oleh

HCW Desak Kejati Usut Spitboat Dikbud Malut

TERNATE, CN : Pengadaan spitboat 3 mesin gantong 40 PK dilengkapi fasilitas full ase pada tahun 2014 – 2015 oleh Dinas Pendidikan Provinsi Maluku Utara dengan kapasitas penumpang 20 orang hingga kini terabaikan dan sudah rusak akibat spitboat tersebut tidak dirawat secara baik.

Hal itu kemudian disesalkan oleh Wakil Direktur Lembaga Suadaya Masyarakat (LSM) Halmahera Cropsion Word (HCW) Maluku Utara, Rajak Idrus saat menghubungi cerminnusantara via Whatshap pada, Saptu (24/08/19). 

Anggaran pembuatan spidboat yang berkisar ratusan juta hingga milyaran rupiah tidak memiliki faedah dari aspek pendidikan dibanding dengan fasilitas pendidikan di Malut yang jauh tertinggal dari Provinsi – provinsi lainya.

” Yang lebih mengherankan bahwa spidboat sementara berada di kota Ternate dan sampai saat ini tidak bisa diurus oleh Dinas pendidikan Prov. Malut, ” kesal Jek sapaan akrabnya.

Lanjut Jek, bahwa pantauan terakhir HCW kondisi spidbot tersebut sudah hancur,semua alat-alat berupa mesin, tempat duduk, dan Acce tidak ada lagi sama sekali.

” ini tindakan yang sangat merugikan uang negara. kerna kehadiran spidbot tersebut sampai sekarang tidak ada proses pelayanan yang dianggap bagus dilingkup Dikjar Malut. Untuk HCW mendesak Kejaksaan Tinggi Provinsi Maluku Utara segera mengusut pengadaan satu buah spidboat tahun 2014-1015 di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara saat ini, ” tegas Jek yang juga politisi PAN itu.

Dia menambahkan, ” hasil kajian dari pantaun HCW bahwa salah satu pengadaan spidbot telah melakukan kepentingan secara pribadi daripada kepetingan orang banyak yang diduga melibatkan Sekertaris Dinas Pendidikan juga, sehingga HCW secara kelembagaan meminta kepada Kejaksaan Provinsi Malut agar membentuk tim segera menyediki spidboat tersebut, ” Tuturnya. (IM)

banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250 banner 650250

Komentar