HALSEL, CN – Menjelang pelaksanaan Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) serentak pada Desember 2020 mendatang, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) sebagai salah satu Daerah yang akan menghelat hajatan Demokrasi tersebut. Tentu tidak terlepas dari situasi polemik, terutama di antara para pendukung paslon (Pasangan Calon) tertentu.
Menilai hal demikian, Sekretaris Jendral (Sekjen) Garda Muda Palapa (GMP), Romadan Reubun, SH., saat dimintai keterangannya, menyikapi situasi Pilkada di Bumi Saruma sejauh ini, menyatakan bahwa, “Pilkada yang akan dihelat di Halsel pada Desember 2020 mendatang merupakan hajatan bersama semua elemen masyarakat yang ada di Halsel khususnyabdan di Provinsi Maluku Utara (Malut) pada umumnya.
“Oleh sebabnya, perlu kerja sama dari semua pihak, tidak hanya pihak Pemerinta. Dalam hal ini, lembaga penyelenggara (KPU dan Bawaslu) atau lembaga keamanan (TNI dan Polri), tapi seluruh jaringan masyarakat yang ada di Kabupaten Halsel,” imbuhnya Selasa (29/9/2020).
Perhelatan Pilkada sebagaimana umumnya diketahui selama ini, kata dia, tak lain ialah momentum bagi masyarakat (Voters) untuk menentukan pemimpin yang kelak menahkodai Daerah masing-masing, mulai dari provinsi hingga Kabupaten/kota. Bahkan tak berhenti di situ, sejatinya perhelatan Pilkada ialah sarana atau medium bagi proses pendidikan sekaligus pengabdian politik, terutama di kalangan elit politik itu sendiri.
“Para elit politik, pun pemerintahan kita saat ini mestinya sudah lebih dari sekadar memahami bahwa saling merawat kebersamaan, menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan sesuai filosofi marimoi ngone futuru adalah sesuatu yang telah final dalam persoalan perbedaan pandangan atau pilihan politik. Hal ini saya kira akan berdampak positif sebagai sebuah bentuk keteladanan terhadap seluruh kalangan masyarakat yang ada di Maluku Utara ini, wabilkhusus di Bumi Saruma yang sama-sama kita cintai,” pungkas Reubun.
Penyelenggaraan Pilkada serentak yang tinggal menunggu waktu Dua bulan lagi. Lanjutnya, apalagi diselenggarakan dalam situasi pandemi Covid-19 ini, diharapkan akan menjadi momentum ujian politik bagi masyarakat, khususnya di Halsel. Agar kelak, sebagai akibatnya ialah dapat mencapai hasil atau predikat yang memuaskan. Mengingat Kabupaten Halsel merupakan barometer suara (Vote) terbanyak di Provinsi Maluku Utara. Oleh sebabnya, bukan suatu hal yang mustahil, penyelanggaraan Pilkada serentak mendatang di Halsel patut dijadikan contoh bagi Kabupaten/kota yang lain di Maluku Utara.
“Sebagai basis suara terbayak di Malut, upaya bersama untuk menjadikan Halsel sebagai contoh penyelanggaraan pilkada damai ialah harga mati. Hal ini tentu, sekali lagi, memerlukan sinergitas lintas elemen masyarakat yang ada di Halsel,” seru Reubun. (Red/CN)