Kepengurusan Baru PWI Halsel Segera Terbentuk

HALSEL, CN – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Maluku Utara (Malut), resmi menunjuk tiga jurnalis untuk membentuk kepengurusan baru PWI Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel).

Penunjukan tersebut ditandai dengan penandatanganan serta serah terima surat tugas bernomor 006/PWI-MALUT/VII/2025, yang berlangsung di Hotel Daffam Express, Jakarta Pusat, Jumat (31/8/2025).

Ketua PWI Malut, Asri Fabanyo, menegaskan bahwa dasar lahirnya surat tugas tersebut adalah kesinambungan organisasi. Ia menyebut masa jabatan pengurus sebelumnya telah berakhir pada 2024 dan kondisi kepengurusan PWI Halsel saat ini bahkan dianggap vakum.

“Masa jabatan pengurus PWI Halmahera Selatan sudah selesai sejak tahun lalu, dan secara faktual kepengurusannya pun vakum. Karena itu, kami menunjuk tiga nama untuk segera membentuk kepengurusan baru. Roda organisasi tidak boleh berhenti, apalagi PWI adalah rumah besar pers,” ujar Asri Fabanyo.

Tiga nama yang ditunjuk adalah Samsudin Chalil, Sadam Hadi dan Fahrun Basri. Menurut Asri, penunjukan ini bukan sekadar formalitas administratif, melainkan amanat besar untuk menghidupkan kembali denyut organisasi pers di Halsel.

“Asas keluarnya surat tugas ini adalah keberlanjutan. Kami ingin agar PWI Halsel kembali hidup, berjalan dengan baik dan mampu menegaskan dirinya sebagai organisasi inklusif serta bermanfaat bagi insan pers di daerah,” jelasnya.

Asri berharap ketiganya dapat bekerja cepat, solid dan penuh tanggung jawab.

“Kami berharap Samsudin, Sadam, dan Fahrun bisa menggerakkan energi baru untuk PWI Halsel. Ini amanat yang tidak ringan, tapi harus dijalankan demi keberlangsungan organisasi,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris PWI Malut, Samsir Hamajen, menambahkan bahwa penunjukan ini juga merupakan tindak lanjut hasil konsolidasi nasional PWI pasca Kongres Persatuan Cikarang, Bekasi, Jawa Barat (29–30 Agustus 2025).

Mandat tersebut berlaku selama dua bulan sejak ditetapkan. Diharapkan dalam waktu dekat kepengurusan definitif PWI Halsel dapat segera terbentuk dan dilantik.

“Penunjukan ini adalah tindak lanjut dari Kongres PWI di Bandung. Surat ini berlaku dua bulan sejak dikeluarkan pada 31 Oktober. Harapannya, dalam waktu yang tidak terlalu lama sudah ada kepengurusan baru untuk dilakukan pelantikan definitif. Kami ingin PWI Halsel tampil lebih elegan, berdaya dan mampu memberi kontribusi nyata bagi pembangunan pers,” tandasnya. (Hardin CN)

Mantan Anggota DPRD Halsel Desak Bupati Bassam Kasuba Benahi Dugaan Pungli, Bahkan Diminta Mundur

HALSEL, CN – Mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), Ali Jaidun, menyoroti dugaan praktik Pungutan Liar (Pungli) di Dinas Pendidikan Halsel.

Menurutnya, praktik tersebut mencerminkan mental birokrasi yang rusak dan merupakan bentuk kejahatan. Ali bahkan mengutip pesan Panglima Besar Jenderal Sudirman bahwa kejahatan dapat berjalan mulus jika orang-orang baik memilih diam.

“Wahai orang-orang dekat Bapak Bupati yang membaca berita ini, bahwa ada dugaan pungli di Disdik Halsel. Tolong beri tahu Pak Bupati agar ada gerakan menyelesaikan hal ini,” ujar Ali, Jumat (29/8/2025).

Mantan legislator Halsel itu menilai kondisi birokrasi saat ini justru membuat masyarakat geram. Ia menegaskan bahwa Bupati Halsel, Hasan Ali Bassam Kasuba, tidak seharusnya hanya sibuk menerima penghargaan di pusat tanpa memperhatikan kondisi internal pemerintahannya.

“Bupati Halsel jangan hanya ke pusat untuk ambil sertifikat penghargaan lalu balik ke sini. Tapi benahi dulu birokrasi di daerah. Karena setiap hari berita muncul, masyarakat yang selalu jadi korban. Kalau Bupati tidak mampu, lebih baik mundur secara negarawan, daripada negeri ini tambah hancur,” tegas Ali.

Ali dengan lantang meminta agar Bupati Halsel Bassam Kasuba segera mundur dari jabatannya jika tidak mampu melakukan perbaikan nyata di tubuh birokrasi.

Meski begitu, Ali Jaidun tetap menyampaikan permohonan maaf kepada Bupati. Ia menegaskan bahwa kritik kerasnya ini merupakan jeritan masyarakat, terutama kelompok pinggiran, akibat lemahnya tata kelola pemerintahan.

“Akibatnya, masyarakat pinggiran tetap jadi korban. Negeri Sarumah seolah dijadikan ajang percobaan riset pungli,” pungkasnya mengakhiri. (Hardin CN)

Dana Desa Toin Tahun 2024 Capai Rp 758 Juta

HALSEL, CN – Desa Toin, Kecamatan Botang Lomang, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), pada Tahun 2024 menerima alokasi Dana Desa (DD) sebesar Rp 758.006.000. Data terakhir pembaruan tercatat pada 12 Juli 2025 dengan status Desa masih dalam kategori Tertinggal.

Dana Desa tersebut dikelola oleh Kepala Desa Toin, Fahmi Taher, melalui beberapa program prioritas di bidang pemberdayaan masyarakat, pendidikan, kesehatan, serta peningkatan ekonomi Desa. Penyaluran dilakukan dalam dua tahap, yakni tahap pertama sebesar Rp 354.922.600 atau 46,82 persen, dan tahap kedua Rp 403.083.400 atau 53,18 persen. Sementara tahap ketiga belum disalurkan.

Rincian penggunaan Dana Desa Toin Tahun 2024 antara lain mencakup:

Pembinaan kelembagaan desa seperti LKMD/LPM/LPMD Rp 5 juta, lembaga adat Rp 3 juta, serta group kesenian dan kebudayaan Rp 19 juta.

Bidang kebudayaan dan keamanan melalui penyelenggaraan festival kesenian Rp 10 juta, pengiriman kontingen kesenian Rp 8 juta, serta pembangunan pos keamanan desa Rp 4,5 juta.

Bidang kesehatan dan pendidikan meliputi penyelenggaraan PAUD/TPQ/Madrasah non-formal Rp 16,5 juta, Pos Kesehatan Desa Rp 3,6 juta, Posyandu Rp 30 juta ditambah Rp 9,96 juta, serta Desa siaga kesehatan Rp 15 juta.

Bidang ekonomi dan ketahanan pangan antara lain bantuan perikanan Rp 166,1 juta, peningkatan produksi tanaman pangan Rp 21,5 juta, serta pembangunan sarana energi alternatif Rp 102 juta dan pemeliharaan Rp 9,75 juta.

Bidang keadaan mendesak dan operasional Pemerintahan Desa sebesar Rp 72 juta serta Rp 7 juta.

Terkait realisasi DD tersebut, Kades Toin Fahmi Taher belum dikonfirmasi untuk memberikan keterangan resmi. (Hardin CN)

Warga Halsel Diminta Waspada Cuaca Ekstrem

HALSEL, CN – Stasiun Meteorologi Oesman Sadik mengeluarkan himbauan waspada cuaca ekstrem untuk wilayah Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), Sabtu (23/8/2025). Warga diimbau tetap berhati-hati menghadapi potensi bencana yang mungkin terjadi akibat kondisi cuaca ekstrem.

Menurut BMKG, potensi bencana meliputi banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, peningkatan tinggi gelombang laut, dan berkurangnya jarak pandang.

Wilayah yang berisiko antara lain perairan, lereng gunung, kaki gunung, tebing, dan daerah aliran sungai.

Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan sigap terhadap kemungkinan ancaman hidrometeorologi. Warga juga diingatkan untuk menyiapkan bekal darurat serta terus memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG di:

Website: cuaca.bmkg.go.id

BMKG Halsel: bmkghalsel.carrd.co

Telepon: 0812 1363 8158 (Hardin CN)

Dialog Budaya Dorong Pelestarian Halua Kenari sebagai Ikon Kuliner Tradisional Makian

HALSEL, CN – Pada 15 Agustus 2025, digelar dialog budaya penting yang diselenggarakan oleh panitia pelaksana dengan dukungan fasilitasi promosi kebudayaan dari Balai Pelestarian Wilayah XXI Provinsi Maluku Utara (Malut). Kegiatan ini mengangkat tema “Pelestarian dan Promosi Halua Kenari sebagai Ikon Kuliner Tradisional Khas Makian” yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama pelaku kuliner dan generasi muda, tentang pentingnya melestarikan kuliner tradisional Indonesia.

Halua Kenari merupakan camilan khas Makian yang terbuat dari kenari dan gula. Makanan ringan ini tidak hanya lezat, tetapi juga kaya manfaat kesehatan karena mengandung protein tinggi dan rendah lemak. Halua kenari telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya kuliner Makian.

Dialog budaya ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya melestarikan kuliner tradisional, mempromosikan halua kenari sebagai ikon kuliner tradisional Makian, serta mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam memasak dan menginovasi resep tradisional Makian.

Untuk melestarikan halua kenari sebagai warisan kuliner, generasi muda (Generasi Z) didorong untuk men digitalisasi pengetahuan kuliner melalui pendidikan, budaya, dan promosi, serta mengembangkan kreativitas dalam memasak halua kenari.

Dialog budaya ini diharapkan mendorong pemerintah kecamatan, pulau Makian, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), dan seluruh lapisan masyarakat untuk berkolaborasi menjadikan pulau Makian sebagai destinasi wisata kuliner halua kenari. Langkah ini juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan ekonomi berbasis kuliner.

Selaku Ketua Panitia Dialog Budaya, Sunarti Mahmud berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halsel, khususnya Dinas terkait, dapat memberikan dukungan dan fasilitasi dalam pengembangan usaha kuliner berbasis halua kenari.

“Kami berharap pemerintah dapat mengalokasikan anggaran, membangun rumah produksi halua kenari, serta mengembangkan program pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan kualitas produk, infrastruktur pendukung, dan keamanan pangan halua kenari,” ujarnya. (Hardin CN)

Satgas TMMD Ikut Upacara HUT RI ke-80 di Makian Barat

HALSEL, CN – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, anggota Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) turut serta dalam upacara bendera yang digelar di Lapangan Desa Mateketen, Kecamatan Makian Barat, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), Minggu (17/8/2025).

Anggota Satgas TMMD yang sehari-hari melaksanakan kegiatan fisik dan nonfisik, pada momentum ini tampil gagah dengan seragam resmi. Mereka berbaris penuh disiplin bersama peserta upacara lainnya.

Bertindak sebagai inspektur upacara Camat Makian Barat, Ersan Ahmad, sementara Komandan Upacara dipercayakan kepada Sertu Bahar. Upacara tersebut diikuti oleh personel Satgas TMMD, para pelajar SD, SMP, SMA, ASN se-Kecamatan Makian Barat, serta tamu undangan.

Di tempat terpisah, Dansatgas TMMD Letkol Inf Syamsul menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan upacara pengibaran bendera Merah Putih yang digelar Pemerintah Kecamatan Makian Barat. Ia menilai, kegiatan ini berlangsung dengan khidmat dan mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat.

“Dengan adanya peringatan Kemerdekaan RI, kita diajak untuk terus bersyukur dan menghormati jasa para pahlawan yang telah berjuang merebut kemerdekaan. Momentum ini juga penting untuk menumbuhkan semangat bela negara di kalangan generasi muda,” ujarnya.

Letkol Syamsul menambahkan, semangat kebersamaan dalam memperingati kemerdekaan harus diwujudkan dalam membangun negeri dan membina generasi penerus, baik dari rumah, sekolah, maupun lingkungan masyarakat.

Adapun upacara penurunan bendera pada sore hari akan dipimpin oleh Dan SKK sebagai inspektur upacara. (Hardin CN)