Cermin Nusantara

Tak Penuhi Janji, Kepala BAZNAS Halsel Jufri Lamoro Dinilai Beri Harapan Palsu

HALSEL, CN – Kepala Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) dinilai memberi harapan palsu kepada satu keluarga asal Desa Batulak Kecamatan Gane Barat Utara.

Abd. Latif Hi. Yusup saat dikonfirmasi wartawan cerminnusantara.co.id, Minggu (31/1/2021) melalui via Telepon seluler mengaku menyesalkan atas perbuatan Pengurus BAZNAS Halsel.

Pria asal Desa Batulak itu, menjelaskan bahwa ia bersama 3 anak dan 1 cucunya telantar di Manado Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) kurang lebih 8 Hari akibat tidak memiliki biaya yang sebelumnya sudah dijanjikan pihak Baznas Halsel.

Demi mengobati salah seorang putranya bernama Dikrun Latif yang mengalami patah tulang kaki kiri kurang lebih sudah 3 Tahun. Maka Satu keluarga itu pun nekat mengambil langkah untuk berobat ke Rumah Sakit Manado.

Selain itu, Abd. Latif menambahkan, sebelumnya ada jaminan dari pihak BAZNAS memberikan bantuan biaya pengobatan sebesar Rp 15 juta. Namun setelah tiba di Manado, Kepala BAZNAS Halsel, Jufri Lamoro tidak mau mengirimkan Dana yang sudah dijanjikan.

“Kami terlantar di pasar dan saat itu kami berempat lagi duduk sambil makan nasi Bungkus dan saat itu, Alhamdulillah kami ketemu salah seorang mahasiswa asal Halmahera Timur. Jadi kami di ajak ke Kos-kosannya untuk tinggal sementara waktu,” ungkap Latif.

Oleh karena itu, ia bersama keluarganya merasa dirugikan atas perbuatan pihak BAZNAS Halsel yang sudah memberi harapan palsu dengan menjanjikan biaya pengobatan terhadap anaknya.

“Saat kami berangkat ke Manado itu hanya memiliki biaya pas-pasan karena berharap ada bantuan biaya dari Pak Jufri Lamoro sebagai Ketua BAZNAS Halsel. Tapi kenyataannya tidak ada sama sekali hingga kami balik ke Ternate. Itupun kami sekeluarga dibantu oleh salah satu mahasiswa asal Halmahera itu yang mencarikan dan memberikan kami tiket pulang,” kesal Abd. Latif.

Hingga berita ini ditayangkan, Kepala BAZNAS Halsel, Jufri Lamoro dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp belum ada balasan. (Red/CN)

PMII Meng-NU-kan yang Bukan NU

Oleh: Andreansyah Al Gandori

Siapa yang tidak kenal dengan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau disingkat PMII, organisasi kemahasiswaan ini lahir di Surabaya pada 17 April 1960 yang di deklarasikan Kader-kader Nahdlatul Ulama. Hari ini PMII menjadi organisasi kemahasiswaan terbesar dengan jumlah anggota dan kader terbanyak di Indonesia, PMII memiliki sekitar 230 Cabang dari Sabang sampai Merauke dan beberapa Cabang istimewa di luar Negeri.

Meskipun PMII telah menyatakan Independensi dari NU pada 14 Juli 1972 yang dikenal dengan Deklarasi Murnajati, tapi sejatinya PMII tetaplah NU dan tidak bisa dipisahkan secara kultural. Bahkan banyak alumni PMII yang mengisi posisi-posisi strategis di struktural NU. Itulah PMII, meskipun bukan Banom NU tetapi tetap berjuang di NU. Pada saat Muktamar Ke-33 NU di Jombang Tahun 2015, secara sepihak memutuskan PMII menjadi Banom NU. Padahal PMII tidak pernah menyatakan sikap untuk menjadi Banom NU di setiap Kongres yang digelar.

Tidak bisa dipungkiri, PMII telah meng-NU-kan mereka yang awam tentang NU untuk menjadi kader NU. Banyak mahasiswa yang tidak memiliki basic pesantren lalu datang ke Kota-kota besar untuk mengenyam pendidikan di Perguruan Tinggi dan berproses di PMII, hal tersebut secara tidak langsung mengenalkan mereka lebih jauh tentang amaliyah ke-NU-an. Dan setelah pulang ke Daerah masing-masing mereka berproses di Banser, Ansor, Fatayat, dan Banom NU lainnya.

Kader-kader PMII yang sebelumnya tidak mengenal NU, lama kelamaan mengenal apa itu NU karena mereka harus memahami Islam Ahlussunah Wal Jama’ah An Nahdliyah, mengikuti kegiatan seperti Tahlilan, Diba’an, Maulidan, Sholawatan, kajian Aswaja, Sowan ke Kyai-kyai dan Ulamaulama NU, ziarah ke makam para wali, dan lain sebagainya. Jadi tidak heran, banyak dari mereka yang bukan NU, lalu menjadi NU melalui PMII. Dan pada akhirnya berkhidmat untuk NU.

Itulah mengapa PMII sangat penting untuk hadir di seluruh Kampus, terutama di Daerah-daerah yang minoritas Islam dan minoritas NU. Karena masih banyak Daerah-daerah yang tidak ada Lembaga Pendidikan Ma’arif NU atau Pesantren-pesantren NU. Sehingga tidak adanya IPNU-IPPNU yang menjadi basis kaderisasi NU di tingkatan pelajar. Disitulah PMII mengambil peran untuk menyebarkan paham Aswaja dan merawat tradisi ke-NUan.

Selamat Harlah NU Ke-95 (31 Januari 1926 – 31 Januari 2021). Khidmah NU: Menyebarkan Aswaja dan Meneguhkan Komitmen Kebangsaan.

Keluhkan Jalan dan Jembatan, Warga Bacan Timur Tengah Kirim Surat Terbuka ke Gubernur Malut, Cara yang Menarik

HALSEL, CN – Kondisi jalan di 3 Desa Kecamatan Bacan Timur Tengah Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) dikeluhkan masyarakat dan pengendara kendaraan roda dua dan roda empat. Jalan itu mengalami kerusakan parah yaitu berlumpur dan berlubang serta banjir besar di 5 Sungai.

Apalagi disaat hujan, kondisi Jalan Provinsi itu rusak parah dengan lubang yang menganga dan dipenuhi air.

Selain Jalan, warga juga mengeluhkan Jembatan penghubung ke Ibu Kota Kecamatan yang kurang lebih sudah 5-6 Tahun sampai saat ini, belum juga ada perhatian dari Pemerintah Provinsi Maluku Utara. Akibatnya, pengendara pun harus berhati-hati saat melintas. Bahkan saat melintas, warga dengan terpaksa mengangkat pengendara roda dua secara manual.

Oleh karena itu, warga mengeluhkan jalan Provinsi dan Jembatan penghubung ke Kecamatan Desa Bibinoi dengan cara menulis surat melalui akun Facebook kepada Gubernur Malut terhadap jalan dan jembatan yang tak kunjung diperbaiki.

Kepada YTH
Gubernur Maluku Utara
Di
Tempat

Assalamualaikum wr, WB
Kami atas nama masyarakat, pemuda Tabapoma, Tutupa dan Tomara mengingatkan kepada yang Mulia bahwa jalan dan jembatan yang menghubungkan dari Desa Bibinoi ibu Kota Kecamatan Bacan Timur Tengah ke Tiga Desa statusnya Propinsi dan ini sudah berlangsung kurang lebih 5 – 6 Tahun lalu dan sampai saat ini belum juga ada perhatian untuk progres pembangunan berkelanjutan.

Kami di Tiga Desa ini berkontribusi besar untuk negeri Sarumah dan Moloku Kie Raha, Penghasilan dari Tiga komoditi unggulan yakni Kopra kurang lebih 800 Ton per Tiga bulan, pala 10 Ton permusim dan Cengkih 50 Ton permusim yang kesemuanya bergantung pada jalan dan jembatan guna untuk di distribusi.

Nah!!! sekarang aktifitas ekonomi akan lumpuh apabila secara terus menerus di biarkan dan tak ada lagi perhatian dari Pemerintah Propinsi.
Musim hujan yang berkepanjangan membuat jalan berlumpur, berlubang dan banjir besar di 5 sungai.

Kami masih berharap, bermimpi akan ada pembangunan jembatan dan jalan di Daerah kami walaupun harapan itu hanya sebesar sebutir debu
Terima kasih

Wassalamualaikum. Wr WB…
Pemoeda Kampoeng

Ketua KPPB Diminta Kembalikan Tanah Warga

Aceh singkil, CN – Bustami Pohan, warga Desa Cingkam Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil meminta kepada Ketua Koperasi Produksi Perjuangan bersama (KPPB) Aceh Indonesia yang di Ketuai Juliadin,SH agar mengembalikan tanah warga.

pada 20 November 2020 lalu, Bustami melayangkan surat kepada Bupati Aceh Singkil, perihal permohonan pengembalian lahan masyarakat seluas 3.474,Hektar untuk 22 desa hasil penyerahan Gubenur Aceh, Dr.H.zaini Abdullah, Tahun 2016 lalu, kepada Pemda Kabupaten Aceh Singkil untuk di serahkan kepada masyarakat 22 Desa.

Berikut isi suratnya: Sehubungan ada nya jadwal dialog penangan laporan masyarakat yang terkendala maka perlu saya sampaikan kepada Bupati Aceh Singkil beserta jajaran Muspidanya agar segera membagikan lahan perjuangan masyarakat 22 Desa yang saat ini di kelola oleh Koperasi Produksi Perjuangan (KPPB) dan di serahkan kembali kepada masyarakat 22 Desa.

Sesuai dengan berita acara penyerahan lahan kepada masyarakat di 22 Desa. Foto copy terlampir, demikian isi surat tersebut, di tandatangani Bustami pohan dan di saksikan Supri dan Aiyub.

Kemudian pada 12 Januari 2021, Bupati Aceh Singkil membalas surat Bustami Pohan, Nomor: 525/238.hal, jawaban atas surat pengaduan saudara Bustami Pohan. Ini isi suratnya, menindak lanjuti surat saudara Nomor: istimewa Tanggal 20 November 2020 (Telampir) dan hasil rapat koordinasi pertanahan Tanggal 12 Januari 2021. Kami sampaikan bahwa lahan perjuangan masyarakat 22 Desa yang saudara maksud telah di kelola oleh Koperasi Produksi Perjuangan Bersama (KPPB). Dengan demikian, atas pengaduan saudara agar tanah tersebut dibagikan kepada masyarakat, saudara dapat kordinasikan hal tersebut dengan pengurus Koperasi Produksi Perjuangan (KPPB). Demikian isi surat tersebut, di tandatangani Bupati Aceh Singkil, Dulmusrid.

Bustami pohan, jum’at (29/1/2021) mengatakan, pihaknya akan terus berjuang untuk mendapatkan hak atas tanah warga.

“Kami minta kepada Koperasi KPPB agar segera mengembalikan kepada masyarakat. Sebab, itu perjuangan bersama,” ujar Bustami.

menurutnya, masyarakat tidak banyak menuntut, masyarakat hanya meminta tanah 22 Desa seluas 3.474 Hal. Agar dikembalikan kepada masyarakat,” tegas Bustami.

Terpisah, Juliadin, SH selaku Ketua KPPB, saat dikomfirmasi, Jum’at (29/1/2021) melalui pesan WhatsApp, pada pukul 19,24 WIB. Malam menyampaikan bahwa jika isi suratnya, Bustami Pohan, tentang masalah tanah yang di kelola Koperasi. Maka iya sebagai anggota harus mempertanyakan dan mengkonfirmasi terlebih dahulu ke Koodinator Desa.

“Karena di Koperasi sudah jelas aturan main-Nya, urusan anggota di urus dan di konfirmasi terlebih dahulu ke koordinator masing-masing Desa. Dalam hal ini, untuk Desa Cingkam koordinatornya Sahyani Pohan dan H. Manjek Pohan,” tutup Ketua KPPB. (Muklis CN)

IWO Apresiasi PSN usai Rakornas Pers Sukabumi Ngahiji

Sukabumi, CN – Efri Darlin Marto Dachi salah seorang Pengurus Daerah Ikatan Wartawan Online (PD IWO) Sukabumi turut mengapresiasi terkait kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pers Sukabumi Ngahiji (PSN) yang digelar beberapa hari lalu di Hotel Bunga Ayu Palabuhanratu.

“Saya mewakili PD IWO Sukabumi sangat mengapresiasi temen-temen di PSN yang kemarin sukses menggelar acara Rakornas, semoga PSN kedepan semakin besar, semakin maju dan bisa menjalankan tupoksinya sebagai insan pers,” kata Dachi sapaan akrabnya, (29/1/2021).

Seperti yang pernah di sampaikan sebelumnya, menurut Wakil Ketua PD IWO Sukabumi bahwa wadah bagi insan Pers atau Jurnalis di Sukabumi harus bersatu.

“Apalagi kalau bicara soal PSN, jadi PSN harus bisa mengedukasi temen-temen jurnalis dimanapun,” ujarnya.

Selain itu, IWO Sukabumi juga menegaskan siap bersinergi dengan PSN dalam rangka untuk mempererat tali silaturahmi kedepannya.

“Untuk membangun sinergitas itu tentunya kita punya acuan sesuai yang di amanatkan oleh Undang-Undang No. 40 tahun 1999 Tentang Pers, sehingga jangan sampai melenceng dari koridor itu,” tegasnya.

“Intinya, kita sama-sama mendukung dan sama-sama mengedukasi. Semoga dengan membangun sinergitas ini kita sama-sama menjadi besar,” tambahnya.

Dihubungi terpisah, Kadiv Humas PSN Andi Rustiandi mewakili KETUM PSN mengucapkan terimakasih atas apresiasi yang disampaikan Pengurus IWO Sukabumi.

“Terimakasih atas apresiasinya untuk kami dan saya sangat menyambut baik jika IWO Sukabumi siap bersinergi dengan PSN,” akunya.

“Semoga dengan semua ini PSN dan IWO akan semakin lebih di dikenal di seluruh Indonesia khususnya di Kabupaten Sukabumi dan Kota Sukabumi,” tutupnya. (Novita CN)

Jumat Berkah, Dandim 1509/Labuha Bagikan Sembako

HALSEL, CN – Pagi ini, Dandim 1509/Labuha Letkol Inf Untung Prayitno.S.I.P., M.Han secara serentak membagikan makanan dalam bentuk Nasi Kotak dengan menyebarkan Personil Kodim 1509/Labuha dan Koramil 1509-01/Bacan untuk membawa serta membagikan Nasi Kotak disekitar Pulau Bacan, Jumat (29/1/2021).

Personil Kodim 1509/Labuha serta Babinsa koramil 1509-01/Bacan bergerak cepat sebelum Shalat Jumat tiba untuk membagikan Nasi Kotak yang disiapkan Ibu-ibu Persit KCK Cab XXXVII, pembagian Nasi Kotak ditujukan kepada para tukang Ojek, Buruh, Pedagang kecil dan Penderita Gangguan Jiwa serta Pengurus Masjid.

Dandim 1509/Labuha Letkol Inf Untung Prayitno.S.I.P.,M.Han menyambangi Rumah Gubuk yang ada di Desa Amasing didampingi Babinsa Koptu Sofyan Ali dan Kepala Desa Amasing Nasrul Salim, Dandim 1509/Labuha langsung mengangkat dan memanggul sendiri Sembako berupa Beras, Mie Instan serta Beberapa Butir telur untuk diberikan kepada Muhammad Toha Penyandang disabilitas.

Ternyata Lahan dan Rumah gubuk yang ditempati Muhammad Toha merupakan milik Kepala Desa Amasing, Nasrul Salim.

“Bapak Muhammad Toha ini menderita kelumpuhan dan kebutaan, sehingga tidak bisa bergerak atau beraktivitas yang menjaga serta menemani Toha hanya Istrinya saja,” ungkap Kepala Desa, Nasrul Salim.

Dandim 150/Labuha berpesan agar selalu melihat dan menjaga kedua lansia tersebut. Apalagi ada Toha yang menderita Kelumpuhan serta kebutaan kepada Kepala Desa Amasing Nasrul Salim.

Dandim 1509/Labuha Pun melanjutkan berkunjung ke rumah Duka Almarhum Gilman Usman Pengurus Badan Syarat Masjid Kesultanan Bacan yang meninggal pada Rabu (27/1) dengan menyampaikan turut berduka atas meninggalnya Gilman Usman, (Ompu Moding Kesultanan Bacan)

“Om ace (Alm Gilman Usman) adalah orang baik, meski saya secara pribadi baru mengenal beliau, 5 Bulan yang lalu saya mengenal beliau. Beliau memberikan nasehat yang sangat membekas dihati saya,” ujar Dandim 1509/Labuha Letkol Inf Untung Prayitno.S.I.P.,M.Han.

Setelah berkunjung dari Rumah duka, Dandim 1509/Labuha langsung menemui para Personil Kodim 1509/Labuha dan Personil Koramil 1509-01/Bacan yang selesai membagikan makanan (Nasi Kotak) semoga kegiatan pada pagi ini menjadi berkah dan amal Jariyah untuk semua.

“Terimakasih tetap sehat, tetap semangat dan sampaikan salam untuk keluarga di rumah,” tutup Dandim 1509/Labuha yang mengakhiri kegiatan Jumat berkah. (Red/CN)