Di Tangan Pemimpin Visioner, Tidore Kembali Ukir Prestasi Nasional sebagai Kota Layak Anak

TIDORE, CN – Di bawah kepemimpinan Wali Kota Tidore Kepulauan Muhammad Sinen dan Wakil Wali Kota Ahmad Laiman, Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara (Malut), kembali menorehkan prestasi gemilang di panggung nasional. Tahun 2025 ini, Tidore dianugerahi Penghargaan Kota Layak Anak (KLA) Kategori Pratama oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen-PPPA) Republik Indonesia.

Penghargaan tersebut diumumkan dalam Penganugerahan KLA 2025 yang diikuti oleh Asisten Setda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Taher Husain, didampingi Kepala DP2KBP3A M. Hasby Marsaoly bersama pimpinan OPD terkait melalui Zoom Meeting pada Jumat malam (8/8/2025).

Menteri PPPA Arifah Fauji dalam sambutannya menegaskan, komitmen negara terhadap pemenuhan hak anak tercermin dalam tiga program prioritas Presiden Prabowo Subianto yakni makan bergizi gratis, cek kesehatan gratis, dan sekolah rakyat.

“Negara harus hadir dan bertanggung jawab atas tumbuh kembang generasi penerus. Tiga program prioritas tersebut adalah wujud nyata kehadiran negara dalam memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat, cerdas, dan terlindungi,” ujarnya.

Arifah juga memberikan apresiasi kepada seluruh Pemerintah Daerah (Pemda) yang dengan kerja keras dan ketulusan hati terus berupaya menghadirkan lingkungan yang aman, ramah, dan membahagiakan bagi anak.

“Keberhasilan sejati bukan semata pada angka indikator atau penghargaan, melainkan pada senyum anak di sekolah, rasa aman di rumah, dan keceriaan di ruang publik,” tandasnya.

Usai acara, Taher Husain menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja menjaga prestasi ini.

“Alhamdulillah, Kota Tidore Kepulauan mampu mempertahankan predikat Kota Layak Anak. Semoga ke depan kita dapat meningkat ke kategori Madya bahkan Nindya,” ucapnya.

Ia menegaskan, sinergi antar-stakeholder akan terus diperkuat demi memastikan setiap anak di Tidore dapat tumbuh dalam lingkungan yang aman, nyaman, dan membahagiakan. Baik di sekolah maupun di rumah.

Prestasi ini menjadi bukti bahwa di bawah nahkoda pemimpin yang visioner, Tidore Kepulauan tidak hanya membangun kota, tetapi juga masa depan generasi emasnya. (Hardin CN)

Dipastikan Tak Ada DOB Sofifi, Sultan Tidore: Jangan Karena Sepotong Kue Kekuasaan

TIDORE, CN – Dari tanah tua yang sarat sejarah, suara Sultan Tidore Kepulauan, Husain Alting Sjah, mengalir lembut namun menohok. Dalam sebuah video yang tersebar di media sosial Facebook, ia menyampaikan sikap tegas usai bertemu langsung dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Jenderal (Purn.) Tito Karnavian, di Jatinangor, tempat para abdi negara ditempa.

“Saya berada di lokasi IPDN Jatinangor, menghadiri wisuda angkatan ke-32. Dan wisudawan tadi dihadiri juga oleh Menteri Dalam Negeri, Bapak Jenderal Muhammad Tito Karnavian,” ujar Sultan dengan nada tenang yang menyimpan dalamnya luka tanah kelahiran, Rabu (23/7/2025).

Dalam pertemuan itu, Sang Sultan tak membawa ambisi, hanya kegelisahan. Ia tidak datang untuk menyodorkan syarat kekuasaan, tapi menyuarakan suara bumi Maloku Kie Raha, yang hari ini dihantam riuh wacana pemekaran.

“Dan Alhamdulillah, beliau (Tito Karnavian) merespon dan beliau mengatakan bahwa berbicara tentang Daerah Otonom Baru, yang berkaitan dengan pemekaran-pemekaran khusus Kota Madya di Maluku Utara, sampai saat ini belum ada,” tukasnya.

Namun lebih dari sekadar menyampaikan, Sultan menyatakan bahwa Kemendagri Tito Karnavian menegaskan tidak akan ada DOB Sofifi.

“Dan beliau pastikan, insya Allah tidak akan ada. Karena memang, ada faktor anggaran dan seterusnya. Sehingga masih membutuhkan proses waktu yang sangat panjang,” kata Sultan Tidore atas pengakuan Tito Karnavian.

Meski begitu, sikap Sultan adalah panggilan nurani dari seorang pemimpin adat yang masih memeluk tanah leluhurnya dengan kasih, bukan nafsu. Ia tidak ingin Maluku Utara (Malut) terpecah oleh janji manis yang belum tentu datang, apalagi jika itu berarti mengorbankan kedamaian dan persatuan.

“Dan oleh karena itu, beliau meminta kepada kita semua untuk menahan diri, kemudian bersabar, berada dalam posisi sebagai warga negara yang baik, menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” pinta Sultan, menyampaikan pesan Mendagri Tito Karnavian kepada seluruh masyarakat Maluku Utara.

Sehingga itu, di tengah gejolak yang mengguncang Sofifi dan sekitarnya, suara Sultan adalah pelita di malam gelap. Bukan kobaran amarah, tapi ratapan cinta tanah air yang terluka, dan tetap memilih sabar, demi utuhnya negeri.

“Jangan karena sepotong kue kekuasaan, kemudian dengan Daerah Otonomi Baru, membuat kita bersengketa dan memecah belah kita semua. Dan itu akan kita rugi. Sehingga, beliau (Tito Karnavian) mengatakan bahwa untuk jangka waktu yang agak lama, belum ada pemekaran Daerah Otonomi Baru yang berkaitan dengan Kota Madya,” tutup Mantan Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) itu. (Hardin CN)

Suara dari Tidore, Ridwan Moh Yamin Ungkap Keliruan Wacana DOB Sofifi

TIDORE, CN – Gubernur Provinsi Maluku Utara (Malut), Sherly Tjoanda Laos, telah menyatakan dukungan penuh terhadap pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kota Sofifi. Seruannya menggema ke seluruh Maluku Utara. Namun di tengah euforia itu, ada suara berbeda muncul. Suara yang tidak ikut arus, tapi berdiri tegak di atas landasan hukum dan logika rakyat.

Ia adalah Ridwan Moh Yamin, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tidore Kepulauan, yang lewat akun Facebook resminya, menyampaikan secara terbuka sikap penolakan terhadap DOB Sofifi. Bukan karena menolak kemajuan, tapi karena ingin agar pembangunan tidak menabrak konstitusi.

Berikut kutipan utuh dari Ridwan seperti yang disampaikan dalam videonya:

“Perlu kami sampaikan maraknya wacana tentang pembentukan Daerah Otonomi Baru Kota Sofifi atau DOB Kota Sofifi. Dimana, akhir-akhir ini sangat marak dan sangat yang kemudian diperbincangkan. Tentu saya sebagai Wakil Ketua DPRD, sebagai Wakil Rakyat, Kota Tidore Kepulauan, yang merupakan bagian daripada pemerintahan daerah, tentu kami akan menyikapi hal ini, menerima pendapat dan masukan baik daripada semua pihak. Baik pihak yang menginginkan pembentukan DOB maupun pihak yang kontra pembentukan DOB,” tegas Ridwan, Kamis (17/7/2025).

“Sebagai pemerintah, tentu langkah awal yang kita lihat yaitu melalui pendekatan secara normatif. Dimana, Sofifi sebagai Ibu Kota Provinsi, sebagaimana Amanat Undang-Undang Nomor 46 Tahun 1999 yang menyatakan bahwa Ibu Kota Provinsi Maluku Utara berkedudukan di Sofifi,” tambahnya.

Ridwan kemudian menjelaskan secara rinci bagaimana Sofifi secara hukum tetap berada di bawah Kota Tidore Kepulauan, dan tidak ada satu pun perintah dalam UU yang mewajibkan pemekaran menjadi kota baru.

“Jadi sudah sangat jelas sekali bahwa kemudian wacana di luar yang berkembang bahwa Sofifi sebagai sebuah Kota Otonom Baru merupakan berita atau Amanat Undang-Undang, itu adalah hal yang keliru kemudian diluruskan,” jelasnya.

Pernyataan Ridwan bukan sekadar opini. Itu adalah analisis konstitusional yang disampaikan secara terbuka. Ia tidak menolak aspirasi, tapi mengingatkan bahwa aspirasi tanpa dasar hukum bisa jadi bumerang.

“Jangan lagi kita menganggap bahwa Sofifi sebagai Daerah Otonomi itu adalah sebuah Amanat Undang-Undang yang harus dijalankan. Kalau melakukan itu, merupakan sebuah pembangkangan atau pelanggaran terhadap konstitusi atau Undang-Undang yang ada,” ujar Ridwan.

Kini, masyarakat Maluku Utara harus menimbang dengan hati dan logika:

Mendukung ambisi Gubernur yang belum tentu sah, atau berdiri bersama Ridwan yang menjaga Marwah hukum dan persatuan wilayah?. (Hardin CN)

Wakapolda Kunjungi Sekolah Polisi Negara Polda Malut di Gurabati Tidore

TIDORE, CN – Wakapolda Provinsi Maluku Utara (Malut), Brigjen Pol Stephen M. Napiun, S.I.K., S.H., M.Hum., melakukan kunjungan kerja ke Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Malut di Gurabati, Kota Tidore, Jumat (1/11/2024).

Dalam kunjungan tersebut, Wakapolda memberikan arahan kepada para personel dan siswa Diktukba Polri di SPN Polda Malut untuk terus meningkatkan profesionalisme, integritas dan kedisiplinan dalam menjalankan tugas sebagai aparat kepolisian.

kegiatan ini dihadiri sejumlah pejabat, termasuk Karo SDM Polda Malut, Dir Binmas Polda Malut, Ka SPN Polda Malut, serta personel dan siswa SPN Polda Maluku Utara.

Dalam arahannya, Wakapolda menekankan pentingnya integritas sebagai dasar utama setiap anggota Polri. Ia mengingatkan bahwa integritas bukan hanya nilai moral, tetapi juga fondasi untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap Polri.

Ia menegaskan bahwa setiap anggota harus selalu jujur, adil dan berkomitmen tinggi dalam bertugas serta menghindari tindakan yang dapat merusak citra Polri di mata masyarakat.

“Pentingnya kedisiplinan dan profesionalisme. Tanpa disiplin, Polri tidak akan mampu menjalankan tugas dengan baik, profesionalisme pun menjadi kunci yang harus dimiliki setiap personel dalam menghadapi berbagai situasi di lapangan, dengan tanggung jawab dan keterampilan yang memadai,” ungkapnya.

Wakapolda juga mengingatkan para siswa untuk memahami tugas dan fungsi utama Polri yaitu melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat.

“Tugas ini sangat penting, khususnya di wilayah Maluku Utara yang memiliki karakter sosial dan budaya tersendiri. Ia mendorong siswa untuk memahami masyarakat setempat agar bisa memberikan pelayanan yang efektif,” pintanya.

Selain itu, Wakapolda menyoroti pentingnya kemampuan komunikasi. Ia menjelaskan bahwa komunikasi yang baik sangat penting bagi polisi, karena dengan komunikasi yang tepat, anggota Polri dapat mencegah kesalahpahaman dan menjaga hubungan baik dengan masyarakat.

“Peran anggota Polri sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat. Diharapkan agar para siswa SPN bisa menjadi generasi polisi yang tidak hanya berkomitmen pada integritas dan profesionalisme, tetapi juga mampu membawa kedamaian dan keamanan bagi masyarakat Maluku Utara,” harapnya. (Ridal CN)

Muhammad Sinen: Kita Siap Berjuang Habis-habisan Untuk Memenangkan Husain-Asrul

TIDORE, CN – Ketua Tim Pemenangan, Muhammad Sinen, memastikan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Maluku Utara (Malut), Husain Alting Sjah dan Asrul Rasyid Ichsan, memang di ‘kandang benteng’ di Kota Tidore Kepulauan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Optimisme itu disampaikan Ketua Tim Pemenangan, Muhammad Sinen, di hadapan ribuan warga dalam kegiatan deklarasi Maklumat Rakyat Kie Raha di kawasan Pantai Tugulufa, Kota Tidore Kepulauan, Sabtu (21/9).

Muhammad Sinen sendiri adalah Wakil Wali Kota Tidore sekaligus Ketua PDIP Malut.

Saat ini, pria yang akrab disapa Ayah Erik itu berpasangan dengan Capt Ali Ibrahim yang juga politikus PDIP.

Dalam orasi politik di hadapan ribuan pendukung HAS, Muhammad Sinen mengatakan sebelumnya orang menganggap Sultan Tidore itu, tidak bisa ikut Calon Gubernur karena tidak punya duit.

“Namun bersama PDIP, kami yakin Husain-Asrul akan meraih kemenangan di Tidore Kepulauan. Apalagi Partai ini besar karena memiliki sejarah. Dimana, Bung Karno hadir tiga kali di tanah Tidore meminta Sultan untuk Papua harus kembali ke Ibu Pertiwi,” tukas Sinen.

“Kami persembahkan untuk Sultan Tidore bukan hanya berupa B1KWK, tapi semua jiwa dipertaruhkan untuk memenangkan Husain Alting Sjah dan Asrul Rasyid Ichsan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara,” tambahnya.

PDIP berhasil meraup 95 ribu lebih suara pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. Suara ini, bagi Sinen, tidak akan bergeser dari Sultan Tidore. Karena itu, 28 ribu suara di Kota Tidore adalah mutlak milik Husain Alting Sjah.

Sinen bilang, Malut saat ini sedang sakit. Sehingga perlu diselamatkan. Sebab, sebelumnya Maluku Utara dipimpin bukan ‘ayah kandung’ tapi ‘ayah tiri’. Sehingga itu, PDIP, PKN dan Partai UMMAT sebagai partai koalisi akan menghadirkan ‘bapak kandung’ Maluku Utara, yakni Husain Alting Sjah.

“Kita siap berjuang habis-habisan untuk memenangkan Husain-Asrul sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur. Karena itu, mari kita berjuang menyelamatkan Maluku Utara dengan menitipkan amanah kepada orang yang benar untuk memimpin Maluku Utara ke depan,” tegasnya.

Seraya menargetkan kalkulasi suara di Kota Tidore 70 persen, Kota Ternate 50 persen, Halmahera Barat 30 persen, Halmahera Tengah 20 persen, dan Halmahera Timur 15 persen, akan diraih Husain-Asrul di Pilgub Maluku Utara. (Hardin CN)

Husain Sjah: Bersama-sama Menyelamatkan Maluku Utara

TIDORE, CN – Husain Alting Sjah, Bakal Calon Gubernur Provinsi Maluku Utara (Malut), bersama Ketua Tim Pemenangan yang juga Wakil Wali Kota Tidore, Muhammad Sinen, menghadiri acara silaturahmi dengan warga Desa Kaiyasa, Kota Tidore Kepulauan, Kamis (19/8/2024).

Pertemuan ini menjadi momen penting bagi pasangan HAS untuk memperkuat dukungan jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2024, dengan fokus pada pengembangan sektor perikanan dan perkebunan yang menjadi tulang punggung ekonomi warga setempat.

Dalam kesempatan itu, Husain Alting Sjah menegaskan, komitmennya untuk menyelamatkan Malut dari berbagai tantangan yang dihadapi. Terutama dalam meningkatkan taraf hidup nelayan dan petani.

Menurutnya, Desa Kaiyasa sebagai salah satu sentra perikanan dan perkebunan di Tidore memiliki potensi besar yang harus dimaksimalkan.

“Terimakasih kepada warga Kaiyasa yang telah meluangkan waktu untuk bertemu dengan kami. Saya berharap kita bisa bersama-sama menyelamatkan Maluku Utara dan memajukan sektor perikanan dan perkebunan, yang merupakan andalan bagi kesejahteraan masyarakat di sini. Kita perlu membangun masa depan yang lebih baik bagi anak cucu kita,” ucap Sultan Tidore yang dihormati itu.

Husain menekankan, pentingnya memperkuat infrastruktur yang mendukung sektor-sektor produktif tersebut. Ia berjanji, jika terpilih sebagai Gubernur Malut, akan memprioritaskan pembangunan berkelanjutan yang fokus pada peningkatan aksesibilitas untuk mendukung aktivitas nelayan dan petani. Seperti pembangunan jalan-jalan menuju sentra perikanan dan pengembangan teknologi pertanian.

Muhammad Sinen, selaku Ketua Tim Pemenangan HAS, menegaskan bahwa Husain Alting Sjah adalah sosok yang tepat untuk memimpin Malut.

“Sultan Tidore adalah harga mati bagi gubernur Maluku Utara. Beliau tahu betul apa yang dibutuhkan masyarakat, terutama untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan petani di Kaiyasa,” tegas Sinen, yang disambut riuh tepuk tangan warga.

Silaturahmi ini juga dihadiri sejumlah tokoh agama dan masyarakat setempat, yang turut memberikan dukungan penuh kepada pasangan HAS.

Warga berharap kepemimpinan Husain Alting Sjah dapat membawa perubahan signifikan bagi kesejahteraan mereka. Terutama dalam mengembangkan sektor perikanan dan perkebunan di Desa mereka.

Dengan visi yang jelas dan komitmen kuat, pasangan HAS optimis bisa meraih simpati dan dukungan luas dari masyarakat Malut. (Hardin CN)