Halsel, CN : Undang-undang dan peraturan tentang disiplin Aparatur Sipil Negara (ASN) seakan-akan tidak berlaku pada ASN yang ada di Kecamatan Gane Barat Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara
Mengapa tidak, warga Dusun Marimoi Desa Saketa Kecamatan Gane Barat terutama Orang Tua Wali Murid SDN 226 Halsel mengeluhkan aktifitas belajar mengajar yang dalam seminggu hanya dua kali bahkan tidak sama sekali
Hal ini di sampaikan salah satu wali murid yang enggan menyebut namanya, bahwa anak mereka ke sekolah dalam seminggu hanya dua hari bahkan tidak sama sekali lantaran tida ada guru yang mengajar, padahal di ketahui sekolah tersebut memiliki enam guru, tiga di antaranya PNS dan tiga guru lainya tenangga kontrak.
“anak kami bersekolah hanya dua hari dalam seminggu bahkan tidak sama sekali, harapan kami pemerintah bisa memperhatikan sekolah ini, anak kami mau jadi apa nanti kalau sekolahnya seperti ini,” ungkap warga tersebut
Dirinya pun mempertanyakan para guru yang setiap bulan di gaji sama negara namun kewajibanya tidak di laksanakan, (Makan Gaji Buta).
“yang namanya guru pasti di gaji sama pemerintah seharusnya mereka mengajar sesuai denga aturan belajar mengajar” tutupnya
Terpisah, Kepala Sekolah SDN 226 Halsel, Haim Muhammad Ketika di temui di sekolah Senin, 09/9/19, membenarkan bahwa sekolah yang iya pimpin saat ini memiliki tiga guru yang berstatus ASN dan tiga guru lainnya tenaga kontrak.
“iya sekolah ini memiliki enam guru, yang PNS itu saya, Pak Mito dan ibu Jana, nanti yang kontrak, ibu Inda, ibu Sin dan Pak Ridwan. Ungkap Haim
di tanya terkait aktifitas belajar mengajar dirinya mengaku kadang hanya sendiri seperti pada saat di temui, kadang bersama guru-guru lainya,
“soal aktifitas sekolah kadang saya sendiri kadang bersama guru-guru lain, mungkin di saat saya lagi sibuk keluar sehingga tidak ada yang mengajar” tutup Haim
Diketahui sekolah ini usianya mencapai tiga puluh tahun sayangnya kurang di perhatikan, dan sudah bertahun tahun proses belajar mengajar dalam seminggu hanya dua hari bahkan tidak sama sekali.
Dari pantawan cerminnusantara.com sekolah tersebut saat ini ruang belajar sementara di bangun karen bangunan lama tidak layak di gunakan, dan untuk sementara proses belajar mengajar menggunakan bangunan balai penyuluhan pertanian, di saat media ini mengunjungi sekolah Senin, 09/09/19, dari enam guru hanya kepala sekalah yang berada di sekolah tersebut. (red)
Komentar