar buah dan Burung Kapasan Halmahera (Lalage aurea), burung cantik dengan bulu mencolok yang hanya ditemukan di wilayah Halmahera.

Dalam kategori serangga, penelitian mencatat 28 spesies capung dari 8 famili dan 46 spesies kupu-kupu dari 4 famili. Keberadaan capung dan kupu-kupu ini menjadi indikator penting bahwa kualitas lingkungan di sekitar area reklamasi tetap terjaga dengan baik.

“Beberapa tahun ke belakang, kami juga telah berhasil melihat tren stabil pada populasi satwa liar, termasuk spesies endemik yang menjadi indikator keseimbangan ekosistem alami,” tambah Iwan.

Salah satu spesies yang juga menjadi perhatian adalah Burung-madu sahul (Cinnyris frenatus), burung penghisap nektar yang banyak dijumpai pada pohon-pohon berbunga di sekitar area re vegetasi. Kemunculannya menandakan keberhasilan upaya pemulihan vegetasi, sekaligus menunjukkan rantai ekologi mulai terbentuk kembali.

Namun, tidak cukup hanya dengan pemulihan lingkungan secara fisik. Harita Nickel juga menjalankan program edukasi berkelanjutan untuk seluruh karyawan dan pemangku kepentingan di wilayah operasionalnya. Salah satu pesan utama dalam edukasi ini adalah larangan berburu dan mengganggu satwa liar, yang merupakan langkah preventif untuk menjaga keberlangsungan spesies endemik Obi.

“Kami tekankan pentingnya menjaga keseimbangan alam. Edukasi soal larangan perburuan satwa liar menjadi agenda penting di seluruh unit bisnis Harita Nickel,” ungkap Iwan.

Dengan kombinasi antara pemantauan rutin, penguatan habitat dan edukasi lingkungan, Harita Nickel berupaya memastikan bahwa kekayaan hayati Pulau Obi dapat terus terjaga. Langkah ini menjadi bagian dari strategi perusahaan dalam menjalankan pertambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. (Hardin CN)

Buat Onar di Desa, Warga Desak Bupati Halsel Copot Kades Toin

HALSEL, CN – Warga Desa Toin, Kecamatan Botang Lomang, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), atas nama Parto Naser mendesak Bupati Halsel, Hasan Ali Bassam Kasuba, segera mencopot Kepala Desa (Kades) Toin, Fahmi Taher.

Pasalnya, Kades Toin telah mengancam membunuh warganya sendiri dengan menggunakan Senjata Tajam (Sajam) berupa Parang.

“Saya berharap kepada pak Bupati untuk mengevaluasi, bila perlu mencopot Kades Toin, Fahmi Taher dari jabatannya karena yang bersangkutan bersikap preman dan mengancam membunuh warganya sendiri dengan menggunakan Parang,” pinta Parto Kamis (3/4/2025).

Sebelumnya, Parto juga telah melaporkan kasus dugaan tindak pidana pengancaman pembunuhan di Polres Halsel dengan surat terima tanda laporan nomor: STPL/196/IV/2025/SPKT.

Diketahui, kejadian tak pantas yang dilakukan Kades Toin itu, terjadi pada malam Takbiran Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijiriah. Kades Toin, Fahmi Taher mengancam dan mengajak warganya sendiri agar keluar rumah lalu saling bunuh. Dimalam itu, Kades Toin mengajak baku bunuh (Saling bunuh) sambil memukul Tiang Listrik dan memegang Parang lalu mengarahkan ke Parto.

Namun untungnya, ada salah satu Kaur Desa dengan cepat mengamankan Parang tersebut dari tangan Kades Toin, Fahmi Taher.

Sehingga itu, atas kejadian pengancaman pembunuhan ini, Parto langsung melaporkan ke Polisi dan juga meminta kepada Bupati Halsel, Hasan Ali Bassam Kasuba segera mencopot Kades Toin karena telah melakukan onar di Desa seperti seorang preman. (Hardin CN)

Diduga Ancam Bunuh Warga, Kades Toin Akhirnya Dilaporkan ke Polres Halsel

HALSEL, CN – Kesabaran warga Desa Toin, Kecamatan Botang Lomang, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), nampaknya tak lagi bisa ditahan. Dimana, warga atas nama Parto Naser itu, akhirnya melaporkan Kepala Desa (Kades) Toin, Fahmi Taher ke Polres Halsel atas dugaan kuat kasus pengancaman pembunuhan.

Parto melaporkan Fahmi pada Rabu (2/4/2025). Fahmi dilaporkan dengan nomor STPL/196/IV/2025/SPKT.

Parto Naser mengatakan, ia diancam oleh Kades Toin, Fahmi Taher dengan menggunakan Senjata Tajam (Sajam) berupa parang. Kata Fahmi, insiden tersebut terjadi ketika Kades Toin, Fahmi Taher diduga sedang marah lalu mengancam.

“Siapa yang Kase rusak papan nama Kantor Desa, mari keluar Torang baku bunuh,” jelas Parto mengulang bahasa ancaman Kades Toin, Fahmi Taher yang saat itu sambil mengarahkan Parang ke Parto Naser.

Parto yang juga sebagai Pelapor itu menambahkan, saat sikap tak terpuji yang ditunjukkan Kades Toin, disitu salah satu Kaur Desa langsung mengamankan Sajam yang digunakan tersebut dari tangan Kades Toin,  Fahmi Taher.

Parahnya, aksi tak pantas yang dilakukan seorang pimpinan Desa itu pada malam hari, ketika sebagian besar masyarakat sudah beristirahat.

Akibatnya, Parto merasa terancam lalu melaporkan ke Polres Halsel dan meminta kepada pihak Kepolisian untuk segera menindaklanjuti laporan tersebut sesuai dengan hukum yang berlaku.

Hingga berita ini dipublish, Polres Halsel masih dalam upaya konfirmasi. (Hardin CN)

Kades Toin Ancam Bunuh Warga dengan Parang, Bupati Halsel dan Wakil Harus Tegas

HALSEL, CN – Sikap arogan dan terkesan bergaya seperti preman sampai mengancam membunuh warga ditunjukkan Kepala Desa (Kades) Toin, Kecamatan Botang Lomang, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), Fahmi Taher.

Insiden pengancaman pembunuhan terhadap warga itu, saat dirinya mengetahui papan nama Kantor Desa Toin dirusak Orang Tak Dikenal (OTK).

Fahmi Taher menunjukkan sikap tak terpuji itu, dengan menggunakan Senjata Tajam (Sajam) berupa parang dan memukul Tiang Listrik ditengah-tengah masyarakat sambil teriak mari tong baku bunuh (Mari kita saling bunuh).

Parahnya, tindakan preman yang dilakukan Kades Toin tersebut saat malam takbiran Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijiriah. Sehingga itu, Bupati dan Wakil Bupati Halsel, Hasan Ali Bassam Kasuba Helmi Umar Muksin (Bassam-Helmi) harus tegas dan evaluasi terhadap Kades Toin.

“Peristiwa malam takbiran tersebut menunjukkan hal yang tidak bagus untuk di contohi dengan keadaan yang sudah larut malam dengan waktunya jam istirahat beliau (Kades Toin) buat onar di jalan dengan menggunakan parang (Barang Tajam),” terang Parto Naser, Senin (31/3/2025).

Atas perbuatan yang dilakukan Kades Toin tersebut, menurut Parto Naser, selaku warga setempat bahwa, itu bukan mencerminkan sebagai seorang pemimpin tapi melainkan sudah seperti preman.

Sekedar diketahui, kejadian tersebut berawal pada malam itu disaksikan beberapa masyarakat Desa Toin, sekitar pukul 01:20 WIT.

Hingga berita ini ditayangkan, Kades Toin, Fahmi Taher masih dalam upaya konfirmasi. (Hardin CN)

Salurkan BLT dan Insentif, Kades Taliamau: Mohon Maaf Lahir Batin

HALSEL, CN – Pemerintah Desa (Pemdes) Talimau, Kecamatan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2025.

Kepala Desa (Kades) Talimau, Chatab M. Sanaky mengatakan, pembagian BLT 7 bulan dengan nilai Rp 2.100.000 dan insentif bagi tenaga didik Paud, Kader Posyandu, imam dan Badan Sara serta LPM 6 bulan.

Pembagian itu dihadiri juga Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lukman Johan dan anggotanya.

Chatab menyampaikan bahwa dengan momentum Ramadhan dan Idul Fitri ini, ia mengajak masyarakat untuk sama-sama memupuk persaudaraan sesama dan terus menjalin Silaturahmi, agar keluarga yang retak akibat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), kembali bersama untuk memajukan Desa.

Dikesempatan itu, Chatab juga melakukan masyawarah dengan BPD, Tokoh Agama dan Ketua-ketua RT tentang pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban di tengah-tengah masyarakat. Bahkan dengan tegas, Kades melarang masyarakat untuk menjual dan mengkonsumsi Minuman Keras (Miras) atau di Desa Talimau.

“Ini semua sesuai dengan surat edaran dari Bupati tentang menjaga keamanan dan ketertiban dan melarang keras untuk mengkonsumsi narkoba dan minum keras dan sejenisnya. Dan di momentum lebaran ini, saya mengucapkan Selamat Idul Fitri 1446 Hijiriah. Mohon maaf lahir batin,” ucap Kades Talimau, Jumat (28/3). (Hardin CN)