SMP 1 Singkohor Butuh Bangunan Aula

Aceh Singkil, CN – SMP Negeri 1 di Kecamatan Singkohor butuh
Pembangunan gedung Serbaguna untuk persiapan kegiatan acara Sekolah Aula untuk anak siswa/siswi anak Sekolah di Kecamatan Singkohor Kabupaten Aceh Singkil.

Dari pantauan media ini, bersama Tokoh masyarakat menyampaikan, pendidikan di SMP Negeri 1 Singkohor wajar didirikan Aula atau gedung serbaguna.

Mahyidin S.pd, Kepsek SMP 1 Kecamtan Singkohor saat di temui (24/2/2021) di Ruang kerjanya menyampaikan, SMP 1 sangat membutuhkan Aula atau gedung serbaguna untuk kegiatan anak 2 sekolah.

“Pasalnya, kami sebagai mewakili Dewan Guru sangat mengarapkan Pemerintah Daerah Aceh Singkil atau pemerintahan pusat bisa mewujudkan pembangunan gedung Aula atau gedung serba guna di SMP 1 Kecamatan Singkohor Kabupaten Aceh Singkil,” tutup nya (Muklis CN)

Terancam Longsor, SDN Lae Riman Minta Pemerintah Bangun Talud Pengamanan

Aceh Singkil, CN – Kampung Lae Riman termasuk Kampung tertua di Kecamatan Simpang Kanan berdiri sebuah bangunan Gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Lae Riman terancam abrasi terbawa arus sungai Cirendang.

Pantauan media ini, Kampun Lae Riman yang sering di sebut Kampung Bulu Duri Pembangunan SDN Lae Riman sudah hampir di bibir sungai Cinendang sekitar 2 meter lagi akan terancam Longsor Wilayah Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil, jumat (26/2/2021).

Dewi Boang Manalu, Kepsek SDN Lae Riman saat di konfirmasi (26/2) membenarkan Gedung Sekolah tersebut saat ini mengharapkan perhatian Pemerintah, terutama Talud pengaman gedung Sekolah ini sebelum terjadi hal yang tak di inginkan.

Menurut Dewi, pembangunan Talud pengaman Sekolah sangat di harapkan kepada Pemerintah pada umumnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Singkil Propinsi Aceh dan pusat untuk memprogramkan dengan segera mukin agar keamanan dan kenyaman belajar siswa-siswi.

“Pasalnya di sekolah ini memang masih banyak kebutuhan. Seperti Kantor bahkan pagar Sekolah yang di belakang arah pinggir sungai Cenendang jarak antara sekolah di bibir sungai tersebut tambah lagi terkait pemintaan permohonan proposal sudah pernah kita ajukan
karena pembangunan Talud pengamanan itu di perkiraan anggaran tinggi miliaran rupiah maka proposal kami tujukan ke Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), kalau tidak salah di akhir Tahun 2018 atau di Tahun 2019,” jelas Dewi Bong Manalu. (Muklis CN)

Kekurangan RKB, SDN Lentong Butuh Perhatian Pemda

Aceh Singkil, CN – Gedung Sekolah Negeri Desa Lentong Kecamatan Kota Baru Kabupaten Aceh Singkil butuh perhatian Pemerintah Daerah (Pemda) Aceh singkil pemerintahan Aceh dan Pemerintahan Pusat.

Dari dokumen media ini dapat kan (23/2/2021) pembangunan gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kampung Lentong masih jauh ketinggalan seperti Ruang Belajar (Rumber) dalam senam pagi juga Tempat pembangunan air kecil dan besar (MCK)

Asmidar S.pd kepala sekolah dasar
(SDN) Lentong saat di konfirmasi, Selasa (23/2) menuturkan pada media ini tentang kondisi pembangunan sudah mulai bocor atapnya yang sangat di khawatirkan disaat musim hujan.

“Di halaman sekolah tempat berbaris dan senam pagi becek dan licin sekali saat kasihan anak -anak siswa/siswi kita dan harapan kita kepada pemerintah Daerah Aceh Singkil dan propinsi Aceh juga dan pemerintahan Pusat membangun gedung sekolah baru yang permanen, kalau bisa pemerintah membangun gedung sekolah baru beton sampai keatas agar bisa bertahan lama dan siswa/siswi belajar nyaman. Memang sekolah dekat kecamatan kota baru masak jauh ketinggalan dari Sekolah di pelosok
Desa,” jelas Asmidar (Muklis CN)

Dinilai Asal Jadi, Bangunan SDN Ladang Bisik Diduga Jatah Bupati Aceh Singkil

Aceh Singkil, CN – Pembangunan SD Ladang Bisik Kecamatan Kuta Baharu diduga asal jadi. Pasalnya, bangunan yang baru siap tersebut mengalami retak dan terkesan asal jadi yang harus jadi perhatian pemerhati pendidikan.
Dimana, pembunganan tersebut sudah mengalami retakan di beberapa bagian bangunan. Padahal, bangunan tersebut baru dibuat, namun sudah mengalami retak.

Andika selaku mahasiswa Pemerhati Pendidikan Aceh Singkil menyayangkan adanya temuan tersebut. mengingat bangunan yang baru dibangun sudah retak dan ada indikasi tidak sesuai dengan spesifikasi.

“Saya berharap agar kontraktor yang bertanggung jawab di bangunan tersebut dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dapat ditegur dan diberi sanksi oleh Bupati Aceh Singkil, agar tidak terjadi lagi kedepannya hal seperti ini,” ujar Andika, Jumat, (5/2/2021).

Tambah Andika, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan agar lebih jeli dalam mengawasi hal-hal pembangunan seperti ini. Pasalnya, dalam keterangan kontraktor, sudah dilakukan pengecekan dalam penyelesaian bangun tersebut. Namun tidak ada temuan keretakan bangunan sebagaimana yang penyampaian yang dilontarkan.

“Dan lagi-lagi dalam keterangan kontraktor yang kami baca di berbagai media bahwa kontraktor menyeret-nyeret nama Bupati Aceh Singkil. Kontraktor menyatakan bahwa “ini adalah proyek orang nomor 01 di Aceh Singkil“. Hal ini disampaikan melalui telepon seluler ke beberapa awak media. Hal ini perlu diperjelas kepada masyarakat. Sebab, dalam tutur tersebut banyak sekali nantinya pemikiran yang mungkin salah dalam menanggapi dan juga siapapun yang memegang pekerjaan itu harus bertanggungjawab dan mempebaikinya, walaupun orang nomor satu di Aceh Singkil demi menunjang dunia Pendidikan kita bisa maju,” tegasnya.

Jika hal ini terjadi, Sambung Andika, sama saja Bupati dan Wakilakil Bupati mengkonversi kegagalan-Nya karena dalam visi-misi DULSAZA adalah salah satunya cerdas. Namun jika hal ini terus terjadi, maka terkesan jauh api dari panggang.

“Saya menilai Dinas Pendidikan tidak kompeten dalam melakukan pengawasan dalam pembangunan tersebut dan ada indikasi Kong kali Kong disitu demi meraih keuntungan yang berlipat-lipat,” tegasnya lagi.

Walaupun pada nyatanya, bangunan tersebut akan diperbaiki. Ungkap Andika, namun hal tersebut tentu membutuhkan waktu yang menyebabkan terganggunya proses belajar yang seharusnya siswa sudah bisa menikmati ruangan baru.

“Atau memang Bupati sengaja menunjuk Kadis Pendidikan dan Kebudayaan supaya dunia pendidikan semakin hancur,” tutupnya. (Muklis CN)

Baru 6 Bulan Dibangun, Dinding RKB SDN 2 TA 2020 Retak

Aceh Singkil, CN – Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) Sekolah Dasar Negeri 2
Sanggar Beru Blok 15 sumber dana
DAK Tahun 2020 dengan jumlah
Pagu anggaran Rp 360.000.00 di
Desa Sanggar Beru Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil awal kerja 5 Juli 2020 sampai dengan selesai 31 Januari 2020.

Dari pantauan media ini terdapat
Sekolah Baru di bangun terdapat Retak-retak pada dinding bangunan. Padahal, bangunan tersebut dibangun baru 6 bulan lamanya.

Sementara itu, Kepsek, Sapta Priatini di saat konfirmasi dikantornya pada Senin
(1/1/2021) mengenai Sekolah Baru di bangun lalu itu terjadi retak-retak pada dinding. Ia mengatakan terimakasih.

“Terimakasih atas memperhatikan
Sekolah kami,” singkatnya. (Muklis CN)

Ganti Pj Gecik Desa Tanah Merah, Ketua PN Aceh Singkil Angkat Bicara

Aceh Singkil, CN – Ketua Pengadilan Negeri (PN) Aceh Singkil ikut angkat bicara terkait dengan persoalan pergantian Pj Kepala Kampung/Gecik Desa Tanah Merah Kecamatan Gunung Meriah Aceh Singkil.

Ketua PN, H.Hamzah sulaiman,SH kepada wartawan menuturkan, Senin (1/2/2021) bahwa mereka bagian dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh Singkil juga ikut memantau dalam perkembangan situasi Daerah. Kemudian beberapa hari yang lalu ada beberapa masyarakat Tanah Merah datang.

“Kami meminta permasalahan ini secepatnya di selesaikan dan menjadi Bom waktu. Saya juga akan segera sampaikan hal ini  kepada Bupati Aceh Singkil agar segera di tindak lanjuti. Sebab, kita malu urusan begini saja, kita mau situasi sekarang aman dan nyaman, jangan habis energi kita urusan yang begini,” tegas Ketua PN.

Terpisah, Kepala Bagian Pemerintahan (Kabag Pem) Aceh Singkil mengatakan, pada Rabu 27 Januari 2021, ada rapat di Kantor Bupati Aceh Singkil. Rapat pembahasan tentang persoalan Pj Gecik Tanah Merah. Rapat tersebut di hadiri Kabag huykum, Camat Gunung Meriah, Kadis DPMK, Asisten Satu dan Bupati.

“Pembahasan dalam rapat tentang, laporan yang Tiga point itu, singkat kata. Hasil rapat itu pak Camat akan mengkomfirmasi ke masyarakat Desa, itu lah keputusan kemarin,” tutur Hijrin.

“Jadi pada Senin (1/2/2021), Camat Gunung Meriah turun ke desa untuk melaksanakan rapat, jadi setelah itu kan ada laporannya, jadi kita tunggu lah apakah pak camat menindak lanjuti dari laporan  itu di pertemuan desa apa laporannya nya kita tunggu itu,” ucap Kabag Pem. (Red/CN)