Kembali dapat Dukungan, Perdatu Halsel Siap Menangkan Paslon Rusihan-Muhtar

HALSEL, CN – Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), Rusihan Jafar dan Muhtar Sumaila (Rusihan-Muhtar) kembali dapat dukungan dari Persatuan Dump Truck (Perdatu) Halsel.

Dukungan perdatu disampaikan saat tatap muka dengan Rusihan Jafar, sekira pukul 21.30 WIT, di Desa Tomori Kecamatan Bacan, Minggu 22 September 2024.

Dikesempatan itu, dilangsungkan dengan dialog antara Rusihan Jafar besama Perdatu, kemudian dilanjutkan dengan sikap dukungan terhadap Rusihan-Muhtar di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Halsel.

Kepada awak media, Ketua Perdatu Halsel, Tinus, menyampaikan dukungannya terhadap Paslon Rusihan-Muhtar sudah final dan siap membangun konsolidasi untuk memenangkan Rusihan-Muhtar.

“Dukungan kami sudah final dan siap membangun konsolidasi untuk memenangkan Rusihan-Muhtar,” kata Tinus.

Lanjut Tinus, yang hadir pada malam ini, hanya sebagian kecil. Karena sebagian berhalangan dan anggota Perdatu menyebar hampir semua Desa di Kota Bacan.

Alasan Perdatu memilih Paslon Rusihan-Muhtar adalah melanjutkan program mantan Bupati Halsel mendiang Usman Sidik. Kala itu, Mendiang Usman Sidik telah mengakomodir kepentingan mereka sayangnya telah meninggal dunia.

“Ada kepentingan kami di Perdatu, yang tidak lagi dilanjutkan setelah meninggalnya mantan Bupati mendiang Usman Sidik. Olehnya itu, kami titipkan kepada pak Rusihan dan Pak Muhtar untuk melanjutkan program tersebut,” tutup Tinus. (Hardin CN)

Belum 1 Tahun jadi Bupati, Pegawai di Pemda Halsel Merasa Tertekan dengan Kebijakan Hasan Ali Bassam Kasuba

HALSEL, CN – Pemerintahan dibawah kepemimpinan Bupati Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), Hasan Ali Bassam Kasuba yang baru memimpin belum 1 Tahun, para pegawai dilingkup Pemerintah Daerah (Pemda) Halsel merasa sangat tertekan dengan aturan disiplin. Baik itu ASN, P3K maupun PTT yang diterapkan Bupati Halsel Hasan Ali Bassam Kasuba. Mereka merasa aturan tersebut diluar dari rasa kemanusiaan.

Hal ini disampaikan salah seorang tenaga P3K yang mengabdi di Rumah Sakit (RS) Kecamatan Obi. kepada media ini, Minggu (22/9/2024) melalu saluran teleponnya mengatakan bahwa para pegawai ASN, P3K dan PTT, sepertinya dilarang sakit oleh Bupati Halsel Hassan Ali Bassam Kasuba. Karena para ASN, P3K dan PTT yang sakit atau keluarganya yang sakit ketika meminta ijin, gajinya ditahan oleh Bendahara Dinas Kesehatan (Dinkes) Halsel dengan alasan ijin terlalu lama dan gaji para ASN dan P3K serta PTT tersebut tidak bisa diproses dengan alasan sudah dikembalikan ke kas Kas Daerah.

Dikatakannya, ada sekitar 8 orang Tenaga Kesehatan yang mengabdi di RS Obi yang meminta ijin istirahat karena melahirkan Rapel dan gaji mereka ditahan oleh pihak Dinkes Halsel dengan alasan istirahat kerja karena ijin sakit.

“Dia orang PTT yang hamil karena mengalami pendarahan mengajukan ijin juga gajinya ditahan, tidak diberikan dan dikembalikan ke Kas Daerah dengan alasan karena aturan dari Bupati Halsel. Terkait dengan persoalan ini, Teman tenaga Nakes menghubungi Kadis Kesehatan melalui saluran teleponnya, Kadis Asia Hasyim menjawab, pihaknya tidak tahu. Nanti hari Selasa baru cerita ulang. Padahal sampai sekarang, belum ada kabar. Ada yang hamil juga meminta izin karena ada darah sedikit keluar juga rapelan dapat blokir semua. Padahal dia tidak masuk itu karena anjuran dari Dokter untuk istrahat selama 1 Minggu. Kami tenaga Nakes pe rapelan yang dapa blokir, ada 4 orang, yang 3 orang sudah terlanjur tarik. Jadi nanti dipotong digaji untuk pengembalian rapelan ke Kas Daerah karena ijin tidak masuk karena sakit,” jelasnya.

Sesuai informasi yang diterima Tenaga Kesehatan, kata dia, ada perubahan dari Bupati Halsel Hasan Ali Bassam Kasuba.

“Ini aturan, jadi kalau ada Staf yang tidak kerja karena sakit atau keluarga mereka sakit, tidak ada alasan untuk gaji diberikan. Gaji mereka harus ditahan dan dikembalikan ke Kas Daerah karena tidak bekerja. Sehingga, dari Dinas Kesehatan blokir rapelan tanpa informasi. Rapelan yang masuk sudah 3 hari baru diblokir.

Maka karena itu, kebijakan Bupati Halsel tersebut dinilai pilih kasih. Karena ada petugas yang dapat Surat Keputusan (SK) honor. Padahal tidak bertugas di RS Obi. Tapi Rapelan masuk full. Meski begitu, dari RS tidak melapor ke Dinkes Halsel.

“Jadi hanya 8 orang yang dapat lapor ke Dinas Kesehatan dan ada ibu hamil yang dapat anjuran istrahat dari Dokter juga gajinya ditahan dan dikembalikan ke Kas Daerah,” kesalnya.

Sehingga itu, para pegawai dilingkup Pemda Halsel ini, membandingkan penerapan aturan yang diterapkan Bupati Halsel sebelumnya antara Bahrain Kasuba, Almarhum Usman Sidik dan Hasan Ali Bassam Kasuba. Dirinya mengatakan, terdapat perbedaan sangat jauh, almarhum Usman Sidik orangnya tegas. Tapi kalau hak pegawai tidak pernah dipersulit sepanjang pegawai tidak masuk Kantor dengan alasan yang rasional.

Sementara Bahrain Kasuba, lebih cuek lagi dan tidak pernah memberatkan pegawai. Bahkan pegawai dipermudah dalam urusan hak-haknya dilingkup Pemda Halsel. Untuk Hasan Ali Bassam Kasuba, sangat berbeda. Orangnya kelihatan kalem, senyum. Tapi tidak mampu mengambil kebijakan. Bahkan mempersulit para pegawai di Pemda Halsel karena kaku dalam pemerintahan yang selalu mengikuti aturan formal dan mengabaikan alasan para pegawai.

“Sehingga, para pegawai menyebut, pegawai dilarang sakit dibawah pemerintahan Bupati Hasan Ali Bassam Kasuba,” tutupnya. (Hardin CN)

Muhammad Sinen: Kita Siap Berjuang Habis-habisan Untuk Memenangkan Husain-Asrul

TIDORE, CN – Ketua Tim Pemenangan, Muhammad Sinen, memastikan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku Utara (Malut), Husain Alting Sjah dan Asrul Rasyid Ichsan, memang di ‘kandang benteng’ di Kota Tidore Kepulauan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Optimisme itu disampaikan Ketua Tim Pemenangan, Muhammad Sinen, di hadapan ribuan warga dalam kegiatan deklarasi Maklumat Rakyat Kie Raha di kawasan Pantai Tugulufa, Kota Tidore Kepulauan, Sabtu (21/9).

Muhammad Sinen sendiri adalah Wakil Wali Kota Tidore sekaligus Ketua PDIP Malut.

Saat ini, pria yang akrab disapa Ayah Erik itu berpasangan dengan Capt Ali Ibrahim yang juga politikus PDIP.

Dalam orasi politik di hadapan ribuan pendukung HAS, Muhammad Sinen mengatakan sebelumnya orang menganggap Sultan Tidore itu, tidak bisa ikut Calon Gubernur karena tidak punya duit.

“Namun bersama PDIP, kami yakin Husain-Asrul akan meraih kemenangan di Tidore Kepulauan. Apalagi Partai ini besar karena memiliki sejarah. Dimana, Bung Karno hadir tiga kali di tanah Tidore meminta Sultan untuk Papua harus kembali ke Ibu Pertiwi,” tukas Sinen.

“Kami persembahkan untuk Sultan Tidore bukan hanya berupa B1KWK, tapi semua jiwa dipertaruhkan untuk memenangkan Husain Alting Sjah dan Asrul Rasyid Ichsan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara,” tambahnya.

PDIP berhasil meraup 95 ribu lebih suara pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. Suara ini, bagi Sinen, tidak akan bergeser dari Sultan Tidore. Karena itu, 28 ribu suara di Kota Tidore adalah mutlak milik Husain Alting Sjah.

Sinen bilang, Malut saat ini sedang sakit. Sehingga perlu diselamatkan. Sebab, sebelumnya Maluku Utara dipimpin bukan ‘ayah kandung’ tapi ‘ayah tiri’. Sehingga itu, PDIP, PKN dan Partai UMMAT sebagai partai koalisi akan menghadirkan ‘bapak kandung’ Maluku Utara, yakni Husain Alting Sjah.

“Kita siap berjuang habis-habisan untuk memenangkan Husain-Asrul sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur. Karena itu, mari kita berjuang menyelamatkan Maluku Utara dengan menitipkan amanah kepada orang yang benar untuk memimpin Maluku Utara ke depan,” tegasnya.

Seraya menargetkan kalkulasi suara di Kota Tidore 70 persen, Kota Ternate 50 persen, Halmahera Barat 30 persen, Halmahera Tengah 20 persen, dan Halmahera Timur 15 persen, akan diraih Husain-Asrul di Pilgub Maluku Utara. (Hardin CN)

Silaturahmi di Desa Kupal, Rusihan-Muhtar Sampaikan Lanjutkan Progam Mendiang Usman Sidik

HALSEL, CN – Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), Rusihan Jafar dan Muhtar Sumaila bersilaturahmi dengan keluarga besar di Desa Kupal, Kecamatan Bacan Selatan, Sabtu (21/9/2024) malam.

Pertemuan yang berlangsung di salah satu rumah warga itu, dihadiri keluarga besar yang ada di Desa Kupal.

Keluarga yang hadir pada acara silaturahmi itu, menyatakan tekad dan komitmen untuk memenangkan Paslon Rusihan-Muhtar pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Halsel 2024.

Bagi warga, Rusihan-Muhtar merupakan representasi dari 2 etnis besar yang ada di Desa Kupal, yakni Makian Kayoa dan Buton. Sehingga itu, tidak ada alasan Paslon Rusihan-Muhtar harus menang di Desa Kupal dan sekitarnya.

“Ini harga diri kami. Jadi komitmen dan tekad kami Rusihan-Muhtar harus menang,” tegas Jaenul Siden yang juga politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Pada kesempatan itu, baik Rusihan maupun Muhtar menyatakan akan memperjuangkan kepentingan rakyat ketika terpilih nanti. Rusihan menegaskan bahwa Makian Kayoa hanya satu, begitu juga dengan Buton atau Obi. Oleh karena itu, dirinya mengajak keluarga yang ada di Desa Kupal agar bersama-sama berjuang memenangkan Pilkada ini.

Rusihan juga menyatakan tekadnya akan melanjutkan program yang telah digagas mendiang Usman Sidik untuk membawa perubahan di Halsel.

“Saya punya keinginan dan tekad yang kuat memenangkan Pilkada ini. Jika saya dan Muhtar diberi amanah, Insya Allah upaya kami membawa perubahan untuk Halmahera Selatan,” tukasnya.

Hal sama yang juga disampaikan Bakal Calon Wakil Bupati Halsel, Muhtar Sumaila.

Dirinya menyampaikan bahwa sejumlah tokoh di Obi sudah menyatakan sikap mendukung Paslon Rusihan-Muhtar.

Dia mengajak keluarga besar yang ada di Desa Kupal dan sekitarnya berjuang bersama Rusihan-Muhtar untuk memenangkan Pilkada 2024. (Hardin CN)

Sultan Bacan ke Rusihan-Muhtar: Punya Niat Baik

HALSEL, CN – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), Rusihan Jafar dan Muhtar Sumaila, melakukan silaturahmi dengan pihak Kesultanan Bacan, Sabtu (21/92024) malam.