SEOUL, CN – Istri mantan Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol, Kim Keon-hee, dilaporkan menolak berbicara kepada penyidik khusus saat diperiksa pada Kamis (14/8/2025). Kim ditangkap sehari sebelumnya, Rabu (13/8), terkait sejumlah dugaan pidana yang dilakukan selama menjabat sebagai ibu negara.
Penangkapan ini menjadikan Yoon Suk-yeol dan Kim Keon-hee sebagai pasangan mantan presiden dan ibu negara pertama yang dipenjara secara bersamaan di Korsel. Yoon sebelumnya dijebloskan ke penjara atas tuduhan pemberontakan terkait darurat militer yang ditetapkannya pada Desember 2024 lalu.
Asisten Jaksa Khusus Korsel, Moon Hong-ju, menyebut Kim Keon-hee dipanggil untuk dimintai keterangan terkait dugaan campur tangan dalam pemilu dan nominasi anggota dewan. Namun, ia memilih bungkam selama hampir empat jam pemeriksaan.
“Tersangka menggunakan haknya untuk tetap bungkam atas sebagian besar tuduhan. Karena itu, penyidikan diakhiri lebih awal,” ujar Moon Hong-ju, dikutip Yonhap.
Kim Keon-hee saat ini menghadapi 16 tuntutan pidana, termasuk dugaan campur tangan pemilu, suap, gratifikasi dari Gereja Reunifikasi, hingga manipulasi harga saham yang melibatkan perusahaan dealer mobil BMW, Deutsch Motors.
Sejak ditahan di Rumah Tahanan Seoul Selatan, Kim ditempatkan dalam sel isolasi berukuran 6-10 meter persegi dengan fasilitas sederhana. Ia mendapat makanan yang sama dengan tahanan lain, namun pihak rumah tahanan membatasi interaksinya dengan penghuni lain.
Tim penyidik khusus berencana kembali memanggil Kim Keon-hee pada Senin (18/8) mendatang untuk pemeriksaan lanjutan. (Hardin CN)





Komentar