Dana BOS MTs Dan MA Nursyafaat Koititi Terancam Tak Cair

HALSEL, CN – Terdapat kurang lebih 4 Sekolah yang dikelola Yayasan Nursyafaat Al Farabi Provinsi Maluku Utara (Malut) dibawah kepemimpinan Roslan Konoras sebagai Ketua Yayasan, yakni, R.A, MI, MTs, dan MA Nursyafaat Koititi. Selain pengelolaan Sekolah yang dinilai gunakan sistem dinasti karena dipimpin oleh Isteri, Anak dan Menantu, terdapat juga dugaan penyelewengan Dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS).

Terkait dengan pemberitaan sebelumnya Terdapat dugaan pemalsuan tanda tangan dan pembayaran honor Guru yang tidak sesuai dengan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ).

Kepada wartawan cerminnusantara.co.id, Senin,(16/03/20) Kepala Seksi Pendidikan Islam (Pendis) Husain Jafar, membenarkan terkait dengan pemberitaan sebelumnya dan mengatakan bahwa, saat berada di Lokasi MTs dan MA Nursyafaat Koititi, Ia bersama Bendahara Pendis menemukan kejanggalan terkait LPJ Dana BOS.

Lanjut Husain, bahwa Bendahara Sekolah MTs Dan MA Nursyafaat Koititi Rusman Abdullah, mengakui tidak pernah melakukan pencairan dan menandatanganan LPJ.

“Bahkan diapun tidak tau kalau dia diangkat sebagai Bendahara Sekolah,” terang Husain.

Husain juga mengatakan bahwa ada pengakuan Guru-Guru honor yang di bayar tidak sesuai dengan LPJ Tahun 2019.

Meski begitu, ia menegaskan untuk saat ini pihaknya belum bisa mencairkan Dana BOS MTs Nusyafaat dan MA Nursyafaat Koititi karena terdapat banyak keganjalan.

“Untuk saat ini kami belum bisa mencairkan Dana BOS, sebab LPJnya tidak jelas,” tegasnya (Hafik CN)

Silaturahmi Dengan Sahabati, Bassam Kasuba Diminta Kembalikan Budaya Santuni Anak Yatim

HALSEL, CN – Calon Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Provinsi Maluku Utara (Malut) Ali Hasan Basam Kasuba saat bersilaturahmi dengan Sahabati di Desa Amasing Kecamatan Bacan Senin (10/3/2020) malam. Bassam Kasuba diminta kembalikan budaya santuni anak yatim dan para janda yang sebelumnya di lakukan Ayahandanya semasa menjabat sebagai Bupati Halmahera Selatan.


“Ketika Bapak Ustat H. Muhammad Kasuba tidak lagi menjabat sebagai Bupati Halmahera Selatan program santuni anak yatim piatu dan para janda, sudah hilang jadi apabila Allah membukakan pintu Rahmat kepada Bapak Bassam menduduki jabatan selaku Wakil Bupati kami menginginkan program itu di kembalikan khususnya santuni janda-janda dan anak yatim piatu,” ujar sala seorang Sahabati.

Menangapi hal itu, Bassam Kasuba menyampaikan bahwa, salah satu konsen kami, ketika Allah menghendaki sebagai Bupati dan Wakil Bupati maka ini menjadi perhatian utama.

“Memang kita lihat saat ini program-program yang sangat menyentuh masyarakat itu banyak yang hilang terutama santunan anak yatim piatu, orang meninggal, kemudian santunan imam, dan beberapa santunan lagi yang memang sempat menjadi program rutin di pemerintahan masa jabatan Ust. H Muhammad Kasuba,” ujarnya.

Menurutnya, Kalau dibilang berhenti itu tidak, namun program itu tetap ada karena memang di awal pemerintahan sekarang kita sempat susun dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk jangka periode selama 5 ( lima ) tahunan yang berisi penjabaran dari visi , misi , dan program kepala daerah. Sesuai dengan apa yang menjadi Prioritas yang sudah dibangun 10 tahun sebelumnya.

“Insya Allah kalau memang amanah ini dipercayakan dan kami terpilih untuk pimpin Halmahera Selatan lima tahun kedepan maka program itu akan kami kembalikan,” kata Bassam. (Red CN)

DPC Halsel Harap Timses Usman-Bassam Bersabar Gunakan Logo PDI-P

HALSEL, CN – DPC Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan melakukan presskofrens guna menindaklanjuti surat teguran dari DPD PDI Perjuangan Propinsi Maluku Utara (Malut), di Warkop Marimoi Desa Tomori, Senin (09/03). Surat teguran dengan nomor 33/IN/DPD/32/III/2020, ditujukan kepada Ketua DPC dan Wakil Ketua Bapilu PDI Perjuangan Halsel Bunyamin Daud dan La Jamra Hi Zakaria.

Untuk itu, Presskonfrens yang dihadiri ketua dan Wakil ketua Bapilu DPC PDI Perjuangan mengklarifikasi terkait informasi yang beredar media sosial bahwa PDI Perjuangan sudah mengeluarkan SK dukungan kepada salah satu Bakal Calon Bupati (Bacabup) di Halsel. Sekaligus mengklarifikasi bahwa pemasangan Logo dan simbol partai PDI Perjuangan di Media bersama sejumlah partai koalisi salah satu Bacabup itu tanpa sepengetahuan Internal DPC PDI Perjuangan Halsel.

Bunyamin juga mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua DPC PKB Halsel terkait hal itu. “Dan kami akan susul dengan surat resmi kepada Koalisi Usman Basam agar menertibkan dan mencopot semua logo Partai PDI Perjuangan dari setiap iklan ataupun alat peraga kampanye,” Tegasnya.

Wakil ketua Bapilu DPC PDI Perjuangan La Jamra Hi Zakaria, menambahkan bahwa upaya klarifikasi ini sebagai bentuk ketaatan secara organisatoris dalam internal PDI Perjuangan. Dan kedepan tidak ada lagi agenda Lobi-lobi Partai penjajakan koalisi dalam Pilbup Halsel dilakukan secara terbuka. “Kita sudah komunikasikan secara internal dalam bentuk klarifikasi ke DPD PDI Perjuangan Malut bahwa dalam pertemuan hanya dibicarakan terkait agenda lobi partai koalisi sebagaimana instruksi DPP,” Pungkasnya. (Red CN)

Hadapi Pilkada Halsel 2020-2025, Usman-Bassam Kebanjiran Dukungan

HALSEL, CN – Pada Momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Provinsi Maluku Utara (Malut) Periode 2020-2025, dari sejumlah Calon Bupati (Cabup) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Kabupaten Halsel yang di gadang-gadang akan ikut meramaikan pesta Demokrasi secara serentak yang telah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Tanggal 23 September 2020.

Antusias makin hangat dan menjadi perbincangan Pubik, baik kalangan masyarakat dan kalangan elit politik. Bahkan sejumlah Partai Politik (Parpol) di Kabupaten Halsel sudah sejak beberapa pekan lalu melakukan penjaringan bakal Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kabupaten Halsel 2020-2025. Mulai hangat dan menjadi pembicaraan di kalangan masyarakat umum itu, terlihat nampak saat Mantan Bupati Kabupaten Halsel Dua periode, Muhammad Kasuba di datangi warga dari beberapa Desa Kecamatan yang ada di Kabupaten Halsel. Minggu, (08/03/2020).

Saat ini, diantara warga yang ada langsung secara spontan menyatakan sikap di hadapan Muhamad kasuba mendukung Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati halsel Usman-Bassam dengan kata. “Mari kita dukung, mereka, Usman-Bassam untuk menjadi Bupati dan Wakil Bupati Halsel,” sikap dukungan ini di sampaikan salah seorang tokoh adat asal Desa wayaua yang diikuti oleh warga lainnya, yang terlihat antusias mendukung Usman-Bassam untuk menjadi orang nomor satu di Kabupaten Halsel.

“Pak Usman-Bassam sudah pantas menjadi Bupati dan Wakil Bupati Halsel,” Ucapnya

Mendengar ucapan warga yang secara spontanitas mendukung Usman-Bassam menjadi calon Bupati dan Wakil Bupati Halsel, mantan Bupati dua periode serta menjabat yang juga sebagai Ketua Wilda Indonesia Timur DPP PKS itu meresponnya dengan senyuman. Muhammad Kasubah setelah mendengarkan banyak warga yang menginginkan Usman-Bassam maju pada pesta demokrasi di Pilkada Halsel tersebut. Muhammad Kasuba mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang ada di Kabupaten Halsel karena sudah bisa silaturahim dengannya.

Tentu harapan besar dari respon serta dukungan yang hadir dari tokoh-tokoh besar yang nyatakan sikap menangkan Usman-Basam dihadapan MK masyarakat ini, menjadi bukti nyata komitmen menangkan Usman-Bassam pada pertarungan politik atau Pilbup Halsel 2020-2025, netizen semakin melihat warnah baru sosok kedua figure yang jadi sorotan untuk memimpin halsel.

“Semoga melalui silaturahim ini menjadi amal ibadah kita. Kita harus sering silaturahim supaya banyak rezeki dan kita selalu diberikan kesehatan dan keselamatan, dan hubungan kekeluargaan ini tetap terjaga dan terbina dalam kehidupan kekeluargaan,” Pungkasnya (Red CN)

Bahrain Kasuba di Evaluasi PKS Untuk Tidak Dilanjutkan

HALSEL, CN – Komitmen Partai Politik (Parpol) Partai Keadilan Sejahterah (PKS) di tingkat pusat maupun Daerah tidak bisa di ragukan lagi dalam mengusung dan mendukung setiap pasangan Calon Kepala Daerah maupun Wakil Kepala Daerah dalam pertarungan politik baik di tingkat Nasional maupun Daerah, kepada setiap calon kepala daerah yang di usung dan di dukung oleh Partai yang berlambangkan padi dan kapas tersebut harus tetap konsisten dan komitmen dengan Partai politik pengusung.

Jika komitem politik yang di bangun bersama antara PKS dan peserta Calon Kepala Daerah yang di dukung dan di usung oleh PKS dan komitmen politik di langgar oleh calon yang di usung oleh PKS maka pertarungan politik selanjutnya akan di evaluasi oleh PKS dan PKS pasti memiliki calon alternative lain dan tidak kembali mengusung peserta calon yang di usung sebelumnya namun tidak komitmen dengan PKS, karena setiap dukungan politik PKS dengan peserta calon PKS tidak memberikan cek kosong kepada setiap figure yang di usung oleh PKS tersebut.

Hal ini di sampaikan oleh Mantan Bupati Halsel Dua Periode DR. Hi Muhamad Kasuba, yang juga Ketua Wilda PKS Indonesia Timur, setelah di keluarkan SK PKS kepada Calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Selatan, Usman- Bassam, karena Bupati Halsel yang di usung sebelumnya oleh PKS dinilai tidak komitmen dengan PKS, bahkan yang bersangkutan keluar meninggalkan PKS yang mengusungnya.

Dikatakannya, PKS tdak muluk-muluk memiliki komitmen dengan calon yang di usung sebelumnya, yakni Bahrain Kasuba Karena PKS hanya meminta kepada Bahrain Kasuba untuk berbuat yang terbaik untuk masyarakat Halmahera Selatan.

Namun yang bersangkutan keluar dari Partai sehingga Bahrain Kasuba di evaluais untuk tidak di lanjutkan ke periode berikutnya dan PKS punya calon Bupati dan calon wakil Bupati Kabupaten Halmahera selatan alternative yakni Usman sidik-Hasan Ali Basam Kasuba, sehingga saya sebagai Ketua Wilda Indonesia Timur Partai PKS memiliki kewajiban tunduk dan taat atas keputusan PKS untuk memenangkan Usman-Basam sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Selatan Periode 2020-2025. Dengan Harapan keduanya memiliki komitmen bersama PKS agar membangun Halmahera Selatan lima Tahun kedepan.

Di tambakannya dalam persiapan merangkai kesadaran keluarga saya memberikan ruang kepada keluarga dan masyarakat untuk memilih calon yang paling terbaik, jangan kita  saling bermusuhan, karena ini adalah bagian dari pilihan politik saya meyakininya pada pilkada 2020-2025 ada alternative  yang lebih baik.

“Kalau sesuatu yang tidak bisa di perbaiki harus ada alternatif karena keluarga ini suda 15 tahun merasakan mana pembawaan yang baik dan mana pembawaan yang tidak baik,  kalau ini di lakukan yang terbaik kepada keluarga ini berapa periode saja mereka siap mendukung asal di layani secara baik dan berkeadilan, jangan ada perbedaan serta prioritas dan tidak perioritas dalam pelayanan kepada masyarakat,” ujarnya. (Bur CN)