Ketum Lepa BOENG Minta Sangaji Boeng Pecat Oknum Bagaro

HALUT, CN – Ketua Umum Lembaga Pemuda Adat Boeng (LEPA BOENG) Mesak Habari, meminta pada Sangaji Boeng untuk memecat oknum yang manfaatkan suku Boeng untuk mendapatkan uang di PT. EFI dan PT. NHM Kecamatan Kao, Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut).

Diketahui, Suku Boeng memiliki identitas tersendiri secara kelembagaan adat dan memiliki harta kekayaan diatas tanah adat yang berada di Kecamatan Kao Utara.

Kepamelalui WhatsApp Rabu (09/09/2020), Ketua Umum LEPA BOENG, Mesak Habari menyampaikan,

“Dua hari lalu, masyarakat empat suku disibukan dengan membuat surat berupa undangan ke perusahaan, pasalnya adalah sebagai surat sakti,” kata Ketua Umum LEPA BOENG, Mesak Habari, saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Rabu (9/9/2020).

Menurut Mesak, lembaga Adat adalah suatu organisasi kemasyarakatan, adat yang dibentuk oleh suatu masyarakat hukum, adat yang mempunyai wilayah tertentu, harta kekayaan sendiri serta berhak dan berwenang dalam mengatur SDA dan mengurus untuk menyelesaikan hal-hal yang berkaitan dengan adat itu sendiri dan mengembangkan serta melestarikan adat.

Ia juga menyebutkan, untuk di wilayah Kao tempat Perusahaan PT. EFI dan PT. NHM terdapat empat suku adat, yakni, Boeng, Pagu, Modole dan Towoliliko.

“PT NHM sendiri adalah perusahaan terlama yang sudah berinvestasi di wilayah adat, sementara PT EFI kehadirannya belum sampai setahun,” ucapnya.

Kata dia, lembaga adat yang seharusnya menjaga, melindungi dan mempertahankan wilayah adat, kini sudah terpolarisasi dengan keinginan-keinginan yang membabi buta.

“Sehingga dapat berdampak pada marwah adat itu sendiri. Lembaga yang sangat di hargai, dijunjung, diagungkan, ditinggikan, dihormati di wilayah adat, kini sudah dapat menjual marwahnya sendiri dan kesan tidak bernilai lagi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” tegas dia, sembari menuturkan dengan adanya tindakan oknum-oknum ini, membuat semua pihak di wilayah suku boeng resah.

Untuk itu dirinya meminta pada sangaji Boeng untuk secara tegas bijaki sesuai 4 empat tuntutan ini yakni; pertama, Rombak kembali struktur Lembaga Adat Suku Boeng, kedua Pecat oknum di dalam lembaga yang merusak marwah adat. Ketiga Stop jual adat atas kepentingan kelompok, dan yang keempat Stop jadikan adat sebagai pemukul untuk kepentingan. (Ridal CN)

Gunung Dukono Meletus, Para Pendaki Gagal Kibarkan Bendera Merah Putih

HALUT, CN – Gunung Api Dukono yang berada di Kabupaten Harmahera Utara (Halut) Meletus, para pendaki berlarian turun, hingga Gagal rencana Pengibaran Benderah Merah Putih.

Dari informasi yang di himpun Media Cerminnusanta.co.id bahwa Gunung Dukono Meletus sekitar pukul 05:20 WIT. Dini hari, Senin (17/8/2020).

Di ketahui Gunung Dukono mengeluarkan Material dalam perut bumi berupa batu-batuan yang menyala hingga membuat para pendaki harus berlarian turun untuk menyelamatkan diri.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut karna letusan gunung api dukono tidak terlalu para. Dari kejadian tersebut membuat rencana pengibaran bendera merah putih dalam momen 17 Angustus harus batal dilaksanakan.

Menurut salah seorang pendaki, Jul Kepada Awak Media Cerminnusantar.co.id bahwa peristiwa yang terjadi sekitar pukul 05:00 Subuh membuat seluru pendaki Kepanikan dan Berlarian turun. Bahkan para pendaki tidak sempat membawa peralatan mereka.

“Letusan pada Jam 5, sontak semua pendaki keluar dari dalam tendanya masing-masing untuk mengamankan diri sampai meninggalkan hampir semua peralatan mereka,” tandasnya.

Saat di tanyakan jumlah para pendaki, Jul menyampaikan bahwa jumlah para Pendaki Gunung Dikono kurang lebih sekitar hampir 500 Orang.

Sementara itu, Rakina seorang pendaki perempuan yang juga berada di puncak saat Gunung Dukono meletus juga mengatakan bahwa letusan tersebut terjadi kurang lebih sebanyak dua kali.

“Dua kali letusan yang saya dengar, sehingga membuat saya terbangun dan memanggil teman-teman untuk lari turun dari lokasi,” terang Rakina. (Red/CN)

Kodim 1508/Tobelo Gelar Tradisi Penyambutan Dandim Baru

HALUT, CN – Kodim 1508/Tobelo menggelar tradisi dalam rangka menyambut Dandim 1508/Tobelo yakni Letkol Letkol Inf I Putu Witharsana Eka Putra bersama Istri Ny. Ni Luh Muriani, bertempat di Makodim 1508/Tbl Jln. Kawasan Pemerintahan Desa MKCM Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara, Rabu (5/8/2020).

Kegiatan tradisi penerimaan Dandim 1508/Tobelo yang baru merupakan kegiatan yang selalu dilaksanakan setiap kali hadir seorang pemimpin yang akan menempati jabatan Dandim 1508/Tobelo. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memupuk dan meningkatkan jiwa korsa serta rasa bangga terhadap satuan sehingga akan terwujud semangat juang yang tinggi pada setiap prajurit dalam mengemban tugas-tugas selanjutnya.

Tradisi penjemputan tersebut diawali dengan penghormatan oleh Kasdim 1508/Tbl Mayor Inf Robi Manuel dan selanjutnya Dandim bersama istri memasuki Kodim 1508/Tobelo. Kemudian berlanjut dimana anggota jaga memberikan penghormatan senjata dan laporan dari jaga pos. Serta menerima penghormatan berjajar dari regu Jaga Kesatriaan.

Kemudian dilanjutkan dengan penyambutan tari-tarian Tobelo serta berjalan diiringi oleh para Perwira dan anggota, PNS serta Persit KCK cabang XXXI Kodim 1508/Tbl menuju Makodim.

Sertijab Dandim 1508/Tobelo sudah dilaksanakan pagi ini di Makorem 152/Babullah. Sebelumnya Dandim 1508/Tobelo Letkol Inf I Putu Witharsana Eka Putra menjabat Danyonif 731/Kabaresi Brigif 27/Nusa Ina, sedangkan Letkol Inf Raymond Sitanggang akan menempati Jabatan baru sebagai Waasops Kopassus. (Red/CN)

PT. NHM Tak Penuhi Tuntutan Massa Aksi, Pemuda Lingkar Tambang Boikot Jalan

HALUT, CN – Puluhan Masa Aksi Boikot jalan di Desa Beringin Kecamatan Malifut jalan raya lintas menuju pusat ibu Kota Tobelo, Halmahera Utara (Halut), Selasa (07/07/20).

Aksi yang dipelopori Pemuda dan Mahasiswa di lima Kecamatan yang berada di lingkar tambang Perusahan Tambang Nusa Halmahera Mineral (PT NHM) Kabupaten Halmahera Utara itu, Terkait respon pihak NHM yang tidak melayani masa aksi hering terbuka dengan dalil takut Corona.

Kepda media cerminnusantara.co.id Ketua Forum Pemuda Kao Teluk Almin Safi Menyampaikan bahwa, aksi pemalangan jalan di sebabkan karana rasa kesal masa aksi akibat tuntutan Pemuda dan Mahasiswa lingkar tambang atas nama kepedulian masyarakat diabaikan pihak NHM.

Sebelumnya, Kata Almin “Aksi yang kami gelar kemarin Senin (06/07) di depan PT NHM mendesak Humas NHM maupun pihak terkait hadir ditengah masa aksi dalam memberikan penjelasan terkait tuntun aksi yang disuarakan, namun tidak direspon baik pihak NHM.

“Maka hari ini kami hadir dengan aksi boikot jalan, menidaklanjuti persoalan tuntutan yang tak di respon kemarin sehingga ekspresi kekecewan terus berlangsung hingga terjadi pemalangan Jalan,” tandasnya.

Almin, pria Lulusan FKIP Unkhair Ternate ini juga mengatakan bahwa sampai saat ini, aksi suda di gelar empat kali dengan hari ini dengan enam tuntutan yaitu:

  1. mendesak transparansi anggaran 1 persen, dan jelaskan mekanisme sistem penyaluran berdasarkan MOU pada tahun 2017 oleh PT NHM, masyarakat, Pemda dan DPRD hingga kini tidak ada kejelasan yang pasti sesuai ketentuan UU no 40 tahun 2007 tntag perseroan terbatas pasal 68 dan 74.
  2. Berikan laporan terkait dengan kelestarian lingkungan hidup, karena setiap perusahaan wajib memberikan laporan dampak lingkungan hidup serta menjaga kelestariannya sebagaimana di jelaskan dalam PP no 47 tahun 2012 pasal 2, pasal 6 dan pasal 7.
  3. Segara bangun asrama mahasiswa lingkar tambang sesuai permen ESDM no 41 tahun 2016 tentang pembangunan dan pemberdayaan masyarakat pada kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara,pasal 6 huruf b, tiga.
  4. Penuhi hak Honor guru dan tenaga kesehatan dengan jumlah pertahun 5 juta per individu tanpa ada potongan pelatihan.
  5. Dana Bantuan pendidikan dari semester 1 hingga semester 14 sesuai permen Dikti serta penuhi Batuan study akhir mahasiswa.
  6. Pengadaan bus sekolah serta renovasi bangun sekolah yang rusak di lima kecamatan lingkar tambang PT NHM Halmahera Utara. hingga audens atau hering dua kali depan perusahan, bersama DPRD Halut.

“Tapi lagi-lagi pihak SP NHM beralasan belum mengantongi data sementara suda berpuluh tahun NHM beroperasi masa tidak ada data aneh,” pungkas Almin. (Red/CN)

Satgas Yonarmed 9 Kostrad Bantu Pemdes Bangun Tanggul Penahan Ombak di Desa Lovra

HALUT, CN – Satgas Yonarmed 9 Kostrad dalam kegiatan operasi sehari-hari melaksanakan kegiatan pembinaan teritorial di wilayah Maluku Utara (Malut). Salah satu kegiatan Binter tersebut Satgas Yonarmed 9 Kostad membantu Pemerintah Desa Lovra, Kecamatan Kao, Kabupaten Halmahera Utara (Halut) membangun tanggul penahan ombak.

Hal tersebut dijelaskan oleh Komandan Satgas Mayor Arm Andi Achmad Afandi S.Sos., M.Si. dalam rilis resminya yang dikeluarkan di Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara (11/6/2020).

Dalam rilis tersebut Komandan Satgas menjelaskan bahwa personel Pos 6 Kao SSK II membantu pemerintah Desa Lovra membangun tanggul penahan ombak. Dalam kegiatan tersebut personel Satgas Yonarmed 9 Kostrad bersama-sama dengan masyarakat setempat bekerja sama membangun tanggul ini. Tanggul ini dibuat untuk menahan air laut pada saat pasang. Dengan dibangunnya tanggul ini masyarakat tidak perlu khawatir lagi apabila air laut sedang pasang.

Kepala Desa Lovra, Steven mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh Satgas Yonarmed 9 Kostrad. Beliau berharap kerja sama yang baik ini dapat terpelihara dengan baik.

Komandan Kolakops Kolonel Inf imam Sampurno Setiawan mengatakan bahwa Satgas Yonarmed 9 Kostrad kami persiapkan untuk membantu setiap kesulitan rakyat yang berada di sekelilingnya.

“Dengan kehadiran kami, diharapkan dapat menciptakan keamanan dan mengurangi beban masyarakat yang berada di wilayah Maluku Utara,” terang Komandan Kolakops. (Red/CN)