TERNATE, CN – Sivitas Akademika Universitas Nahdlatul Ulama (Unutara) menyampaikan duka cita mendalam atas jatuhnya korban jiwa dari masyarakat sipil akibat tindakan represif aparat dalam penanganan aksi massa. Pihak Unutara menilai tindakan tersebut mencederai nilai kemanusiaan, keadilan, dan demokrasi.
Dalam pernyataannya, Unutara mendesak pemerintah serta aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti peristiwa tersebut dengan proses yang transparan, adil, dan akuntabel. Unutara juga menolak segala bentuk kesewenang-wenangan serta penyalahgunaan kekuasaan yang merugikan rakyat.
“Unutara berkomitmen untuk berdiri bersama masyarakat dalam memperjuangkan keadilan sosial, pemerataan ekonomi, dan demokrasi yang bermartabat,” demikian kutipan pernyataan resmi Unutara.
Selain itu, pihak kampus juga mengimbau seluruh mahasiswa Unutara Maluku Utara agar senantiasa menjaga nama baik almamater, masyarakat, dan bangsa dalam menyampaikan aspirasi di ruang publik. Imbauan itu disampaikan dengan empat poin utama:

1. Menyampaikan aspirasi secara tertib, santun, dan bermartabat tanpa merugikan orang lain.
2. Tidak ikut melakukan perusakan terhadap fasilitas pemerintah maupun sarana publik.
3. Mengutamakan dialog, musyawarah, dan cara-cara damai dalam menyuarakan pendapat.
4. Menjunjung tinggi nilai keilmuan, etika, dan moralitas sebagai ciri mahasiswa yang bijaksana.
Pernyataan sikap ini ditegaskan oleh Rektor Unutara, M. Nasir Tamalene, pada Sabtu (30/8/2025). (Hardin CN)