Cermin Nusantara

Anggota DPRD Kepsul Malas Berkantor, BK Akan Tindak Tegas

SANANA, CN – Ada beberapa oknum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) di duga malas berkantor dan tidak disiplin dalam kegiatan – kegiatan DPRD Sula.

Hal ini di katakan oleh Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kepsul, Ihsan Umaternate saat di wawancari oleh pewarta media ini di depan kantor Bupati lama, Selasa (13/07/2021)

Ketua BK Ihsan Umaternate, mengatakan bahwa iya memeng benar saya sudah mendengar hal itu, hanya saja belum ada laporan resmi dari Ketua Komisi atau AKD lain

Apa bila ada laporan resmi dari Ketua Komisi dan AKD lain sesuai dengan kehadiran – kehadiran mereka di absen, maka BK akan tindak lanjuti lapor Ketua Komisi dan AKD,” bebernya.

Oleh karena itu, lanjut Ihsan, ada laporan resmi maka BK akan dalami pelanggaran – pelanggaran yang di lakukan oleh anggota DPRD Kab. Kepuluan Sula, sesuai dengan kode etik DPRD,” ungkapnya.

Untuk sementara ini BK hanya menunggu laporan resmi dari komisi dan Akd. Setelah kami terima laporan resmi maka kami akan tindak tegas,” tutup. (Is/CN)

Ketua AWAS Halsel Sesalkan Oknum Kepala Desa Nyonyifi Hina Wartawan

HALSEL, CN – Ketua Aliansi Wartawan Saruma (AWAS) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) menyesalkan dugaan tindakan yang dilakukan oknum Kepala Desa Nyonyifi Kecamatan Bacan Timur, Guntur Idris terhadap wartawan, Husain Yusuf.

“Apapun dalihnya, mengancam dan atau mencaci maki wartawan karena karya jurnalistiknya itu tidak dapat dibenarkan dan ditolerir. Baik dari sisi hukum positif Negara maupun hukum agama,” tegas Ketua AWAS Halsel, Sadam Hadi kepada cerminnusantara.co.id, Selasa (13/7/2021).

Sadam menambahkan, seharusnya jika ada pihak yang merasa dirugikan melalui pemberitaan, dapat diminta klarifikasi ataupun hak jawab terkait pemberitaan tersebut, bukan malah membuat gaduh dan melontarkan kata-kata penghinaan wartawan di depan umum. Apalagi didepan masyarakat sendiri.

“Kami atas nama pengurus AWAS Halsel menyesalkan adanya kasus ini. Jika saudara Guntur Idris (pelaku) merasa dirugikan karena berita yang publikasi, maka silakan klarifikasi, bukan mengamuk dan mencaci maki kepada wartawan. Karena itu namanya melecehkan,” ujarnya.

Ketua AWAS Halsel periode 2021-2026 itu menegaskan, tindakan menghalangi kegiatan jurnalistik jelas diatur di dalam Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999 pada Pasal 18 Ayat (1) yang menyebutkan, bahwa setiap orang yang secara melawan hukum dengan sengaja melakukan tindakan yang berakibat menghambat atau menghalang-halangi pelaksanaan ketentuan Pasal 4 ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp 500 juta.

“Sangat jelas bahwa wartawan dalam melaksanakan tugasnya dilindungi oleh Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999,” sebut wartawan Seputar Malut itu.

Meski begitu, Sadam menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan somasi terlebih dulu dan apabila tidak ada iktikad baik, maka kemungkinan akan dilaporkan kejadian tersebut pada pihak penegak hukum.

Oleh sebab itu, Sadam juga mendesak kepada Bupati Halsel, Usman Sidik dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), Bustamin Soleman segera mengevaluasi atas sikap tak terpuji yang ditunjukkan Kades Guntur.

“Saya berharap Pak Bupati dan Kepala Dinas PMD Halsel segera memanggil yang bersangkutan untuk dievaluasi atas sikap tak terpuji yang ditunjukkan di depan masyarakat kepada wartawan,” pintanya.

Sekedar diketahui, Husain Yusuf merupakan Kepala Biro Halsel wartawan media online Haluanmalut.com dan sebagai Pengurus AWAS Halsel. (Red/CN)

Diduga Tak Terima Diberitakan, Oknum Kades Nyonyifi Caci Maki Wartawan

HALSEL, CN – Sikap seorang oknum Kepala Desa di Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Maluku Utara ini memang tak pantas ditiru. Sebab, bukannya memberikan contoh yang baik, ia justru mengamuk didepan umum.

Karena diduga tak terima diberitakan, Oknum Kepala Desa Nyonyifi Kecamatan Bacan Timur, Guntur Idris malah berkata kasar dan mencaci maki kepada wartawan.

Kata-kata yang tak pantas itu dilontarkan kepada wartawan Biro Halsel, Husain Yusuf dari salah satu media online, Haluanmalut.com.

Dalam video viral yang diterima cerminnusantara.co.id, Selasa (13/7/2021), berdurasi 01.05 menit, terlihat Kades Guntur marah-marah dan mengeluarkan kata bodoh terhadap wartawan, Husain Yusuf.

“Tai, saya akan ke Jakarta untuk lapor, nanti baru lihat, saya yang game atau kamu yang game,” ancam Guntur dengan suara keras kepada wartawan dihadapan puluhan masyarakat serta Tokoh agama Desa Nyonyifi.

Padahal peran dan tanggung jawab seorang jurnalis adalah melakukan wawancara kepada narasumber demi memperoleh informasi akurat untuk disampaikan ke publik.

Sehingga di dalam video tersebut, Husain Yusuf mengatakan bahwa sebelumnya, dirinya berupaya mewawancarai Kades Guntur terkait informasi yang dikeluhkan masyarakat. Akan tetapi, Kades Guntur diduga menolak.

“Saya sebagai Jurnalis menjalankan tugas wawancara, tapi kalian tidak mau,” jelas Husain.

Bahkan Husain juga menyarankan kepada Guntur untuk mengajukan hak jawab.

“Kalau merasa tidak puas dengan isi berita, silahkan diklarifikasi,” ujar Husain dalam Video tersebut.

Diketahui, sebelumnya ada sejumlah dugaan kasus yang diberitakan atas keluhan masyarakat yakni, salah satunya Diduga Tidak Transparan, Inspektorat Halsel Diminta Audit Dana Desa Nyonyifi.

Hingga berita ini dipublish, Kades Guntur ketika dikonfirmasi melalui via telepon seluler dengan nomor 08233320xxxx tidak aktif. (Red/CN)

Pagar Kantor Desa Loleo Mekar Dirusak, Polisi: Tetap Ditindak

HALSEL, CN – Sikap tak terpuji kembali ditunjukkan mantan Kepala Desa, Syukri Kader dan mantan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Jarnawi Kader bersama Gajali H selaku Kaur Desa. Kedua Pemerintah Desa dan Mantan BPD itu melakukan pengerusakan Pagar Kantor Desa Loleo Mekar Kecamatan Kasiruta Timur Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Provinsi Maluku Utara (Malut).

Bahkan salah seorang adik Kepala Desa, Musri Kader juga diduga kuat ikut terlibat. Insiden pengerusakan Pagar Kantor tersebut terjadi pada Senin (12/7/21) kemarin.

“Sebelumnya, mereka semua ke Kantor Desa. Setelah itu, tiba-tiba Musri Kader (Adik Kades) datangkan mesin langsung Sensor Pagar Kantor Desa,”aku salah seorang warga yang namanya tidak dikorankan melalui via telepon seluler.

Tak hanya itu, bahkan Tiang Bendera Merah Putih juga ikut didorong hingga roboh.

“Tiang Bendera juga mereka dorong hingga roboh. Padahal masih ada Bendera,” cetusnya.

Sikap Brutal yang dilakukan itu diduga Syukri Kader tak menerima lantaran dirinya dicopot dari Jabatannya sebagai Kepala Desa dan gantikan Anis Iskandar Alam sebagai Plt Kades Leleo Mekar. Syukri dicopot pada Rabu 7 Juli 2021 kemarin atas dugaan penyelewengan Dana Desa yang diduga mencapai ratusan juta rupiah.

Sementara itu, Kapolsek Bacan Barat, IPDA Hasan Wahab ketika dikonfirmasi membenarkan terkait kejadian pengerusakan Pagar Kantor Desa Loleo Mekar tersebut.

“Laporan sudah masuk tadi malam,” kata Hasan.

Hasan bilang, untuk Desa Leleo Mekar Kecamatan Kasiruta Timur, Kabinkam Tibmas sementara mendampingi Tim Covid-19, namun selaku Kapolsek yang membawahi sudah mengarahkan pagi tadi untuk segera mengecek kronologi dan motif kejadiannya seperti apa.

“Saya sudah arahkan pagi tadi untuk cek kejadian dan motifnya,” papar Kapolsek Bacan Barat IPDA Hasan.

Sehingga dirinya menegaskan, tetap melakukan proses hukum yakni penyidik melakukan penyelidikan terhadap kejadian pengerusakan Kantor Desa Leleo Mekar.

“Iya tetap ditindak sesuai penyelidikan,” tandasnya. Sembari menyebut bakal memeriksa saksi-saksi yang berkaitan dengan kasus pengrusakan itu. (Red/CN)

Jelang Idul Adha, Pemkab Kepsul Siapkan 10 Ekor Sapi Kurban

SANANA, CN – Menjelang hari Raya Idul Adha, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Maluku Utara, menyiapkan 10 ekor sapi untuk dikurbankan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Idham Umamit, saat dimintai keterangan di ruang kerjanya, Senin (12/07/2021)

“Sebenarnya untuk saat ini baru dari Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kepsul, menyiapkan 10 ekor sapi, untuk di kurban

Selanjutnya, Besok baru di adakan rapat bersama Panitia Hari – Hari Besar Islam (PHBI) serta Pimpinan OPD Pemkab Sula, baru menentukan berapa oker sapi yang akan di kurban, tetapi saat ini Kesra baru siap 10 ekor sapi kurban.

Seandainya kalu besok di ada rapat bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yang masi ingin untuk berkurban berarti ada penambahan kurban, nanti besok kita lihat,”ungkapnya.

Idham, menambahkan bahwa kalu ada yang mau berkorban “Insa Allah besok baru kita rapat, dan kalu ada yang mau berkurban berarti itu sumbangan pribadi atau dari organisasi OPD Masing – masing tetapi harus di daftarkan melalui PHBI, agar terdata secara rapi,

“Untuk pengadaan hewan qurban yang di sediakan oleh Pemda Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), hanya 10 ekor kurban, karena anggaran di refokusing kemarin, kalu tahun lalu itu 12 ekor kurban,” tuturnya.

“Ditambahkan Idham, untuk pelaksanaan pemotongan hewan kurban akan tetap menerapkan prokes yang ketat dan juga akan tetap mengawasi agar tidak terjadinya kerumunan pada saat proses pemotongan.

Mengenai pelaksanaan Salat Idul Adha, Idham Umamit menjelaskan telah membuat surat edaran yang menyampaikan bahwa pelaksanaan Salat dianjurkan untuk tidak dilakukan di lapangan.

Pelaksanaan Solat Idul Adha di semua Masjid akan di buka, untuk perayaan solat Idul Adha, agar jangan berkerumanan di satu mesjid saja, misalkan semua solat di mesjid rayah, maka itu pasti berkerumunan, dan untuk di seluruh mesjid untuk melaksanakan Idul Adha, harus menerapakkan prokes kesehatan, sesuai anjuran pemerintah pusat,”tutup. (Is/CN)

Harita Berikan Bantuan Truck Sampah ke Pemkot Ternate

TENATE, CN – Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara menerima 1 unit truk sampah dari perusahaan pertambangan dan hilirisasi Harita Nickel. Truk sampah tersebut diberikan secara resmi oleh Direktur Utama Trimegah Bangun Persada Donald J Hermanus kepada Walikota Ternate M. Tauhid Soleman di Kantor Wali Kota Ternate (12/7/2021)

Wali Kota Ternate Tauhid Soleman mengungkapkan, dukungan dari Harita Nickel sangat membantu dalam menyukseskan Program Ternate Bersih yang dicanangkan oleh Pemkot. Program yang menjadi prioritas dalam 100 hari kerja ini salah satunya adalah dengan merevitalisasi dan menambah unit kebersihan kota.

“Kami sangat berterima kasih kepada Harita yang telah mendukung Kota Ternate dalam mewujudkan Program Ternate Bersih. Dukungan truk ini akan sangat bermanfaat. Ini merupakan lanjutan dari kerja nyata yang diinisiasi oleh Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Maluku Utara M Hasyim Daengbarang saat beliau menjabat sebagai Pejabat (Pj) Wali Kota Ternate,” ujar Tauhid saat menerima dukungan truk sampah.

Tauhid menambahkan, Program Ternate Bersih tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak. Ini merupakan salah satu kerja sama yang baik antara pihak perusahaan swasta dan pemerintah. “Meskipun Harita beroperasi di Halmahera Selatan, namun perhatiannya terhadap Kota Ternate tetap ada. Semoga keberadaan Harita di Maluku Utara semakin memberikan dampak positif kepada semua pihak,” tambah Tauhid.

Sementara itu, Donald J Hermanus yang mewakili manajemen Harita Nickel menyampaikan, semoga bantuan truk sampah ini dapat membantu mewujudkan Program Ternate Bersih.

“Ternate Bersih sangat penting karena keberadaan Ternate sebagai pintu gerbang Maluku Utara” tutup Donald.
Kegiatan yang berlangsung sederhana di Kantor Wali Kota ini ditutup dengan penyerahan truk sampah berwarna hijau. Seluruh rangkaian kegiatan dilaksanakan dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan.

Tentang Harita Nickel
Harita Nickel merupakan bagian dari Harita Group yang beroperasi di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Harita Nickel memiliki IUP Pertambangan dan juga pabrik peleburan (smelter) serta pemurnian (refinery) nikel yang terintegrasi di Obi.

Komitmen Harita Nickel dalam hilirisasi sumber daya alam ditunjukkan dengan beroperasinya smelter Megah Surya Pertiwi (MSP) sejak 2016 dengan memanfaatkan potensi nikel yang dikelola oleh Trimegah Bangun Persada (TBP) dan Gane Permai Sentosa (GPS) yang semuanya terletak di Pulau Obi.

Melalui Halmahera Persada Lygend (HPAL), Harita Nickel melakukan pengolahan dan pemurnian nikel dengan teknologi hidrometalurgi High Pressure Acid Leach. Teknologi HPAL mampu mengolah nikel kadar rendah yang selama ini tidak diolah menjadi produk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP). Dengan proses berikutnya dapat diolah menjadi Nikel Sulfat (NiSO4) dan Kobalt Sulfat (CoSO4) yang merupakan bahan baku baterai kendaraan listrik. Teknologi ini merupakan yang pertama di Indonesia. (Red/CN)