Danrem 051/Wkt Dampingi Pangdam Jaya Bagikan Makanan Bergizi untuk Siswa SD di Cipinang

Jakarta, CN — Komandan Korem 051/Wijayakarta, Brigjen TNI Nugroho Imam Santoso, S.E., M.M., mendampingi Pangdam Jaya/Jayakarta, Mayjen TNI Deddy Suryadi, S.I.P., M.Si., dalam kegiatan Program Makan Bergizi yang digelar di SD Negeri 05 Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (17/7/2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Kodam Jaya dalam mendukung program nasional percepatan penurunan angka stunting melalui penyediaan makanan sehat dan bergizi bagi anak-anak sekolah dasar.

Dalam kunjungannya, Pangdam Jaya bersama Danrem 051/Wkt membagikan makanan bergizi secara langsung kepada para siswa. Mereka juga memberikan edukasi tentang pentingnya pola makan sehat sejak usia dini.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin menanamkan kebiasaan hidup sehat kepada anak-anak, sekaligus memastikan bahwa generasi penerus bangsa tumbuh dengan gizi yang cukup dan seimbang,” ujar Pangdam Jaya dalam sambutannya.

Brigjen TNI Nugroho Imam Santoso menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara TNI, pemerintah daerah, pihak sekolah, dan orang tua dalam mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

Sebagai bentuk kepedulian, Pangdam Jaya secara simbolis menyerahkan bingkisan kepada perwakilan siswa. Bingkisan tersebut berisi perlengkapan sekolah, makanan ringan bergizi, serta kebutuhan pendukung lainnya yang bermanfaat bagi kegiatan belajar sehari-hari. (Hardin CN)

Siswi Kelas 1 SD di Halsel Diduga jadi Korban Pencabulan Gurunya

HALSEL, CN – Seorang siswi kelas 1 Sekolah Dasar (SD) di salah satu Desa di  Kecamatan Gane Timur, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), diduga kuat menjadi korban pencabulan gurunya sendiri.

Informasi yang berhasil dihimpun media ini, Rabu (31/1/2024), oknum Guru berinisial RZ yang mengajar di SDN 51 Halsel itu nekat melancarkan aksi bejatnya diruang belajar siswa.

Dugaan kuat tindak pidana pencabulan itu dibeberkan ibu korban melalui pesan Messenger yang dikirim ke paman korban. Dalam pesannya, orang tua korban mengungkapkan bahwa korban di cekal dan ditahan oknum guru bejat itu didalam ruang kelas sementara waktu belajar di Sekolah telah selesai.

“Karna firasat saya kurang bagus, saya kemudian menyusul anak saya ke Sekolah. Di sana dapati Oknum guru bejat itu sedang memangku korban sambil berhadapan, wajah korban kemudian dihadapkan ke wajah terduga pelaku, lalu pelaku menjilat mulut dan bibir korban,” ungkap ibu kandung korban.

Orang tua korban itu bilang, dirinya telah mempertanyakan perbuatan sang predator ke anaknya. Sang anak kemudian menuturkan, oknum guru itu meminta korban memeluknya sambil meminta korban menjilat bibir pelaku.

Oknum guru bejat itu, kata dia, meminta korban agar memeluk gurunya sambil menjilat lidah dan bibir korban hingga memerah.

“Firli (korban) mengaku hal itu dilakukan terduga pelaku lantaran menilai anak dibawah umur itu terlalu pintar. Sehingga oknum guru tersebut melampiaskan rasa sayangnya ke siswa yang masi bocah itu,” jelasnya.

Meski kejadian pilu itu telah menimpah anaknya, namun dia bersyukur oknum guru bejat itu belum sempat membuka Celana korban.

“Beruntung Celana anak saya belum dibuka dan belum dilakukan tindakan berlebihan. Kalau tidak, saya bisa gila,” ucapnya.

Meski demikian, orang tua korban itu menyayangkan keberadaan para guru di Sekolah tersebut. Sebab kata dia, meskipun anaknya di sekat di dalam Kelas yang begitu lama, namun para guru lainnya tidak tahu.

Sementara itu, Safrudin Arif paman korban kepada media pada Rabu (31/1/2024) menegaskan, pihaknya akan melaporkan perbuatan tersebut ke pihak berwajib.

“Saya akan laporkan hal itu ke Polres Halsel karena ada bukti, mulut korban yang memerah itu sudah di foto untuk dijadikan bukti,” terangnya.

Lebih jauh, dia meminta pihak berwajib agar menindak terduga pelaku sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

“Kami atas nama keluarga meminta agar Perbuatan bejat ini diproses sebagaimana mestinya jika sudah dilaporkan nanti. Karena hal yang semacam itu tidak bisa dibiarkan apa lagi yang dilakukan oleh oknum guru itu terhadap anak yang bisa dikata masih sangat belia,” harapnya mengakhiri. (Shain CN)