Patut Dicontoh, Husain Alting Sjah Peluk Hangat ke Orang yang Menyerangnya di Medsos 

HALUT, CN – Sikap Sultan Tidore, Husain Alting Sjah, benar-benar luar biasa. Dimana, Husain Alting Sjah merupakan sosok pemimpin yang patut dicontoh. Meski menghadapi serangan, ia tidak menyimpan dendam kepada siapapun.

Salah satu contohnya adalah Ketua KNPI Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Mirzan Salim, yang sebelumnya menyerang Husain melalui komentar di Media Sosial (Medsos) Facebook.

Dari komentar tersebut menjadi perbincangan publik dan sempat dibawa ke ranah hukum oleh Jaringan Mahasiswa Nuku (dJAMAN) Maluku Utara. Namun, Husain menganggap itu hanyalah hal biasa.

Ia bahkan memeluk ke orang yang menyerangnya itu, dengan hangat dan tersenyum saat bertemu usai kegiatan Silaturahmi Canga Muda di Tobelo, Halut.

Mirzan telah menunggu Husain di sekitar lokasi kegiatan, memilih untuk bertemu langsung dan diantar Juru Bicara Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Husain Alting Sjah-Asrul Rasyid Ichsan, Muis Djamin.

“Ou (Husain Alting Sjah) adalah pemimpin yang patut dicontoh. Meskipun diserang, ia tetap tersenyum dan memaafkan orang-orang yang menyerangnya. Kalau pemimpin lain, pasti Mirzan sudah dipolisikan, tapi berbeda dengan Ou. Inilah pemimpin yang diharapkan untuk Maluku Utara ke depan. Ini juga menunjukkan Sultan Husain pemimpin yang tidak alergi kritik, menjadikan kritik sebagai nutrisi serta menghargai kebebasan berpendapat,” ujar Muis Djamin. (Hardin CN)

Ketua Tim Pemenangan Halut Pastikan Calon Anggota DPD RI Sarka Eladjouw Raih Suara Terbanyak 

HALUT, CN — Dukungan demi dukungan dari warga dan sejumlah di Tokoh di Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Provinsi Maluku Utara (Malut), terhadap Calon anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Malut Nomor 15 Sarka Eladjouw terus berdatangan.

Puluhan Tokoh yang terdiri dari Tokoh agama, Tokoh Adat dan Tokoh Masyarkat di sejumlah Kecamatan yang ada di Galela dan Tobelo menyatakan dukungan untuk memenangkan Sarka Eladjouw pada Pileg 14 Februari 2024 mendatang.

Pantauan cerminnusantara.co.id, sejumlah Tokoh di Kecamatan Galela Selatan, Kecamatan Galela Barat, Kecamatan Galela Utara, Kecamatan Tobelo Kecamatan Tobelo Utara dan Kecamatan Tobelo Selatan menyatakan komitmen secara bersama-sama untuk memenangkan Putra Togale Malut, Sarka Eladjouw.

Rasid Repe, Tokoh Agama di Ibu Kota Kecamatan Galela Utara Desa Salimuli menuturkan, pihaknya bersama warga disejumlah Desa yang tersebar di Daerah Galela akan berjuang dengan segala upaya mengantarkan Sarka Eladjouw ke Kursi DPD-RI periode 2024-2029.

Hal itu disampaikan Tokoh Agama kalangan Muslim itu lantaran menilai kesungguhan Sarka Eladjouw dalam menjangkau seluruh Desa guna melakukan silaturahmi politik dan mendengar secara langsung keluhan warga.

Menurutnya, anggota DPD RI yang telah diberikan mandat sebelumnya belum mampu memperjuangkan apa yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat.

“Sehingga di kesempatan kali ini, kita secara bersama-sama mengusung orang kita yang baru yaitu pak Sarka Eladjouw. Harapan kami, dukungan yang diberikan ini bisa mengantarkan Saudara Sarka Eladjouw menjadi Legislator DPD RI di Senayan nantinya,” harapnya, Rabu (17/1/2024).

Sementara itu, Satu Tokoh Masyarkat Desa Tanjung Niata Kecamatan Tobelo Tengah, Benny mengungkapkan, upaya Calon anggota DPD RI Nomor Urut 15 Sarka Eladjouw menyambangi masyarakat di wilayah-wilayah Nasrani adalah bagian dari karakteristik dan tipe orang baik.

“Mode orang baik seperti itu, datang langsung bersilaturahmi beri tahu dan bertatap muka dengan masyarkat. Ini merupakan wujud dari jiwa dan pribadi politisi yang berjiwa mulia,” cetus Benny.

Dalam penuturannya menambahkan, penyampaian program-program unggulan yang akan diusungnya jika terpilih dalam sosialisasi politik, itu merupakan program terbaik yang punya korelasi dengan pembangunan di Daerah Malut. Sehingga kata dia, para Tokoh masyarakat dan warga di Daerah Galela dan Tobelo akan memberikan dukungan suara sebanyak mungkin untuk memenangkan Ketua Barisan Muda Togale (BMT) Malut, Sarka Eladjouw.

“Dukungan terhadap sosok yang menjadi harapan baru kita ini akan terus mengalir hingga pada Tanggal 14 Februari nanti, ” terangnya.

Terpisah, Ketua Tim pemenangan Halut Haris Suben saat diwawancarai mengungkapkan, dari hasil sosialiasi untuk Sarka Eladjouw dalam kampanye tertutup ini, dapat dipastikan Sarka Eladjouw meraih suara terbanyak di Halut.

“Dari semua titik yang telah disentuh dengan melihat antusias dan dukungan warga dari Daerah Tobelo dan Galela, suara puluhan ribu bisa di raih oleh senator Maluku Utara,” tegasnya mengakhiri. (Shain CN)

Kampanye Tertutup, Sarka Eladjouw Disambut Antusias Puluhan Warga Desa Igobula

HALSEL, CN – Calon anggota DPD RI Dapil Provinsi Maluku Utara (Malut) Nomor urut 15 Sarka Eladjouw disambut puluhan warga Desa Igobula Kecamatan Galela Selatan Kabupaten Halmahera Utara (Halut).

Kedatangan Senator Malut Sarka Eladjouw di Desa Igobula ini pukul 10.00 WIT. Seusai tiba di Posko pemenangan, Calon anggota DPD RI ini kemudian melakukan rangkaian kampanye yang dimulai dari sosialisasi nomor urut hingga penyampaian edukasi politik kepada warga.

Terpantau, sejumlah warga yang berada di Desa setempat antusias mendengar penyampaian sosialiasi politik.

Hadir dalam kesempatan itu, Tokoh Pemuda, Tokoh Agama dan Tokoh masyarkat serta sejumlah Relawan Tim Pemenangan Sarka Eladjouw.

Ketua Barisan Muda Togale (BMT) Malut itu, dalam kegiatan sosialisasinya menyampaikan rasa harunya atas sambutan yang diberikan warga.

“Terimakasih saya ucapkan kepada saudara saya, orang tua saya yang berada di Desa Igobula ini atas sambutan hangat dan sangat istimewa ini, saya merasa bangga atas apa yang telah di persembahkan semua keluarga saya di Desa Igobula ini,” ucapnya, Rabu (17/1/2024).

Usai menggelar pertemuan dan penyampaian sosialisasi, Sarka Eladjouw kemudian melangsungkan pertemuan dengan Milenial sesepuh dan Takoh-tokoh penting di Desa tersebut. (Shain CN)

Maksimalkan Kemenangan, Calon Senator Sarka Eladjouw Gelar Kampanye Tertutup di Halut

HALUT, CN – Calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI), Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Maluku Utara (Malut) Nomor Urut 15 Sarka Eladjouw terus memaksimalkan target kemenangan dengan membentuk Tim relawan disejumlah Kecamatan di Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Selasa (16/1/2024).

Kampanye tertutup yang digelar Senator Malut Sarka Eladjouw yang disertai beberapa koordinator Kecamatan itu, menyisir beberapa Kecamatan wilayah lingkar Tambang dan Kecamatan Wilayah Perkotaan Tobelo Halut.

Dalam kegiatan safari politik yang digelarnya, Sarka Eladjouw menyasar Desa Akelamo Cibo Kecamatan Kao Teluk, Desa Kao Kecamatan Kao Induk, Desa Togoliua Kecamatan Tobelo Timur dan Desa Tobe Kecamatan Tobelo Selatan.

Saat melakukan sosialisasi, pria kelahiran Desa Anggai Kecamatan Obi itu menyampaikan visi-misi yang nantinya akan dilaksanakan setelah terpilih menjadi anggota DPD RI periode 2024-2029.

Dalam penuturannya, Sarka Eladjouw menyatakan siap memperjuangkan pemerataan pembangunan di Provinsi Malut. Masalah pembangunan dan peningkatan ekonomi, Sarka Eladjouw bilang bahwa akan menjadi salah satu hal yang disuarakannya, jika berhasil menjadi anggota DPD RI.

“Selain memperjuangkan pemerataan ekonomi kita, juga nantinya akan memperjuangkan kebutuhan komunikasi masyarakat dalam rangka memudahkan kebutuhan komunikasi. Dan ini akan saya perjuangkan dengan segala resiko,” jelas Senator Malut Sarka Eladjouw.

Adanya komitmen memperjuangkan kebutuhan komunikasi warga ini, cetusnya, disebabkan banyak Desa-desa yang belum tersentuh kebutuhan komunikasi.

Selain itu, dirinya secara pribadi akan selalu memberanikan diri membuka ruang komunikasi kepada seluruh warga. Hal tersebut telah dilakukannya dengan mencantumkan nomor handphone pribadinya pada Kalender dan Stiker yang dijadikan alat peraga kampanye.

“Kita turun langsung bertatap muka dengan masyarkat dan melihat serta mendengar langsung apa yang menjadi kebutuhan dan keluhan warga yang paling mendasar. Selain itu, secara langsung memberikan nomor telefon pribadi saya yang dicantumkan di Kalender dan Kartu Nama,” tuturnya.

Disela-sela memberikan sosialisasi dan kampanye tertutup, Ketua Barisan Muda Togale (BMT) Malut itu tak luput memberikan edukasi tentang Tugas dan Fungsi DPD RI. Sebab menurutnya, masih banyak pemilih saat ini yang belum memahami tentang hal tersebut.

“Saat ini, banyak masyarkat yang belum memahami Tugas dan Fungsi DPD RI. Sehingga dalam kegiatan kampanye ini, kami juga terus memberikan edukasi dan pemahaman kepada warga. Hal ini juga dilakukan agar masyarakat tidak salah dalam memberikan hak pilihnya,” tukas Calon Senator Sarka Eladjouw. (Shain CN)

Mudahri Bantah Tudingan Haramkan Bantuan Comdev ke Masjid Soma

HALUT, CN – Koordinator Comdev PT Nusa Halmahera Minerals (PT NHM) Kecamatan Malifut Kabupaten Halmahera Utara (Halut) Provinsi Maluku Utara (Malut), Mudahri Hi. Kader membantah keras tudingan salah seorang warga Desa Soma Kecamatan Malifut bernama Muhajir M. Sehe. Dimana, Muhajir yang sebelumnya mengatakan bahwa Mudahri mengharamkan dana bantuan Comdev di sumbangkan ke Mesjid. Muhdari bilang, yang diharapkan adalah warga penerima bantuan terima uang kes atau uang tunai langsung.

Kepada media ini, Muhdari menjelaskan, untuk Dana PPN atau dana program masyarakat Desa Soma, itu melalui Musyawarah Umum, namun yang dapat disepakati adalah Material untuk kebutuhan perumahan penduduk. Setelah realisasi, barulah Dana tersebut  diberikan ke pihak ketiga atau kontraktor, tapi proses Dana Material itu, turun duluan, baru sistemnya  penagihan.

“Kami di perusahan, saya selaku Koordinator Kecamatan Malifut yaitu 22 Desa, jadi program kerja sesuai dengan regulasi yaitu perusahaan punya tanggung jawab atau mempunyai kewajiban memberikan kontrakan-kontrakan pengembangan ekonomi masyarakat yang ada di lingkar Tambang,” ujar Mudahri melalui via telepon seluler, Rabu (13/10/2021).

Namun kata dia, dari 22 Desa di Kecamatan Malifut, yang namanya keluar itu hanya ada di Soma terkait yang disampaikan bahwa sangat diharamkan untuk disumbangkan di Mesjid itu bohong. Mudahri mengakui, memang pernah dirinya menyampaikan  mengharamkan, tapi bukan mengatakan bantuan di alihkan ke pembangunan Masjid.

“Saya bicara mengharamkan, akan tetapi, saya tidak singgung untuk dimasukkan ke Mesjid, saya bilang sangat diharamkan itu ketika ini, masyarakat menerima uang Kes,” kata Muhdari.

Olehnya itu, tegasnya, disampaikan harus sesuai dengan kehidupan program masyarakat yang ada di Desa Soma, jadi ada juga terbentuk Tim PPN yang disebut Tim Tiga, mereka yang memiliki tanggung jawab untuk mendata dan menyusun proposal.

“Saya itu hanya sebagai pengawasan dan memonitoring kegitan berkelanjutan. Jadikan saya tidak pernah memegang uang sepeserpun terkait dengan Dana PPN, Dana PPN itu sudah diberikan ke pihak ketiga atau Kontraktor,” tegasnya.

Muhdari berujar, dalam penyusunan proposal yang naik melalui hasil kesepakatan awal, itu merupakan kebutuhan perumahan penduduk dan itu ada daftar nama dan semua ada tanda tangan.

“Begitu pihak ketiga realisasi, 32 KK itu tidak menerima, tapi maunya menyumbang ke Masjid, terus menyumbang ke Mesjid ini, yang pertama mereka mau ingin uang Kes, makanya saya sampaikan sangat diharamkan ketika menerima uang Kes, harus menerima material apa saja yang penting dalam bentuk material, tapi saya tidak pernah menyampaikan bahwa untuk menyumbangkan ke Mesjid itu haram itu tidak, itu bohong,” bantah Mudahri.

Sementara 32 KK itu, setelah mau menerima uang Kes, mereka koordinasi dengan pihak ketiga, padahal harus koordinasi dengan Tim Tiga, harus sesuai dengan jalur yang ada, yang berurusan dengan pihak ketiga adalah Tim PPN yang sudah diangkat dan sudah dipercayakan masyarakat pada umumnya.

“32 KK ini, mereka mau paksakan pihak ketiga realisasi Seng, sedangkan di Proposal awal itu adalah material berupa Semen dan atau Sarana Produksi Pertanian. Jadi saya bilang, kalau kalian realisasi Seng, kalau tidak sesuai dengan Proposal awal, itu saya tidak berani menandatangani berita acara untuk proses penagihan Dana dari pihak ketiga yang keluar. Tapi kalau kalian mau rubah proposal awal ke Seng, kalian harus buat berita acara ke Perumahan Pembangunan Sarana Umum atau tempat Ibadah yaitu Mesjid,” akunya.

Maka dari itu, setelah realisasi, Mudhari menyampaikan bahwa Tim akan mengejar Dokumentasi untuk proses kegiatan selanjutnya.

“Misalnya, jika membeli Semen 10 Sak, kalau untuk Plesteran, Plesternya dari mana, karena itu kita kerja sesuai dengan regulasi yang ada. Jadi pengawasan kami itu hingga naiknya laporan pertanggungjawaban. Nah, proses ini, kami sudah 2 kali mediasi dengan pihak Pemerintah Desa dengan BPD bersama dengan tim PPN. Setelah itu, saya dilaporkan ke Polisi bahwa mereka menganggap saya tahan-tahan itu uang, disaat di Kantor Polisi, saya sudah sampaikan fungsi dan tanggung jawab saya di Kecamatan 22 Desa ini. kerjanya saya itu bukan hanya di Desa Soma, tapi kerjanya saya itu, hanya mengawasi dan meninjau lapangan, apakah benar atau tidak? Tapi persoalan berita acara untuk perubahan-perubahan ini, saya hanya bersifat mediasi untuk menyampaikan terkait prosesnya seperti apa,” tukas Mudahri.

Sehingga Mudahri tegaskan lagi, setelah berita acara tersebut usai perubahan material, baru pihaknya naikkan ke Kantor internal untuk proses PO yang terbaru terkait pengalihan, tapi hak itu butuh waktu, karena sistemnya  terkoneksi hingga ke Pusat.

“Jadi apa yang disampaikan Muhajir itu tidak benar,” tutup Mudahri. (Red/CN)