HALSEL, CN – Sahrain S Sehe dan Rustam Tamrin yang merupakan warga Binaan Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas III Labuha, diikut sertakan untuk mengikuti lomba pada Musabaqah Tilawatil Quran ke XXVII Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Provinsi Maluku Utara (Malut).
Menurut Kepala Lapas, Hialmar Purba S.H saat diwawancarai menjelaskan bahwa, saat ini Lapas Labuha melalukan Pembinaan berbasis nilai untuk warga binaan agar lebih meningkatkan keimanan. Dimana menurutnya, mereka diberikan pembinaan untuk berbaur dengan mansyarakat agar bisa menjadi lebih baik, sehingga nanti dapat diterima di masyarakat saat bebas nanti.
“Didalam pembinaan ini mereka diberikan pemahaman tentang agama, yang diantaranya mengaji , Shalat serta berbaur dengan masyarakat,” jelasnya.
Kapala Lapas juga ingin membuktikan bahwa warga Binaan di Lapas Labuha saat ini bisa berubah dengan memiliki keimanan diri dengan selalu mendekatkan diri kepada yang Maha Kuasa dan bisa berubah.
“Selama ini image masyarakat terhadap narapida itu buruk, maka dengan adanya utusan santri kami ini, semoga bisa meruba pandangan masyarakat diluar tentang Narapidana kami, karena belum tentu yang diluar lebih baik,” ungkapnya.
Dirinya juga menjelaskan bahwa, ada banyak Narapidana yang ingin diikutsertakan pada MTQ Tahun ini, hanya saja baru dua yang memasuki kriteria, dan untuk Mata Lomba yang diikutkan oleh kedua warga Binaan Lapas Labuha ini yaitu pada Cabang Tilawah Golongan Remaja dan Dewasa.
“Saat ini baru 2 orang yang ikut, semoga kedepannya semua warga binaan bisa mengikuti lomba pada MTQ yang diadakan di Kabupaten Halsel ini, dan bukan hanya tingkat Kabupaten tetapi bisa ketingkat Provinsi maupun Nasional,” ucapnya.
Kalapas ini juga berharap agar keikut sertaan kedua warga Binaan Lapas Labuha ini dapat menjadi motivasi bagi warga Binaan yang lainnya.
“Ini menjadi cerminan di teman-teman mereka yang lain, yang ada di Lapas, serta di masyarakat bahwa mereka juga sama di hadapan Tuhan sebagai manusia,” tutup Kapala Lapaa Labuha, Hialmar Purba.
Sementara Rustam Tamrin peserta lomba MTQ, yang merupakan warga Binaan Lapas Labuha, menyampaikan bahwa meskipun nantinya tidak keluar sebagai sebagai juara, tetapi ia dan temannya ingin membuat masyarakat dan juga keluarga bisa tahu bahwa meskipun didalam tahanan tetapi mereka di berikan pembinaan tentang keagamaan.
“Kami juga memiliki hak, sehingga nanti tidak dipandang sebalah mata, karena pada saat kami di tahan disana keluarga bahkan masyarakat mengangap kami adalah orang yang tidak baik,tapi melalui MTQ ini kami akan buktikan bahwa kami juga memiliki jiwa kemasyarakatan,” tuturnya.
Kedua Narapida ini juga mengucapkan terima kasih kepada Lapas Labuha yang sudah memberikan pembinaan yang begitu sangat baik, terutama tentang Agama.
“Sebelum masuk ke Lapas ini jujur saya tidak bisa mengaji sama sakali, karena huruf pun saya tidak mengetahui, tapi Alhamdullilah dengan pembinaan yang diberikan saya dan juga teman-teman yang lain sehingga bisa membaca Al-Qur’an dan ini merupakan satu kebanggan tersendiri saya dan teman saya dipercayakan mengikuti Lomba MTQ ini,” kata Rustam dengan penuh Rasa haru. (Red/CN)
Komentar