Halsel, CN : Mencerdaskan kehidupan bangsa yang termaktub dalam pembukaan Undang – Undang Dasar 1945 bukan sesederhana yang sering diucapkan, iya harus ditunjang dengan fasilitas dan infastruktur pendidikan yang harus memadai demi anak bangsa Indonesia bagian timur.
Hal itu dialami puluhan pelajar SMP Negeri 12 Halsel dan SMA Negeri 10 Halsel di Desa Ngute – Ngute, Kecamatan Kayoa Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Provinsi Maluku Utara
Informasinya, untuk berangkat ke sekolah para pelajar harus berjuang menyebrangi laut menggunakan perahu katinting milik desa karena belum ada akses transportasi darat. Apalagi jika cuaca dan gelombang laut yang tidak bersahabat maka para pelajar di desa Ngute – ngute tidak bisa sekolah.
Kepala Desa Ngute – ngute, Muin Abdurahim, menyampaikan, memang karena tidak ada akses darat, para siswa/siswi SMP dan SMA yang berasal dari desa Ngute – ngute yang sedang menimba ilmu di desa Laluin Kec. Kayoa Selatan harus berjuang melalui laut. Sehingga melihat kondisi itu, masyarakat dan pemerintah desa mendorong pengadaan perahu katinting untuk dijadikan alat transportasi mereka.
” Anak SMP dan SMA sekolah di Kecamatan tepatnya di desa Laluin. Untuk sekolah para siswa harus melewati lautan olehnya itu lewat DD, Pemerintah Desa dalam merancang APBdes, mengalokasikan anggaran utuk pengadaan Bodi katinting, Alhdulillah mulai tahun 2018 sudah gunakan hingga sekarang, ” ungkap Kades Ngute – Ngute, Muin Abdurahim ketika dihubungi cerminnusantara.com via whatshap, Senin (26/08/19).
Muin menilai Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan harus menyentuh kondisi yang dialami puluhan pelajar itu agar dapat menimbah ilmu dengan baik.
” Saya berharap kepada pemerintah agar bisa memperhatikan kondisi yang ada. Kami meminta Pemerintah Kabupaten buat pengadaan perahu fiber yang lebih besar lagi karna katinting yang ada tidak mampu menampung semua siswa,” harap Mantan Aktivis IMM Cabang Ternate itu.
Muin menilai setidaknya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Halsel mengupayakan berdirinya sekolah di wilayah yang aksesnya jauh dengan desa – desa tetangga di Kec. Kayoa Selatan.
” Atau paling tidak melalui Dinas Pendidikan agar bisa membuka dan membangun SMP dan SMA sederajat demi kelancaran pendidikan dan masa depan anak – anak kita bersama untuk pemegang estafet selanjutnya di NKRI, ” tutup Muin. (red)
Komentar