HALSEL, CN – Tersiar Kabar, Oknum Pegawai Honorer di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Diduga kuat menggunakan Dokumen Negara sebagai alat Kampanye Politik di Pemelihan Kepala Daerah Kabupaten Halsel.
Seperti diketahui, wilayah Halmahera Selatan yang topografinya terpisah lautan, membuat akses untuk ke ibu Kota Kabupaten (Bacan) harus mengeluarkan bajet yang besar. Hal ini, kemudian menyulitkan sebagian warga yang kurang mampu untuk membuat Dokumen identitas diri seperti KK, KTP dan Akte Kelahiran.
Sementara itu, dari Informasi yang Dihimpun Media Cerminnusantara.co.id ini, bahwa salah seorang warga Desa Dowora yang enggan namanya di publis, Jum’at (2/10/2020) mengungkapkan bahwa Isdam Hamid Warga Desa Dowora yang sementara ini bekerja Dukcapil sebagai pegawai honorer melakukan Kampanye dengan menggunakan Dokumen Negara.
Bukan tanpa alasan, niat tulus Isdam Hamid yang di bantu ayahnya yang pernah menjabat Kepsek SDN Dowora yakni Sagaf Marsaoly ternyata menodai Dinas Dukcapil dan mencedrai nilai-nilai Demokrasi.
Isdam memanfaatkan pekerjaanya sebagai pegawai honorer di Dukcapil untuk mebantu warga Dowora dengan membuat KK, KTP dan Akta Kelahiran tanpa harus ke ibu Kota Kabupaten.
Namun niat baik Idham telah menodai Dukcapil, mengapa tidak? Dukumen Negara seperti KK, KTP dan Akte di jadikan alat Kampanye politik di Pemilukada Halsel Tahun 2020.
Idham membuat KK, KTP dan Akte Kelahiran sebagian Wlwarga Desa Dowora dengan perjanjian, warga harus memilih Pasangan Calon (Paslon) Helmi-Ode pada Tanggal 9 Desember mendatang.
Saat mendengar Informasi ini, Media Cerminnusantara.co.id dalam upaya mengkonfirmasi Isdam Hamid. (Red/CN)