BPBD Halsel Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrem di Maluku Utara

HALSEL, CN – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), Aswin Adam mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi sewaktu-waktu di wilayah Maluku Utara.

Melalui himbauan resmi BPBD Halsel, Rabu (8/10/2025), Aswin menyampaikan agar masyarakat mengenali potensi ancaman bencana di lingkungan masing-masing dan segera melakukan evakuasi ke tempat aman apabila terdapat tanda-tanda bahaya.

BPBD Halsel juga meminta warga untuk membatasi aktivitas di wilayah pesisir pantai, area perbukitan, dan sungai selama kondisi cuaca ekstrem berlangsung. Selain itu, masyarakat diminta menghindari pepohonan besar atau rapuh yang berisiko tumbang akibat angin kencang.

“Selalu periksa prakiraan cuaca sebelum bepergian, baik menggunakan transportasi darat, laut, maupun udara. Gunakan informasi resmi dari BMKG dan BPBD agar langkah antisipasi bisa dilakukan dengan tepat,” ujar Aswin Adam.

Himbauan ini dikeluarkan sebagai langkah pencegahan dini untuk mengurangi risiko bencana akibat cuaca ekstrem yang dapat berdampak pada keselamatan masyarakat. (Hardin CN)

PWI Laporkan Media Online Jurnal Halsel ke Polisi

HALSEL, CN – Media online Jurnal Halsel resmi dilaporkan ke Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), pada Senin (6/10/2025).

Laporan tersebut disampaikan langsung oleh Samsudin Chalil selaku pelapor melalui Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Halsel, dan diterima oleh Banit 3 SPKT, Muhammad La Impi, dengan nomor laporan: STPL/627/X/2025/SPKT.

Menurut Samsudin, berita yang diterbitkan oleh Jurnal Halsel dinilai tidak memenuhi kaidah jurnalistik. Ia menyoroti pemberitaan berjudul “Bawa Nama Bupati Sembilan Naga Dapat Fasilitas Caffe Bungalow 2 dan 3” yang dianggap tidak relevan dengan foto yang ditampilkan.

“Yang jadi pertanyaan, Sembilan Naga itu siapa? Kemudian, kenapa foto kami yang digunakan dalam berita tersebut?” ungkap Samsudin.

Ketua PWI Halsel itu menegaskan, setiap pemberitaan harus menggunakan foto yang menggambarkan isi berita, atau setidaknya foto ilustrasi yang sesuai agar tidak menimbulkan salah tafsir. Namun, dalam berita Jurnal Halsel, foto yang digunakan justru tidak memiliki keterkaitan dengan isi berita.

“Dalam berita disebutkan bahwa ‘Sembilan Naga’ membawa nama Bupati untuk mendapatkan fasilitas di kafe, tapi tidak dijelaskan siapa orangnya dan di mana keberadaannya. Justru foto yang digunakan adalah orang lain yang tidak ada hubungannya dengan berita tersebut,” jelasnya.

Samsudin menilai tindakan wartawan yang menulis berita itu sebagai bentuk ketidaktahuan terhadap konstruksi jurnalistik.

“Seharusnya wartawan memahami dasar penulisan berita, bukan menyimpulkan sendiri dan menggunakan foto orang lain tanpa izin,” tegasnya.

Atas kejadian tersebut, Samsudin memutuskan untuk melapor ke pihak kepolisian agar dilakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap wartawan yang menulis dan pihak-pihak yang turut menyebarkan berita tersebut.

“Saya berharap pihak kepolisian dapat menindaklanjuti laporan ini. Bahkan, orang-orang yang menyebarkan berita itu melalui media sosial dan grup WhatsApp juga sudah saya lampirkan dalam laporan, agar bisa menjadi pintu masuk bagi penyidik untuk melakukan penyelidikan,” pungkasnya. (Hardin CN)

Nahkodai HPM Halsel 2025–2027, Sahjid: Menciptakan Masa Depan yang Hijau

HALSEL, CN — Semangat baru tengah menyala di Kabupaten Halmahera Selatan, (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut). Sosok muda penuh inspirasi, Sahjid H. Ajudin, resmi terpilih sebagai Formatur Himpunan Petani Milenial (HPM) Halsel, periode 2025–2027 beberapa hari lalu. Terpilihnya Sahjid menjadi titik awal kebangkitan generasi muda tani di Bumi Saruma.

Dengan semangat pantang menyerah dan visi besar membangun kemandirian pangan daerah, Sahjid bertekad menjadikan HPM-Halsel sebagai wadah produktif bagi anak-anak muda untuk kembali mencintai dunia pertanian.

Ia menegaskan bahwa pertanian bukan profesi kuno, melainkan masa depan yang menjanjikan jika dikelola dengan inovasi dan teknologi modern.

“Anak muda Halsel harus bangga menjadi petani! Kita bukan hanya menanam, tapi juga menciptakan masa depan yang hijau, mandiri, dan berdaya saing,” ujar Sahjid penuh semangat, Minggu (5/10).

Pemilihan Sahjid H. Ajudin disambut antusias oleh berbagai kalangan. Para petani muda menilai kehadirannya akan membawa perubahan besar, terutama dalam mengembangkan pertanian berbasis teknologi, kewirausahaan, dan nilai-nilai kemandirian ekonomi.

Sehingga itu, setelah resmi menahkodai HPM Halsel, Sahjid bilang, langka awal kepemimpinannya akan difokuskan pada pelatihan digitalisasi pertanian, penguatan koperasi milenial, serta pengembangan komoditas unggulan lokal yang mampu menembus pasar nasional.

“Himpunan Petani Milenial Halsel kini bersiap menatap masa depan dengan penuh keyakinan. Insya Allah, pertanian Halsel menuju masa keemasan baru!,” tukas Sahjid, sembari mengatakan bahwa kehadiran HPM di Halsel akan mampu melahirkan generasi petani modern yang bukan hanya bekerja di ladang, tetapi juga berpikir global dan bertindak inovatif. (Hardin CN)

Perkuat Konsolidasi Jelang Musda, Ketua KNPI Halsel: Kami Akan Melanjutkan ke Organisasi Cipayung Lainnya

HALSEL, CN – DPD II Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), mulai memperkuat konsolidasi menjelang Musyawarah Daerah (Musda). Salah satu langkah yang ditempuh adalah silaturahmi dengan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Halsel di sekretariat GMNI, Kamis (2/10/2025).

Ketua DPD II KNPI Halsel, Akbar Ahad, menegaskan bahwa pertemuan tersebut merupakan rangkaian awal untuk membangun kesepahaman dengan seluruh organisasi kepemudaan di bawah payung Cipayung Plus.

“Setelah silaturahmi dengan GMNI, kami akan melanjutkan ke organisasi Cipayung lainnya. Setelah itu, KNPI akan melayangkan surat resmi untuk rapat umum bersama agar kepentingan pemuda dan Musda nanti benar-benar dibicarakan sesuai semangat perjuangan pemuda, tanpa tendensi lain,” tegas Akbar.

Sekretaris DPC GMNI Halsel, Sumitro H. Komdan, menyambut baik upaya konsolidasi tersebut.

“Kami berterima kasih atas kunjungan silaturahmi ini. Saya mewakili seluruh pengurus GMNI siap mendukung agenda konsolidasi pemuda yang dijalankan KNPI,” ujarnya.

Nada dukungan juga datang dari pengurus DPC Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) Halsel, Harmain Rusli. “Kami mendukung penuh konsolidasi DPD II KNPI Halsel, khususnya persiapan Rapimpurda menuju Musda. Harapan kami, KNPI tetap berjalan di atas roda perjuangan kepemudaan demi kepentingan rakyat Halsel, bukan kepentingan kelompok,” tegasnya.

Silaturahmi ini menjadi sinyal awal bahwa Musda KNPI Halsel mendatang tidak sekadar soal kepentingan organisasi, melainkan juga momentum penting untuk menguji arah gerakan pemuda: tetap tegak di garis perjuangan rakyat atau tergelincir dalam tarik-menarik kepentingan politik praktis. (Hardin CN)

Kontraktor Sofyan Sangaji Diduga “Telan” Upah Tukang di Desa Talimau Ratusan Juta Rupiah

HALSEL, CN – Nama Sofyan Sangaji, kontraktor pelaksana proyek jalan di Desa Talimau, Kecamatan Kayoa, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), kembali sorotan. Sejumlah tukang yang mengerjakan proyek tersebut menuding Sofyan atas dugaan kuat menunggak pembayaran upah kerja mencapai ratusan juta rupiah.

Para tukang yang ditemui wartawan mengaku, jerih payah mereka tak kunjung dibayar sejak proyek rampung.

“Upah saya saja yang belum dibayar sekitar Rp22 juta,” ungkap salah satu tukang yang identitasnya tidak mau dikorankan, Jumat (3/10/2025).

Ironisnya, ia menyebut masih ada empat orang pekerja lain yang bernasib sama, dengan nilai tunggakan hampir setara. Total kerugian mereka ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Keterlambatan pembayaran itu bukan hanya merugikan secara finansial, namun juga dianggap sebagai bentuk pelecehan terhadap tenaga kerja lokal.

“Kami sudah capek kerja di bawah panas, proyek selesai, tapi hak kami diinjak-injak. Kalau tidak segera dibayar, kami akan lapor Sofyan Sangaji ke Polsek Kayoa,” tegasnya.

Proyek jalan Desa Talimau sendiri diketahui merupakan proyek Pemprov Maluku Utara Tahun 2023 dengan volume 600 meter, yang dikerjakan oleh CV. Limau Dolik milik Sofyan Sangaji.

Sayangnya, hingga berita ini diterbitkan, Sofyan Sangaji yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp di nomor 08528991**** sama sekali tidak merespons. Pesan wartawan hanya terbaca dengan tanda centang dua, tanpa balasan. (Hardin CN)

Oknum Pejabat Disparbud Halsel Diduga Jadi Mafia Miras Berlabel

HALSEL, CN – Seorang oknum pejabat di lingkungan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara (Malut), diduga terlibat dalam praktik ilegal pendistribusian minuman keras (miras) berlabel ke sejumlah cafe dan hotel di wilayah Halsel.

Pejabat yang diketahui bernama Iksan Jasmir, menjabat sebagai salah satu Kepala Seksi di Disparbud Halsel. Ia diduga memanfaatkan rekomendasi peredaran miras di kawasan wisata sebagai kedok untuk memasok miras dari luar daerah.

Berdasarkan hasil penelusuran media ini, Iksan diketahui menggunakan surat rekomendasi legal yang digunakan untuk mendatangkan miras berlabel dari Manado ke Halmahera Selatan melalui jalur laut. Surat ilegal peredaran miras berlebel tersebut diperuntukkan bagi hotel dan tempat wisata yang dikunjungi wisatawan mancanegara.

Namun, praktik ini dinilai bertentangan dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 9 Tahun 2009 tentang Larangan Peredaran Minuman Keras di wilayah Halmahera Selatan. Dalam regulasi tersebut ditegaskan bahwa peredaran segala jenis minuman keras, baik berlabel maupun tidak dilarang keras di seluruh wilayah kabupaten.

Namun demikian, fakta di lapangan menunjukkan bahwa miras berlabel kini beredar bebas di sejumlah kafe umum, seperti Cafe Bungalow milik Tiong San dan Fortune milik Ko Hin. Kondisi ini mengindikasikan adanya penyalahgunaan rekomendasi untuk bisnis ilegal.

Terpisah, Iksan ketika dikonfirmasi tidak membantah adanya pengiriman minuman keras berlabel dari Manado ke Halsel. “Iya, kita memang punya rekomendasi tersebut, makanya dikirim minuman berlabel dari Manado ke Halsel,” ujarnya.

Ia berdalih, distribusi tersebut hanya ditujukan bagi hotel berbintang tiga ke atas di wilayah Halsel.

“Minuman berlabel hanya dipasok ke hotel berbintang tiga. Jadi, Sali dan beberapa resort di Halsel masuk dalam kategori hotel berbintang tiga,” pungkasnya. (Hardin CN)